Portraiture My Erogenous Zone – Ep 61 – A 2

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Dewasa Daun Muda

Jay kembali ke ruangankantornya setelah memanggil Amy sambil memainkan ponselnya ketikabertukar pesan dengan om Broto.

“Pak Jay…!” suara merdu yang Jay kenali pemiliknya mengikutinya dariarah belakang tepat ketika dirinya hendak membuka pintu kantornyatersebut.

Download 164F47390723Df4C2.Md

Melihat Amy tersenyum kepadanya seakan menggodanya untuk segera mengakhiri jam kerja mereka berdua. Jay teringat bahwa Jay memberikan sebuah kalung kepada Amy sebelumnya karena perintah dari om Broto sebagai tanda bahwa Amy adalah personal assistant pribadinya.

“Lu tipikal penurut banget yah?” tanya Jay kepadanya setelah melihat kalung tersebut.

Amy kemudian menyentuh sejenak kalung tersebut dan tersenyum kepadanyasambil menjawabnya, “Aku enggak mungkin bisa ngelepasin kalung ini,pak…”

“Kemarilah…!”Jay menarik pinggul Amy dan mendekapnya erat sebelum mencumbu bibirnya dan kedua toketnya yang menyembul dan terlihat empuk itubersentuhan dengan dada bidang Jay.

“Mmmph…Mmmh! Mmmm…!” suara kedua bibir mereka saling bersentuhan tanpabisa Amy cegah karena baginya apapun yang diinginkan oleh Jay adalahperintah baginya.

“(Dia sepertinya mulai terbiasa sama gue… rasanya dia malah mulai memohon buat ngelakuinnya terus sama gue…)” Jay mencoba meremas bongkahan pantat Amy sambil Amy memainkan lidahnya dengan lidah Jay. Amy juga dengan sigap mulai meraba selangkangan bosnya tersebut dan mencoba untuk membuka celana kerjanya tepat ketika mereka berdua masih menempel erat seperti sebuah pranko. “Hei… Kamu ini…!”

“Iyah…Pak… Tolong… biarin saya… Mmmph…!” balas Amy ketika berhasil mengeluarkan batang kontol milik Jay dengan mengocoknya perlahan ketika Amy menjilati leher Jay untuk berusaha memuaskan bosnya tersebut. “Aku ingin merasakannya sekarang, pak…”

“Hooo…Lu enggak bisa nahan bentaran gitu sekarang?”

“Seriusan,pak…” Amy berjongkok untuknya dan menutup matanya tepat di depankontol Jay yang sudah setengah ereksi. Amy kemudian membaringkan tubuhnya di atas meja kerja tempat Amy bekerja dalam satu ruangan dengan Jay. Amy juga melucuti pakaiannya dengan cepat dan memperlihatkan kedua toketnya dengan putingnya yang terlihat begitu menggoda siapapun yang melihatnya. Celana dalam miliknya pun dengan segera dia lolosi dan buang tepat di atas laptop miliknya dan kemudian mengangkang untuk Jay.

Jay tersenyum puas melihat bahwa sekretaris pribadinya tersebut berusaha menggodanya dan Jay menjawabnya dengan segera menempelkan ujung kepala kontol miliknya dan menggesekkannya perlahan di atas permukaan klitoris milik Amy tersebut.

Inshot_20240730_1754161745E9204E4Baae67C7.Gif

“Aaah! Paaaaaak…! Jangan… kasar-kasar… Mmmph…!” erang Amy ketikaJay melesakkan batang kontolnya dengan sekali percobaan dan hampir sepenuhnya tertanam di dalam memek Amy. Amy mencoba meremas bagian tepi meja miliknya untuk menahannya ketika ukuran kontol Jay yang diatas rata-rata bahkan terlihat sedikit gundukan bergerak di bawah perut Amy ketika Jay menggerakkan batang kontolnya maju mundur seakan ada yang menghalangi jalannya.

“Ahh…Yeeesh… Di situ… Mmmph…!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Lu suka dikasarin gini yah?”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Yes…Yessshh… Mmmph… Aku suka, pak…! Ah! Ahhn…! Mmmph…! Ahhh…!”erangan Amy tidak dapat dia tahan ketika Jay mulai menindih tubuhnyadi atas meja kerjanya sendiri dalam posisi mating press dengan satu kaki Amy tertahan di atas pundak Jay dan satu kakinya yang lain terjuntai dengan tinggi kaki meja tersebut.

