Portraiture My Erogenous Zone – Ep 63 – Amy’s Past Memories 2
Cerita Seks Chindo Terbaru
Amy melepaskan cincin pernikahannya tersebut dan meletakkannya di dalam sebuah loker sebelum dirinya memulai bekerja karena panggilan untuknya.
[Sayang…]

Amy berjalan menuju kamar mandi VIP dan bersimpuh di depan customernya tersebut dan menyambutnya dengan hangat, “Selamat datang, terima kasih sudah memilih saya. Saya anak baru di sini, nama saya Amy. Saya akan memberikan servis terbaik untuk anda hari ini…”
Amy perlahan mulai membuka pakaiannya dan duduk di atas pangkuan om Broto yang memilihnya untuk melayaninya dengan menggunakan jasanya hari ini.
Amy duduk dan mulai mencumbu bibir om Broto dan membiarkannya meremas kedua bongkahan pantatnya yang kenyal dan juga menempelkan kedua payudaranya pada dada om Broto tersebut.
“Mhhh… Mmmm… Mhaaah… Slrppp… Slrppp… Mmmh…”
Kemudian om Broto mencoba untuk memberikan tes kepada Amy dengan berbaring setelahnya dan meminta Amy untuk memijat batang kontolnya dengan menggunakan telapak kakinya tersebut. Amy menurutinya seperti apa yang om Broto perintahkan kepadanya.
“Hmm… pijatan kaki kamu… rasanya aneh, Amy. Apa ini karena kamu pertama kalinya mendapat request seperti ini? Atau… enggak masalah, saya juga suka cewek yang punya sisi naif…”
[Aku enggak bisa tunjukin atau bilang ke semua orang yang aku kenal soal pekerjaanku ini…]
Amy juga mencoba memijat ujung kepala kontol milik om Broto dengan menggunakan putingnya sambil meremas salah satu payudaranya yang bulat dan indah tersebut.
Setelahnya om Broto meminta Amy untuk menunjukkan memeknya kepadanya dalam posisi 69 maupun ketika Amy berbaring dan dipaksa untuk membuka bibir memeknya sendiri dengan menggunakan kedua tangannya tersebut dan om Broto mulai mencoba mengocok memek Amy dengan kocokan tangannya yang cukup bertenaga sampai membuat Amy harus bisa menahannya sebisa mungkin dan melawan rasa nikmat yang dia dapatkan dari seorang pria yang bukan suaminya.

[Aku dulunya seorang guru, tapi sekarang aku berubah menjadi seorang pelacur yang hanya memandikan client dan menerima sperma mereka di sekujur tubuhku ini…]
“Hnghhh…” erang Amy ketika dirinya terpaksa menutupi mulutnya dengan punggung telapak tangannya tersebut ketika om Broto mulai menungging dan membenamkan wajahnya pada memek Amy dan memasukkan lidahnya masuk ke dalamnya dan mulai menjilatinya sesuka hatinya. Om Broto dapat melihat dengan jelas ekspresi Amy ketika jilatannya tersebut mulai memberikan pengaruh padanya dengan wajahnya yang memerah setelahnya.
“Slrppp… Slrppp… Slrppp… Mmmph… Slrppp…”
“Slrppp… Mhaaah… Slrppp… Mmmph… Slrppp…”
“Klitoris kamu ini cukup sensitif, yah? Saya bisa lihat itu dari ekspresi wajah kamu, sayang…!”
Amy kemudian teringat dengan client-clientnya yang lain dari berbagai kalangan dan juga umur ketika dirinya juga pernah memberikan blowjob kepada mereka,
[Apa kamu suka sama kontol om, Amy? Kamu keliatannya ngejilatinnya semangat banget…!]

[Maaf yah, om udah buat cewek seumuran kamu ngelakuin ini buat om… Uuugh… Enggak ada yang mau ngelakuin ini untuk pria paruh baya kayak om ini…]