“Pak Jay…! Mmmph… Lagi…! Genjot aku lagi… Mmmph…! Yang kenceng… kencengin lagi…!!!” pinta Amy kepada Jay.

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Ah! Aaah…! Ahn…! Di situ…! Mmmph… Yaaah…! Yaaaah!” erangnyamenatap mata Jay dengan kontolnya yang mengobrak-abrik memek Amy dengan sekuat tenaganya.

Plak… Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak… Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Keluarin pak…! Ayo keluarin bareng…! Mmph… Yesh… Yeaaah… Aaah…!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Ahh!Gue keluarin, My…! Lu pingin ini kan…! Aaaaaah! Aaah!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Jay mulai menggenjot memek Amy tidak beraturan pertanda dirinya akan mendapatkan ejakulasinya ketika Amy membalasnya dengan menjepit kontol Jay untuk memerah peju miliknya di dalam memeknya saat ini.

“Aaaaaaaah!”

Inshot_20240515_134455868-Ezgif.com-Optimize789Dc8Bf51Cfe606.Gif

Croootttt…Croootttt… Croootttt… Croootttt…

“Huuuugh…!Mmmph… Paaaaak…! Hnnn…!” erang Amy ketika merasakan semburansperma milik Jay mengalir masuk di dalam memeknya saat ini.

Jay menarik keluar kontolnya beberapa saat kemudian dan terlihat lelehan peju miliknya menetes membasahi meja kerja Amy yang beruntungnya tidak ada dokumen kerja penting yang tertinggal di atasnya ketika Amy membaringkan tubuhnya di atas meja kerjanya tersebut.

Amy bergelantungan seperti seekor kera dengan kedua lengannya mengairerat pada leher Jay dan juga satu kakinya yang terlihat menekan pinggul Jay ketika sedang menembakkan sisa spermanya di atas bulu jembut miliknya yang tercukur halus dan rapi seperti seorang pemain bokep Jepang tersebut.

“Haah…hah… Itu barusan… enak pak… Aku suka…!”

“Lu masih mau lagi? Mmmph…!” balas Jay sambil mencumbu bibir Amy.“Tapi btw… apa lu enggak khawatir kalau kita ngelakuin ini sesering sekarang di kantor?”

449670887 788444866811508 1647850039966965403 N40Cc43Bf504C4Eed.md

“Justru…karena pak Broto yang mengijinkannya, kita bisa sering ngelakuin ini di kantor bahkan kapanpun bapak mau… Please, sekali lagi dong, pak…Aku masih belum puas dengan punya bapak… Hihihihi…!” tawanya pecah ketika wajah mesumnya mulai muncul sekali lagi ketika meminta Jay untuk menyetubuhinya sekali lagi tanpa perlu ada yang memperhatikan karena Jay diberikan wewenang khusus di dalam ruangan kantornya sendiri bersama dengan sekretaris pribadinya oleh om Broto.

[Keesokan harinya…]

Amy masuk kantor seperti biasa namun dengan sedikit kejutan yangdiberikan oleh Jay kepadanya. Amy harus memakai sebuah dildo getaryang menancap tertahan dengan celana dalamnya dan Jay yang memegangkendali controller dildo tersebut.

Amy dengan tubuhnya yang sedikit bergetar setiap kali dildo itu bergetar membuat tubuhnya seperti tersengat aliran listrik dan tidak dapat berdiri dengan tegak seperti biasanya.

“P-pak…Bukannya ini… sedikit… Mmmph…”

“Gimanahari ini? Lu suka..?” senyum Jay puas ketika melihat Amy kesulitan berdiri bahkan berjalan setiap kali Jay menekan tombol pengontrol tersebut untuk memberikan kejutan untuk Amy ketika berjalan melewati rekan kantornya sendiri.

“P-pak…M-makein aku benda ini dan juga pakaian dalam ini… dan mainan yang menancap di dalam sini sepanjang hari…! Itu… mmmph…”

“Lu udahan sekarang? Lu bisa lepas kalau lu mau sih…! Lagian gue enggakbilang kalau lu harus terus-terusan make itu kok, lu sendiri yang keenakan kan?”

“Eeeeh!!”Amy kaget karena mengira bahwa Jay menghukumnya karena telah bercinta dengan rekan kerjanya sendiri sebelumnya.

“Bapak tahu… Mmmph… ketika bapak memintaku untuk memakainya, aku senang-senang aja… Meski itu di kantin sekalipun…”

“Terus… kenapa juga lu malah duduk lama di kantin?”

“Bukannya bapak yang ngawasin aku? Kalau aku berhenti atau ngelepasin ini secara diam-diam… Haah… Hah… Haaah…” balasnya salah sangka.

“Lu sendiri tahu kan kalau pakaian lu sendiri terlihat press body sama badan lu, siapa juga cowok yang enggak tertarik ngelirik lu? Bahkan kalau ada beberapa dari mereka yang tahu kalau lu make benda itu di kantor, bisa jadi mereka bakalan coba ngejar lu nantinya. Dan lu liat sendiri tuh memek lu… becek setiap kali lu jalan, paha lu sampe mengkilat gitu. Kalau boleh gue tebak, pasti lu orgasme pas ngelewatin temen-temen kerja lu sendiri kan? Gimana sensasinya?Hahaha…! Yah meskipun lu bilang kalau enggak ada orang yang sadar,tapi lu terus ngelakuinnya juga kan…!”

“T-tapi pak…”

“Enggak masalah… Gue seneng kalau lu dedikasi sama tanggung jawab lu tanpa protes sedikitpun. Apa terakhir kali kemarin kita ngelakuinnya ngebuat lu bersemangat ngelakuin ginian…? Maksud gue, eksib…? (Gue tahu cewek modelan dia gini pasti suka diginiin…)” balas Jay tersenyum misterius di depannya saat ini.

“Sekarang…Udah jam pulang kantor, mungkin masih ada beberapa karyawan di sini. Gimana kalau kita “santai” dulu sekarang?”

“S-sekarang…pak?” Amy melihat Jay membuka sabuk pinggangnya dan hampir menyentuh retsleting celana kerjanya tersebut.

“Kenapa?Ikut gue ke sana dan pergi ke balkon… dan gue bakalan kasih apa yang paling lu butuhin…! Ok…?” balas Jay kepadanya sambil menariknya masuk ke dalam kantornya dan mengarah ke balkon di lantai 40 milik Jay dengan pemandangan gedung pencakar langit Dubai.

Ketika Amy berjalan di depan Jay menuju balkon kantornya, Jay mengambil ponselnya dan merekam cara berjalan Amy yang dengan sengaja Jay nyalakan dildo tersebut sekali lagi dengan kekuatan yang medium.

Bzzzzz…Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz…

“Aaaah…!Mmmph…!”

Bzzzzz…Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz…

“Ayo…kalau kita enggak cepat-cepat, nanti gue batalin loh… Ayo sedikit lagi…!” Jay tersenyum melihat cara berjalan Amy ketika controller dildo tersebut menyentuh kekuatan High dan membuatnya berjalan seperti orang kesemutan sambil memegangi pahanya.

“T-tapi,pak… Mmmph… Ini terlalu kuat… Aku enggak… bisa jalan… Aku enggak bisa…!” Amy menoleh kearahnya dan berusaha mencabut dildo yang menancap di dalam memeknya tersebut.

“Eits…Tunggu… Biar gue bantu deh…!”

“Auuuuhh! Aaaaah!”

Bzzzzz…Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz…

“Ayo…Cepet jalan…!” perintah Jay yang mengendurkan kekuatan dildotersebut.

“P-pleaseeee… udah pak…! Ayo dikit lagi sampe di balkon, masa jarak segitu lu jalannya lelet amat…! Ayo…!” balas Jay sambil mencubit puting milik Amy dan menariknya berjalan bersama dengannya.

“Aaaaah! Ah, enggak… Jangan…! Aku… aku keluar…! Aku keluar… Mmmph…!”

Crrrrtttt…Crrrrtttt… Crrrrtttt… Crrrrtttt… Crrrrtttt…

Tanpa disangka-sangka, Amy mendapatkan orgasmenya dan dildo yang sedang dia kenakan saat ini terlepas dari dalam memeknya karena licinnya pelumas dari tubuhnya sendiri.

Amy kemudian ambruk sambil berlutut dan merangkak seperti seekor anjing di depan Jay yang sedang asyik merekamnya saat ini.

“Ayo dikit lagi… Nanti gue bakalan kasih hadiah buat lu…”

“H-hah…?”Amy menoleh ke arah Jay yang mengeluarkan sesuatu yang tidak terlihatdalam pandangan matanya.