[M-maaf yah, kak… Aku emang belum banyak pengalaman, aku nabung cuma buat ngerasain gimana rasanya disepongin cewek… Ughh.. Aku mau keluar, kak… di dalam mulut kakak… Aku keluar… AKU KELUAAAAARRR…!!!]
Amy hanya berbaring pasrah dengan mengalihkan pandangannya dari om Broto setelah dirinya memakai kondom kepadanya.
“Coba… bisa kamu bilang itu, sayang? Bisa bilang itu untuk om?”
Amy yang berusaha keras tidak menatap wajah om Broto ketika om Broto mulai menggesekkan kepala kontolnya dengan terbungkus kondom itu di antara kedua bibir memek dan juga klitorisnya tersebut.
“Mmm… Please, masukin kontol om… ke dalam memek aku… dan puasin aku…” balas Amy datar kepada om Broto yang sudah menunggunya sambil menahan kedua kaki Amy melebar agar dirinya dapat dengan mudah bermain dengan klitorisnya tersebut.
“Belum cukup, sayang… Om masukin yah… ke dalem memek kamu yang seksi ini…” balas om Broto tersenyum melihat bagaimana Amy mencukur bulu memeknya dengan rapi setengah gundul dan menyisakan bulu pada bagian atasnya seperti potongan rambut mohawk.
[Aku bekerja seperti ini dua kali seminggu. Aku bisa menerima 5 pelanggan kalau sedang ramai…]
[Para pria yang putus asa itu bermain denganku di setiap jengkal tubuhku tanpa memperdulikan kalau apa yang mereka lakukan sama aja seperti memperkosaku…]
[Untuk menghindari keringat dan nafas bau rokok mereka, aku selalu meminta mereka untuk mempenetrasinya dari belakang khususnya dengan gaya doggy sehingga aku tidak perlu untuk bertatap muka dengan mereka…]
“Rasain ini, Amy…!”
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Ini juga…! Mmmph…! Sempit banget memek kamu, sayang…!” erang om Broto menikmati bagaimana jepitan memek Amy meskipun sudah pernah melahirkan tersebut.
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Kalau boleh, om bisa buat kamu jadi milik om! Kamu hanya perlu bekerja sama om, dan puasin om di kantor sebagai sekretaris pribadi om…!”

“Hnghhh… Waktunya om… cepat… keluarin!” Amy melihat bagaimana waktu berjalan dan mereka sudah 30 menit dalam 1 sesi tersebut.
Om Broto kemudian menindih Amy dalam posisi pronebone dan mencoba mencium leher dan juga pipinya sambil berbisik pada telinganya tersebut,
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Gimana? Kontol om bisa masuk jauh ke dalem memek kamu bukan…? Om bisa mengetahuinya kalau kontol om udah mentok itu tandanya antara kontol om sama rahim kamu sedang berciuman di dalam sana. Semua cewek bakalan suka diginiin… Om bakalan hamilin kamu dengan pasti kalau kamu enggak makein kondom ke om tadi…!”

Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Amy hanya bisa menutup matanya dan menelan mentah-mentah apa yang om Broto bisikkan kepadanya tersebut dan bergumam dalam hatinya sendiri.
“(Apa aku bakalan pingsan lagi…?)”
[Kebanyakan dari mereka suka melakukannya dengan mengakhiri sesi permainan dengan posisi misionaris…]
Om Broto kemudian memaksa Amy untuk berbaring membalik tubuhnya dan seperti yang Amy pikirkan sebelumnya, om Broto membuat Amy dalam posisi misionaris dan menindihnya dengan posisi mating press sambil terus menghujamkan kontolnya sedalam mungkin dan tak lupa untuk terus berbisik kepada Amy untuk menanamkan sugestinya kepada wanita muda seperti Amy untuk bisa lebih agresif dalam memberikan servis kepada pelanggannya tersebut.
“Kamu jangan buang muka terus dong, sayang… Kita ciuman terus ngecrot bareng gimana?” om Broto memaksa Amy untuk menatap wajahnya dan mulai menjulurkan lidahnya masuk ke dalam lidah Amy meskipun Amy terlihat tidak ingin berciuman dengan om Broto saat ini.
“Mmm… Mmmph…”
Tepat setelah mereka kembali berciuman, om Broto kemudian menghujani memeknya dengan serangan bertubi-tubi dan terus menindihnya seolah berusaha membiarkan tubuh Amy beradaptasi dengannya saat ini.
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Crooooottt… Crooooottt… Crooooottt… Crooooottt…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Crooooottt… Crooooottt… Crooooottt… Crooooottt…
Amy merasakan denyutan besar yang meledak di dalam memeknya yang beruntungnya cukup tertampung dengan sempurna oleh kondom yang dia berikan kepada om Broto.
Amy kemudian mencoba bersimpuh dengan om Broto berdiri tepat di depannya dengan untaian kondomnya yang penuh dan Amy menarik kondom tersebut lepas dari kontol om Broto dan mulai menjilati kontol om Broto dengan sisa sperma yang menempel pada ujung kepalanya tersebut dan membersihkannya seperti apa yang sudah Amy lakukan kepada clientnya yang lain. Amy tidak masalah dengan dirinya menelan sisa sperma clientnya meskipun terkadang bervariasi rasa yang sudah pernah dia telan sebelumnya.
“Om sudah menawarkan kamu pekerjaan untukmu, kalau kamu suka kamu bisa menghubungi om di sini. Ini kartu nama om, om harap kamu bisa mempertimbangkannya. Sebelum itu, om boleh minta foto kamu? Coba kamu pose V dengan dua tangan kamu dan senyum…
Om Broto kemudian mengambil ponselnya dan menyalakan aplikasi kamera miliknya dan melihat Amy sudah menahan kedua kakinya dengan lengannya sambil membentuk V sign dengan kedua tangannya tersebut. Terlihat kondom yang tertinggal di atas memek Amy dengan lelehan sperma milik om Broto perlahan turun membasahi bulu kemaluan Amy yang tercukur rapi sebelumnya.
CKREK… CKREK… CKREK… CKREK… CKREK…
Esok harinya…
“Amy… Ini pakaian kamu untuk hari ini…” manajer Amy memberikan sebuah kemeja yang terlihat seperti Office Lady.
“Eh? Kostum hari ini?”
“Tentu… Itu yang seorang client baru minta untuk kamu pakai…”
Amy kemudian menutup tirai tempatnya bersantai dan membuka pakaiannya untuk berganti dengan pakaian tersebut.
“Dia yang minta paket paling mahal juga meskipun ini pertama kali baginya di sini. Jadi aku mohon sama kamu, perlakukan dia dengan baik, ok?”
Kemudian…
Amy keluar dengan pakaian dinas OL miliknya dan terlihat bagaimana kedua toketnya hampir meledak dengan ukuran kemeja yang cukup sempit untuknya.