“E-enggak…jangan pak…! Tunggu…!” Amy merasakan sesuatu yang lain sedangJay coba masukkan ke dalam anusnya saat ini.

“Jangaaaaaan…! Enggaaaaaaak…! Ah…! Aaaah! Aaahhh…!” erangnya pecah ketikaJay memasukkan anal beads dengan ekor seperti ekor anjing untuknya.

“P-Pak Jay! Jangaaaaan!” erangnya ketika Jay memasukkan anal beads itu ke dalam anusnya. “Aku… mau keluaaaaaaaar…!!!”

Anal Bead6B1D631Ce6381475.Md

“(Gue tahu… nih cewek punya fetish yang aneh juga… Enggak mungkin cewek biasa bakalan suka gue giniin sekarang kecuali emang dia diem-diem suka main ginian…! Gue udah ngasih apa yang dia butuhin…)”

Jay kemudian berjalan di depan Amy dan mengocok kontolnya sambil memanggil namanya, “Satu langkah lagi… Hadiah lu ada di sini…!”balasnya memainkan kontolnya tepat di depan Amy dan membuatnya terperanga melihat kontol Jay yang sudah setengah keras tersebut.

“Ayo…Kalau lu mau ini, lu harus berjalan merangkak ambil hadiah lu ini…!”

“!!!”Amy berusaha menguatkan tubuhnya ketika melihat kontol Jay yang berada di depannya saat ini. Amy berusaha menggerakkan kakinya yang gemetaran tersebut melangkah maju dan berkata, “P-pak… penis…bapak…”

“Bukan…kontol…! Yah, ini hadiah lu di sini… Cepetan kalau mau hadiahlu…!” perintah Jay membenarkan perkataan Amy kepadanya.

“Aaaah! Aku…”

“Ayo…Ayo…! Lu mau gak…?” Jay memainkan kontolnya tepat di depan Amydan Amy terlihat begitu frustrasi untuk mendekatinya dan membuka mulutnya seperti ikan yang terpancing dengan umpan yang Jay pasang untuknya.

Amy menguatkan kakinya dan mengerahkan tenaganya dan menyambar kontol Jaydan melahapnya dengan sempurna.

“Mmmmph…Mmm…! Slrppp… slrppp…!” Amy begitu antusias untuk menyepong kontol Jay dengan tubuhnya yang tersiksa selama beberapa jam belakangan karena kebodohannya sendiri.

“Oooooh…!?”Jay malah terjungkal dan terduduk dengan pemandangan gedung pencakarlangit lainnya berada di balik punggungnya ketika Amy dengan sigap menggenggam kontolnya dan menyepongnya dengan buas.

“Mmmph…Mmmph…! Hmmm… Mmmh… Mmm…! B-bapak tahu… betapa aku…! Aku keluar lagi dan lagi… tapi cuma kontol bapak yang bisa kasih apa yang aku inginkan…! Aku enggak bisa menahannya ketika aku melihatnya…! Maaf… Maafin aku, pak!” balas Amy dengan alasanutamanya dan mulai memblowjob Jay dengan skill tingkat atas miliknya yang terlihat seksi berpasangan dengan wajahnya yang seperti wanita yang tidak bisa hidup tanpa kontol dalam sehari saja.

“Mmpwaaah…!Tapi sekarang…! Aku bisa ngelakuin apapun yang aku suka dengan ini…mmmph! Mmmh! Mmmh! Kontol bapak…! Berdenyut-denyut…!”

“Uuugh…! Lu… sekarang yang kasarin gue…!”

“Ayo…!Ayo…! Keluarin enggak…”

“T-tunggu…Oi…!”

Bzzzzz…Bzzzzz… Bzzzzz… Bzzzzz…

“Aku enggak peduli… aku bakalan buat bapak keluar… sampai enggak adayang tersisa hari ini…!” balas Amy terus menyepong kontol Jay dan mengocoknya dengan kasar.

“Tunggu… jangan di dalem mulut lu…!”

“Fwaaaah…!”

“Gue kasih hadiah lu… di sini….!” Jay menarik kontolnya dan membuat Amy menungging tepat menghadap ke arah gedung yang berada di seberang gedung tempat kantor mereka berada dan Amy berpegangan pada kaca balkon ketika Jau mulai menusukkan kontolnya ke dalam memeknya dalam posisi doggy tersebut.