“Oh… bagus… bagus… baiklah semuanya, Amy bakalan kerja dulu selama 2 jam ke depan, dan sesi VIP tentunya.”
Manajer Amy kemudian mengantarkannya ke ruangan tempat VIP berada ketika sang customer sedang mandi dan terlihat tubuhnya yang cukup kekar berotot dan juga tinggi dengan kulitnya yang berwarna kecoklatan terbakar matahari tersebut.
Shhhhhhhh… Shhhhhhhh… Shhhhhhhh…
CKLEK…
“Ah… Maaf… aku mandi duluan… Eh? Jangan berdiri di situ dong, kemari dan keringkan tubuhku…!” perintahnya kepada Amy yang terlihat dari sisi samping matanya ketika membawakan handuk untuknya.
“!!!”
Amy kemudian berjalan mendekatinya dan berusaha mengeringkan air yang tertinggal pada tubuh clientnya tersebut dengan handuk yang dia bawa sebelumnya.
“P-permisi…”
“(Kulit tubuhnya bagus juga… Dia pasti senang berolahraga…)”
Pria itu kemudian berbalik dengan mata Amy sebatas tinggi dada pria tersebut, “Tolong keringkan yang di bawah sini juga…”
“I-iya… P-permisi…” Amy mulai menggenggam batang kontol pria itu dengan telapak tangannya yang terlihat tidak cukup muat untuk menggenggamnya dengan penuh.
“(Punya dia… ini… sudah sebesar ini padahal belum sepenuhnya ereksi…? Apa aku harus mengulumnya? Ini mungkin kontol yang paling besar yang pernah aku lihat…)”
Amy kemudian berjongkok dan mencoba mendekatkan wajahnya dengan kepala kontol clientnya tersebut sebelum Client Amy berkata kepadanya, “Ah, aku lupa satu hal…”
“Aku udah dengar soal suami kamu… Aku turut berduka cita yah.”
“(Eh!?)”
“Itu karena kecelakaan, bukan? Dia melindungi seorang anak sekolah. Sayang sekali…!”
“(Eh!?)” Amy semakin terkejut karena clientnya tersebut mengetahui dengan detail bagaimana suami Amy meninggal karena kecelakaan sebelumnya.
Amy kemudian melepaskan kulumannya dan berusaha mendorong tubuh pria itu dan melihat siapa clientnya saat ini.
“E-ENGGAK… ENGGAK MUNGKIN… (Dia…!)” Amy terkejut dengan sosok yang dilihatnya saat ini.
“Berapa tahun berlalu? Kita terakhir bertemu di pernikahanmu kan… Lama tidak berjumpa, Amy…!” balasnya kepada Amy dengan membuat wajah Amy terkejut dan tidak mempercayai bahwa client yang bersama dengannya sekarang adalah seseorang yang dia kenal dekat dengan suaminya sendiri.
Bersambung…