“Aaah…! Ini bukan dildo kan… Kontol bapak… memang… Mmmph…! Uaaaah…Yesh… Yeeeeeeesh…!” erang Amy ketika perlahan kontol Jay membelah memeknya di area terbuka seperti saat ini yang mungkin saja pegawai kantor seberang mereka dapat melihat wajah Amy yang cantik sedang menungging memuaskan nafsu bosnya dengan melakukan outdoor sex dengannya tersebut.

453488644 18448490839057940 3686190435203263920 N117B2Ccfc0Ec5104.Md

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Woaaaaah…memek lu ngejepit kontol gue kenceng juga yah…! Gue pikir lu bakalan kendorin semangat lu, ternyata… tubuh lu yang lagi pingin rupanya…!”

“Mmmph…!Itu… itu karena… aku akhirnya bisa ngerasain… kontol bapak, bukan dildo yang tadi menancap di dalam sana… Uuuugh… Iya pak…!Terus… genjotin pak…!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“E-enak pak…!”

“Lu enggak boleh keluar sebelum gue, ngerti?” perintah Jay kepada Amy untuk tidak orgasme terlebih dahulu meskipun Amy menginginkannya.

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“A-aku…enggak bisa, pak! Aku udah mau keluar sebentar lagi…! Mmmph…!Hampir…!”

“Kok cepet…! Oh yah, gue rasa gue udahan juga kalau gitu deh…!”

“Aaaah…!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Aah…!Aku keluar, pak… Aku keluar…!” erang Amy ketika Jay mengaduk-aduk memeknya dan terlihat cairan bening milik Amy mulai membasahi kontol Jay sebagai pelumasnya.

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Jangaaaaaaaan…!” Amymerasakan Jay meremas pinggulnya dan menghentakkan kontolnya sedalam mungkin yang Jay bisa dan menyemburkan peju miliknya ke dalam rahim Amy tanpa ragu sambil memegangi “ekor” Amy yang sedikit mengganggu Jay karena Amy merasakan dua lubangnya bergerak di saat yang bersamaan dengan dua benda padat di dalamnya.

Croooottt…Croooottt… Croooottt…

“Ahnn…!Aaah…!”

“Amy…!Apa lu suka kontol gue daripada dildo tadi…?”

Amymemegang kaca tempatnya bersandar dengan wajahnya yang tertutup rambutnya yang panjang dan berusaha mengatur nafasnya sejenak dengan hangatnya rahimnya saat ini.

“I-itu…”

“Yah…Karena hari ini begitu cerah… Selagi kita di sini! Mungkin kita bisa menikmati waktu sejenak bukan?”

“A-apa…? Pak… Udah, aku malu… t-tapi, apa enggak apa-apa kita ngelakuin ini di luar seperti ini…?”

“Bukankah ini bagus..? Outdoor gini justru semakin menantang kan…? Coba kalauada yang ngenalin kamu nonton dari seberang, siapa tahu mereka ngerekamnya diem-diem buat jadiin lu bacolan mereka karena enggak mungkin mereka bisa miliki lu yang kerja di kantor ternama seperti ini bukan?”

Kemudian…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Aaaah! Aaaah!” Amy hanya bisa pasrah mengikuti permintaan Jay untuk melakukan outdoor sex dengannya sambil berpegangan pada pagar kaca di depan kantornya tersebut.

Plak… Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“Gue udah bilang… kalau lu tuh suka ngelakuin kayak gini kan…!”

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

“A-aku…enggak pernah… ngelakuin seperti ini sebelumnya, pak…! Aaaah…!”

“Lu enggak pernah, jangan boong deh…! Mmmph…!” balas Jay mencumbu bibir Amy dalam posisi standing doggy tersebut.

“E-enggak…Mmmph… Di luar balkon seperti ini…” Amy kesulitan mencumbu bibir Jay dalam posisinya yang sedikit tidak nyaman baginya meskipunJay terus menyambar bibir Amy sambil menggenjot memeknya dengan kasar seperti yang biasa dia lakukan kepada Amy.

“Lu tahu… Karena gue tahu lu tipikal cewek yang kayak gimana, kita harusnya ngelakuin ini lebih sering lagi… Lu suka kan?”

“Mmmph…Mmmh… I-iyaaah… Aku suka, pak… Ah…! Ah…! Ahhh…! Aaaah…!”erang Amy pasrah ketika permintaan Jay yang aneh kepadanya namun juga membuatnya merasa tertarik untuk melakukannya karena ini pertama kalinya Amy merasakannya berhubungan intim dengan bosnya sendiri dengan suasana yang berbeda.

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Jay membaringkan tubuhnya dan membuat Amy menungging untuknya sambil menyodorkan pantatnya mengarah kepadanya. “Lu juga bakalan mau buat gue keluar lagi, katanya kamu mau nyedot gue sampe habis kan?”

“A-aku…aku coba, pak…”

“Kalau gitu, goyangin pinggul lu sekarang…!” perintah Jay sambil mencoba menarik anal beads dari dalam anus Amy saat ini.

“A-aku enggak… Aku enggak bisa kalau bapak… main-main sama mainan yang ada di dalam pantatku itu…! Mmmph…!”

“Lu suka kan kalau lu udah mulai terbiasa…!”

“Haaah… Haa… A-aku… enggak…!”

“Pembohong…!Lihat?”

“E-ENGGAK…!JANGAAAAAAN!” erang Amy ketika Jay memutar-mutar anal beads tersebut seperti berusaha untuk mencabutnya dari dalam anus Amy saatini.

“Gue tarik ini sekarang yah… Siap-siap…!”

“Ughhh…! Ah…! Aaaah…! Aku keluar, pak! Jangan… Jangan pantat aku…! Ahh…! Aaaaah!” erang Amy pecah ketika Jay berhasil menarik keluar anal beads tersebut dari dalam anus Amy dan meninggalkan lubang menganga yang terbuka lebar dengan ditahan oleh jempol milik Jay.

Jay kembali berdiri dan tetap menggenjot Amy sampai 10 menit berselang…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Plak…Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…

Crrrrrttt…Crrrrrttt… Crrrrrttt… Crrrrrttt… Crrrrrttt…

Inshot_20240730_17522298963A59826Edb569A3.Gif

“Uuuuugh…! Jangan…! Jangan tarik, pak…! Lagi… Lagi…!” Amy memegangi kedua bibir memeknya meski Jay sudah ejakulasi di dalam memeknya duakali untuk hari ini dan Amy juga mendapatkan orgasmenya yang entah keberapa kalinya.

[Hampir tengah malam…]

“Ah!Ahh…! Ah… Aku keluaaaaar…!” erang Amy merasakan gairah di antara mereka berdua dan terbawa suasana outdoor sex selama beberapa jam lamanya.

Tepat ketika Jay dan Amy berhenti melakukannya, Amy bersandar pada bahu Jay dan duduk bersama dengannya sambil bersandar pada pagar kaca kantornya melewati dinginnya malam Dubai saat ini.

“Amy… Gue mau ngomong sesuatu sama lu…!”

“Hah…? Apa itu pak…?” balas Amy ketika merasakan rangkulan hangat Jaykepadanya meski tubuh mereka mungkin sama-sama kedinginan pada malam ini.

“Malam ini… hampir ulang tahun lu, kan?” ucap Jay memberikan kejutan kepadanya.

“Ah…Bapak inget…? Wah, aku kagum sama bapak… Bapak peduli sama karyawan bapak rupanya, bahkan aku sama sekali enggak sadar kalau nanti malam aku ulang tahun…!” balas Amy yang terkejut ketika merasakan pengalaman berbeda ketika bertemu dengan Jay yang rupanya super perhatian kepadanya bukan hanya sekedar memuaskan nafsunya kepadanya seperti yang sudah banyak cowok lain lakukan kepadanya.

“Gimana gue enggak bisa lupa! Kalau resume lu aja ada di meja gue terus…!”

“Hehehe, makasih ya pak…! Aku juga senang kalau ada cowok yang pengertian kayak bapak…!” balas Amy kepada Jay dengan tersenyum kepadanya sambil kedua toketnya yang menggoda tersebut.

297122547 575852437578612 6864878022359511683 N611Fd59D63Dc05Ac.md

“(Dia… keliatan jelas naksir sama gue sekarang… tapi pada akhirnya, gue enggak bisa milikin dia meskipun dia sekretaris pribadi gue… Yah,gue pinginnya sih gitu, tapi gue sadar posisi gue. Dia hampir mirip kayak anak-anak yang lainnya di Bali, coba gue bisa cari jalan…pasti ada satu cara…)”

Amy dan Jay mendekatkan wajah mereka satu sama lain dan kembali berciuman di tengah dinginnya malam Dubai saat ini untuk merayakan ulang tahun Amy yang hanya berjarak beberapa menit lagi.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *