Portraiture My Erogenous Zone – Ep 49 – H.L

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Seks Internasional Bule

326161259 1384893352327451 1318031733550879024 N

Seorang wanita muda yang baru saja melangsungkan pernikahan sedang berolahraga disaat mereka harusnya melangsungkan bulan madu di bali. Mereka memilih menyewa sebuah villa tak jauh dari tempat gym dia mendaftar.

Trrrrr… Trrrrr… Trrrrr…

[Ayang Cuami…]

“Ya ayaaaang… Aku baru aja ganti baju buat latian yoga nih… Yah karena aku akhirnya punya waktu luang untuk olahraga untuk pertama kalinya setelah kita nikah… Iya aku lagi pemanasan kok ini, mmm… Agak berat sih… Badanku masih kaku banget, apalagi kita persiapin nikahan kita sendirian kan…”

327003253 5987733547951013 8914675458619041460 N

“Aku gak sempet istirahat banyak jadinya, Ah! Aku pemanasan dibantu sama trainer disini. Posenya agak susah makanya dia bantu buat dorong punggung aku sedikit, jadi mungkin suaraku terdengar agak aneh…”

“Nama posenya? Hmmm… Pose bunga mekar kata trainernya… Hah? Kamu belum pernah denger soal itu? Ihhh… Ini tuh pose asli yoga buat menambah kelenturan tubuh, yang…”

“Nah… Setelah ini, aku bakal latihan pose putik namanya… Nhaaa… Mmm! Ah! Pose ini benar-benar bagus, yang! Ini sedikit menstimulasi tubuhku! Ah! Uaah!”

“Lalu pose terakhir ini cukup sulit, mmmm! Tubuh aku… masih harus terbiasa dengannya… Ahhh!”

“Namanya? Ini katanya pose pembuahan… Nhaaaaa! Mmm! Mph! Aah! Haaa! A~aku… nanti akan tunjukkan padamu ketika ayang pulang…”

Tasya yang rupanya berselingkuh di belakang suaminya dengan seseorang yang ditemuinya di tempat fitnes yang bersebelahan dengan tempat yoga yang dia mendaftar menjadi member disana. Dikarenakan tidak lama setelah menikah, dirinya ditinggal sang suami untuk bekerja diluar pulau sedangkan tasya tinggal sendirian karena tidak kerasan untuk tinggal di tempat yang jauh dari kota dan hiburan tentunya. Tasya tipikal gadis kota yang senang hangout dan berbelanja, maka dari itu dia lebih senang tinggal di bali sambil menunggu sang suami pulang.

Satu bulan sebelumnya, malam hari di dalam sebuah villa mewah yang tasya sewa bersama sang suami.

Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…

Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…

Tasya melakukan masturbasi di dalam kamarnya sambil menatap foto pernikahan mereka, “Ah! Haa! Mmm! Mmm! Sayaaaang! K~kamu bodoh… Mmm! K~kenapa juga kamu harus pergi bekerja tiba-tiba disaat kita harusnya honeymoon? Mmm! Mmm! Bagaimana jika… Aaah… sesuatu terjadi pada istrimu ini ketika kamu pergi? Mmm! Mmm! Mmhh!”

Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…

Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…Crepp…

“AH! MMM! AAAAAAH!” kocokan jari tasya pada memeknya mulai dipercepat dan suara benturan antara jari dan juga memeknya mulai terdengar merdu ketika sesekali tetesan cairan orgasmenya keluar dan membasahi tangan dan juga kasur miliknya.

“Ha! Ha! Ha! Haa! Mmm! Uuuuh! Haa! Sayang… Aku melakukannya lagi… Aku cinta kamu… Aku kangen kamu…” tasya melihat telapak tangannya yang basah oleh cairan orgasmenya dan nafas tasya yang memburu setelah melakukannya.

Pagi harinya ketika tasya masih terlelap tertidur…

Ting… Tong… Ting… Tong…

Bel villa tasya berbunyi…

“Mmm! Mmm… Mmmm…” tasya masih terlarut dalam tidurnya perlahan terbangun karena mendengar bunyi bel villa mereka berbunyi.

“Uahhh? Siapa sih? Pagi-pagi gini… Masih jam 10 juga…” tasya terbangun sambil melihat jam ponselnya. Bagi gadis seperti tasya bangun pagi berkisar antara jam 12-1 siang adalah yang paling pagi baginya, karena kebiasaannya dugem dan juga mengambil kuliah sore membuatnya baru tidur setelah lewat subuh.

327233889 147327238134215 5090647935841802000 N

Ting… Tong… Ting… Tong…

“Iya… Iya… Bentar…” tasya dengan enggan berjalan keluar dari dalam selimutnya untuk membuka pintu tanpa menyadari semalam sebelumnya dirinya menghabiskan waktu dengan masturbasi. Tasya lupa berjalan keluar tanpa mengenakan celana dalamnya dan hanya daster mininya saja yang melekat.

“Ya… Siapa?”

Cklek… tasya membuka pintu dan mengintip perlahan siapa yang bertama ke villanya pagi-pagi seperti ini.

“Eh? S~siapa yah? (Gila… Cowok cakep kesini pagi-pagi… Ngimpi apa aku semalem?)” tasya melihat tubuh pria dari bawah hingga atas yang bertamu ke villanya pagi-pagi itu.

“Hai… Kenalin nama gue jay… Gue tinggal di villa seberang sana, kebetulan karena kemarin-kemarin gue ngeliat villa ini baru dipakai makanya gue pikir gue bisa mampir buat nyapa tetangga baru. Oh iya, ini sekalian gue ada sedikit hadiah karena gue minta anak-anak villa buat nyisain masakan karena gue tahu disini cukup jauh dari restoran sama jalan utama makanya gue pikir pasti makan diluar kan. Silahkan diterima, mungkin lain waktu bisa mampir ke villa + studio punya gue. Ada banyak cewek yang stay disana, jadi kalo butuh temen mampir aja. Dan juga sepertinya gue dateng diwaktu yang gak tepat, jadi gue bakal pergi sekarang ya…”

“Oh… Makasih banyak mas… Nama aku… Eh…?” tasya terlambat menyadari daster mininya sedikit menyingkap tubuh bawahnya yang tidak mengenakan celana dalam itu dan jay melihatnya.

“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!” tasya dengan cepat menutupi selangkangannya dan berlari masuk kedalam villanya dengan membawa bingkisan makanan yang diberikan jay.

Satu jam setelahnya…

“Ha! Ah! Ah! Haa! Mmm! Aaah! Ah!” tasya kembali masturbasi didalam kamarnya dengan kedua tangannya masing-masing mengocok memeknya dan juga bermain dengan putingnya.

“Uaaah! Haa! Haa! Ha! Ahh! K~kenapa juga aku gak bisa berhenti ngelakuin ini…? Ini masih siang… dan juga tubuhku tidak mau berhenti! Mmm! Aaah! Aaaah! Kenapa sih diginiin tuh nikmat banget…? AAAAAAAAAAHHHH!!!” tasya tanpa malu-malu mendesah keras tanpa melihat dari luar jendela kamarnya yang cukup besar itu terbuka sedikit dan ada seseorang yang memata-matainya dan melihatnya melakukan masturbasi.

“Aaah! Keluar! Aku keluaaaaaaar!”

Tanpa disadari seseorang yang mengintipnya itu perlahan mengendap-endap masuk ke dalam villanya. Seperti yang dia duga, tasya tidak mengunci salah satu pintu masuk villa itu dan membiarkannya bebas masuk kedalam villanya.

“Ckckckckck… Lu benar-benar menahannya yah?” ucap pria yang masuk kedalam villa tasya tanpa ijin yang rupanya adalah jay.

“EH? EEEEE! A~APA INI…? KENAPA MAS BISA MASUK SINI?” tasya yang menungging searah dengan pintu masuk kemudian berusaha menutupi memeknya dengan telapak tangannya.

“Inget gue? Gue tetangga villa sebelah. Gue memencet bel, tapi lu gak ngejawab atau membuka pintunya. Pintunya juga gak terkunci dan gue ngedenger lu berteriak kencang. Sebagai tetangga, gue tentu khawatir kalau ada apa-apa karena hanya sedikit orang yang mau tinggal disini dan akhirnya gue masuk kesini…”

“AAAA… SORRY… KALO AKU MENGAGETKANMU! TAPI… MAS SILAHKAN PERGI! (Aku gak percaya kalo dia memergokiku sedang melakukan itu lagi! Itu… sangat memalukan…!)”

Jay perlahan menghampiri tasya dan meraba pantatnya perlahan, “Jangan khawatir, gue bisa bantu lu kok…”

“Hyaaaa! M~mau apa kamu mas?” tasya yang berusaha menutupi toket dan juga memeknya tidak mampu berbuat apa-apa ketika jay semakin mendekatinya dan mulai mengobel memeknya dengan jarinya.

“Wah… Memek lu udah basah bener ya… Lu horny banget, kan?”

“Uuuuuuhh… Jangaaaaaaaaaaannn!!”

“Santai saja… Gue hanya ngebantu lu masturbasi kok…” jay menahan sebelah tangan tasya keatas kepalanya dan tasya berusaha mendorong tubuh jay menjauhinya.

“ENGGAK! STOP! HYAAAAAAAAA!”

“Hmmm… Udah married rupanya… Foto lu bagus juga… Tapi… Ini gak seperti lu ngehianatin suami lu kok!” jay terus memaksakan jarinya masuk kedalam memek tasya dan mengocoknya.

In Shot 20231118 043502141

“Uaaaaahh! Ughhhh! Mmm! Huu! Uh! Uuuuuhhh! Nnnnghhh! Uhhhhhnnnn!” tasya tidak berdaya melawan tenaga jay dan membuatnya merasakan nikmat disaat yang bersamaan karena kocokan jarinya pada memeknya.

Crrrrrrrrrrtttttt… Crrrrrrrrrrtttttt…

Crrrrrrrrrrtttttt… Crrrrrrrrrrtttttt…

“(D~dia… membuatku orgasme! Seseorang selain suamiku… membuatku orgasme!)”

Tasya yang terbujur diatas kasur miliknya dan menatap langit-langit kamarnya ketika dirinya mencapai orgasme.

“EH? A… A… A…” tasya melihat bayangan yang terpantul cahaya siang itu kearah wajahnya. Kontol jay yang sudah dikeluarkan dari dalam celananya tampak sangat besar ditambah dengan pencahayaan siang itu membuatnya tampak seperti bayangan hitam dari penglihatan tasya.

“Sorry… Lu keliatan sexy juga sewaktu orgasme barusan, jadi gue sedikit terbawa suasana…” jay mengocok kontolnya didepan tasya.

“Biarin gue ngelakuinnya sekali sama lu, setelah itu gue pergi…” lanjut jay mendekati tasya yang membuang wajahnya sewaktu melihat kontol jay.

“E~enggak… M~makasih…! (Gila itu kontol… Gede banget! Gak kayak punya suami aku yang imut-imut bentuk dan ukurannya…)” balas tasya sambil melirik sesekali kearah selangkangan jay yang berada dibelakangnya.

“T~tungguuuuU! Cuma… suamiku saja… yang boleh menyentuhku… dibawah sana!” tasya berusaha menolak ketika jay mulai menggesekkan kontolnya pada permukaan memek tasya.

“Tapi tenang saja… Gue bisa muasin lu kok!” jay berusaha tidak mendengarkan tasya dan meneruskan usahanya.

“Jangan…! P~punyamu yang besar… itu gak bakal m~muat!”

“Yah gue tahu kok, gak bakal muat ngeliat badan lu yang mungil. Tapi santai aja, pelan-pelan lu bakal terbiasa… Ayolah, coba sedikit aja! Lu pasti ketagihan ntar…!”

“Jangan! Aku… Aku belum pernah melihat… yang sebesar milik mas!”

“Baiklah! Kita coba saja apakah muat masuknya atau enggak. Boleh?” jay menggesekkan kepala kontolnya pada lubang memek tasya, meski hampir dimasukkan tapi jay memainkannya sesekali dan membuatnya meleset.

“Haa! Aaah! J~jangan! Jangan masukin, mas!” pinta tasya dengan kakinya terangkat sebelah dan jay berbaring disamping tasya sambil meremas toketnya dari bawah tubuh tasya.

“Gue masukin yah! Ooooh, kepalanya udah bisa masuk nih!” jay mulai memasukkan kontolnya perlahan kedalam memek tasya.

In Shot 20231118 044257823

“Nghhhh!! Maaaaaaas!! K~kegedeaaaaaan!” ucap tasya merasakan perih pada memeknya ketika jay berusaha membelah memeknya dengan memasukkan seluruh batang kontolnya.

“Tenang… Santai aja… Ini baru setengahnya yang masuk, bentar lagi bisa masuk semua ini…”

“AAAAAAAHHH! AAAAAAAAAAAAH!!” tasya mendesah kencang dan jay membalik tubuhnya untuk melakukan pronebone pada tasya yang tengkurap dibawah jay.

“Lihat kan? Bahkan bola naga gue udah nyentuh kulit memek lu! Jadi? Bagaimana rasanya dimasukin kontol segede gini?” bisik jay sambil menciumi tengkuk tasya ketika menindihnya.

“Agghhh!! (Enggaaak… enggak bener… Meskipun kontolnya itu sangat besar… Dia… dia memaksakannya masuk sangat dalam! Kontolnya seperti memperlebar rongga memek aku! Gak lama lagi… memek aku bakalan ngebentuk kayak bentuk kontolnya!) AHH! HYAAAA! HAA! HAA! JA~JANGAN GERAKIIIIIN! HYAAAAAHHH!” tasya merasakan ada bagian dalam perutnya yang bergerak karena sundulan kontol jay dan tubuhnya merespon panggilan itu dengan menjepitnya seakan senang bertemu dengan kontol jay.

“Hmmm… Rasanya kalo gue gak nahan pantat lu, memek lu bakalan ngedorong kontol gue keluar saking susahnya masuk… Memek lu sempit karena udah terbiasa sama kontol kecil suami lu kan?” ucap jay menahan pinggul tasya dan memaju mundurkannya agar tasya terbiasa merasakan kontolnya didalam memeknya.

“Hmppppphhhh! (Kontol pria yang gak aku kenal… keluar masuk didalam tubuhku! Kita… kita ng~ngentot…!!!) Ahhh! Mmm! Uuuhhh!” tasya terus mendesah setiap kali jay menusukkan kontolnya makin dalam.

“S~sorry… A~aku… gak bisa… selingkuh dari suamiku! Jadi please…!” tasya mulai memohon kepada jay untuk menghentikan genjotannya.

“Sorry, gue gak bisa… Lihat!” jay mengangkat telapak tangannya kemudian menampar pantat tasya.

PLAKKKK… PLAKKKK…

“Lihat? Lu mulai ngegoyang pinggul lu sendiri!” lanjut jay dengan menghentikan genjotannya dan membuat tubuh tasya bereaksi dengan sendirinya.

“J~jangan mas!” pinta tasya

“Kenapa!? Gue gak seharusnya ngelakuin ini, tapi gue gak bisa berhenti setelah ngeliat lu pertama kalinya! Lu gak pake daleman pula… Itu karena tubuh lu lagi pingin dikontolin bukan? Gue bakal kasih paham lu sekarang!”

“J~JANG… JANGAAAAAAAAN!!! AH! NHHHH! JANGAN! JANGAN PAYUDARA AKU!” tasya merasakan jay meremas toketnya dan juga memencet putingnya dengan cukup keras bersamaan.

Tubuh tasya bergetar ketika jay memberinya rangsangan yang tidak didapatkannya dari sang suami. Perlahan tasya merasakan ada letupan yang akan meledak di dalam tubuhnya dan sesaat kemudian…

Crrrrrrrrrtttttttt…

Crrrrrrrrrtttttttt…

“Hah! Ahh! Haaa! Nhaaa! A~aku… s~sukaaaa…” tasya mengakui teknik jay dan berhasil membuatnya orgasme seperti yang dia incar beberapa hari belakangan ini.

“Ini baru namanya ngentot beneran… Sepertinya suami lu gak pernah muasin lu yah? Apa dia selalu make kondom?” jay menarik tubuh tasya untuk bersandar pada dadanya dan jay mulai meraba kulit perut tasya dengan terus meremas toketnya.

“E~enggak… Dia b~belum ingin… punya anak… Nhhhhh! J~jangaaaann! Mas udah goyangin lagi ajaaaaa…! Hghhhhh!!!” lenguh tasya.

“Wah… Dilihat dari belakang sini, lu sexy juga ya punya tato begini… Gue penasaran suami lu mikir apa tiap kali ngedoggy lu? Apa lu tutupin punggung lu sama rambut lu? Kalo gue jadi suami lu, pasti udah gue kesampingin rambut lu sambil gue ciumin tato lu ini. Harusnya di perut bawah lu juga ada tato sekalian, jadi tiap kali suami lu nanti ngeluarin sperma di dalam memek lu, rahim lu mulai ditandain jadi miliknya seorang. Tapi untuk saat ini, gue lagi pingin nandain lu boleh? Atau bisa jadi gue yang pertama kali mejuhin rahim lu?” jay mulai mendorong kontolnya masuk lebih dalam dan membenturkan kepala kontolnya pada mulut rahim tasya seperti yang biasa dia lakukan kepada wanita yang dia sukai.

326277328 1404736130357011 3216734667134602530 N

Menggoda wanita seperti tasya yang memiliki suami akan tetapi kesepian merupakan sensasi tersendiri, sama seperti tante diana yang cukup lama absen tidak ditemuinya.

“Aaaaaaaah! Tungguuuuu! A~aku masih… keluaaaaaaaar!!!” ucap tasya sambil meremas bantal dan selimutnya berusaha menahan rangsangan jay.

“Karena lu baru mendapati sensasi baru mulai hari ini… Setelah lu ngerasain ngentot tanpa pengaman, gue bakal biarin lu nikmatin momen pertama kalinya rahim lu dipejuhin, oke?!” jay menindih tasya dan mencumbunya dengan posisi andalannya.

In Shot 20231118 044425867

“EH!? JANGAN MAS! APAPUN TAPI JANGAN ITU! HAA! HAAAH! AKU… AKU NANTI HAMIL…! HYAAAAAA!”

In Shot 20231118 044343927

“Jangan cemas, satu kali tembak dalem gak selalu bisa buat lu langsung hamil kok. Selain itu… Memikirkan resikonya saja membuatmu terangsang, bukan?” goda jay

“J~ANGAN! JANGAN MAS! AMPUUUNN! MMM! NHAAA! ENGGAAAK! NGHHH! JANGAN! LEPASIN AKUUU!” tasya terus meronta memohon agar jay mengurungkan niatnya untuk membuang spermanya didalam rahimnya.

“Eitsss… Kapan lagi kan, pertama kalinya rahim lu bakalan dibanjirin sperma hangat milik gue…!” jay menekan kedua kaki tasya dan mulai menaikkan tempo genjotannya.

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

In Shot 20231118 044524800

Mata tasya terbuka lebar dan pupil matanya bergetar mendengar bahwa rahimnya sebentar lagi akan terisi penuh dengan sperma milik jay pria yang baru dikenalnya. Memikirkan dirinya bisa saja hamil disaat suaminya sedang bekerja membuat pikirannya berkecamuk. Namun terlambat bagi tasya, kedutan kontol jay di dalam memeknya makin terasa dan kemudian…

In Shot 20231118 044425867

CROOOOOTTTTTT…CROOOOOTTTTTT…CROOOOOTTTTTT…

“AAAAH! HYAAAAAAAAAAAAHHH!!”

In Shot 20231118 043953897

“YEEEEEEEEEEEESSSSSSSSS!! TERIMA PEJU GUE, SYAAAAAA!!!” jay mengerang dengan membenamkan kontolnya dan kepala kontolnya berciuman dengan mulut rahim tasya yang membuatnya bisa langsung menembakkan spermanya dengan kencang didalam rahim tasya.

Setelah puas dan merasa tidak ada lagi sperma miliknya yang keluar, jay menarik keluar kontolnya dan beralih menghampiri tasya dan menarik kepalanya untuk membersihkan sisa sperma pada kontolnya.

“Mmmph! Mmmm! Mmm!” tasya dengan terpaksa mengulum dan menjilati kontol jay.

In Shot 20231118 044152822

“Bagus… Lu udah mulai pinter sekarang, jangan lupa bersihin bagian bawah kontol gue… Aaahhh!” jay mendekap tubuh tasya dan meremas toket dan juga mengocok memeknya yang masih menumpahkan sperma miliknya.

“Lu tahu kan gue tinggal dimana? Disini gak ada tetangga lagi seperti di kota, dateng aja ke villa gue kapanpun kalo lu ngerasa kesepian. Gue sukarela bantuin lu, disana juga banyak cewek seumuran lu yang sering gue pake. Bagus kalo lu pingin belajar orgy, mereka bisa jadi partner lu buat belajar. Ngerti?”

“I~iya… mas…!” tasya mengangguk dan menikmati hasil perbuatan jay kepadanya yang tidak dia dapatkan dari suaminya.

Beberapa hari kemudian…

[Halo… Sayang!? A~ah… Bukan apa-apa… Bagaimana kabarmu? Eh? Apa!? Kamu bakalan pulang?] tasya menerima panggilan telepon suaminya disaat jay diam-diam menggerayangi tubuhnya dan perlahan mencoba melepas celana pendek yang dikenakannya hari itu.

[S~sorry… Itu… sedikit diluar perkiraanku… I~iya… iya… Mmm… Jadi, kapan kamu bakalan pulang? Ahhh…] jay terus menggoda tasya yang sedang fokus menelepon suaminya ketika jay membuka pakaian tasya kemudian menggendongnya sambil perlahan memasukkan kontolnya kedalam memek tasya.

[Bulan depan, ya? Ah! Mmm! E~enggak! Aku… membuat suara itu karena aku senang sayang… Dasar ih, masa belum paham istrinya kaya gimana? Ihhh mesum ya…? Iya… Aku pasti bakal ngasih kamu surprise nanti… setelah kamu pulang kesini… Nghhh! Ayo… Kita buat anak, sayang…! Love you…!] tasya terpaksa menggantung erat pada tubuh jay sambil menahan untuk tidak membuat suara aneh yang bisa terdengar oleh suaminya.

Hari dimana tasya dan suaminya kembali bersatu, dan keduanya sangat aktif yang bercinta pada malam harinya…

“Mmm! Mmm! Mph! Nhaa! Nhaa! mmm! Mphhh! Aaahn! Ah! Sayanggggg! Haa! Haaah! Dasar bodoh… Aku kangen kamu tauuu…” tasya mencumbu sang suami dan menindihnya seperti yang jay lakukan padanya.

“Sorry, sayang… Mulai sekarang, aku bisa pulang kerumah seminggu sekali sampai mereka menyetujui kepindahanku kembali kesini taun depan… Setelah itu, kita gak perlu lagi LDR an. Sabar yah, ini juga buat kita kan nantinya…” balas sang suami berbaring dengan tasya diatas tubuhnya mengocok kontol kecil miliknya.

“Haa! Ha! Ini salahmu sayang! Aku selalu horny setiap hari karena kamu ninggalin aku sendirian!” tasya memasukkan kontol suaminya kedalam memeknya dan menggoyangkan pinggulnya.

“Aaaaah! Tasya sayaaaaaang! Aku bilang maaf kan…!”

“Enggak… Aku yang harusnya minta maaf… Kamu sudah bekerja keras untukku dan aku terus saja meminta lebih…” tasya memperlihatkan permainannya yang sedikit berbeda karena ajaran jay.

Plakk…Plakk…Plakk…Plakk…

Plakk…Plakk…Plakk…Plakk…

“Tapi… jujur aku kesepian tanpamu… Ah! Aaah!”

“Uah! Aah! Syaaa! Uuuuh!”

“Aku sayang kamu sayang! Nhaaaaa!”

Tasya berhasil membuat suaminya ejakulasi didalam memeknya meski dia orang kedua yang melakukannya setelah jay mengambil tempat yang seharusnya menjadi miliknya.

Sore hari sebelumnya, tasya yang mendapat kunjungan oleh teman-teman kuliahnya yang sedang berlibur di bali…

“Sya… Apa suami lu jadi pulang hari ini?” tanya temannya kepadanya.

“I… Iya…”

332425546 208765351777252 1828888682765114778 N

“Cieee… Akhirnya kalian berdua bisa wikwik semaleman nih!” godanya pada tasya.

“Jelas lah! Dia pasti gak tahan buat genjotin suaminya setelah lama gak pulang, kan? sahut yang lain.

“Ihhh… Kalian ini, mesum amat yah. Kasian tasya tau…”

Tasya hanya bisa tertawa mendengar candaan teman-temannya. Setelah pertemuan mereka, tasya kembali pulang ke villa sewaannya.

“Huftttttt…” tasya masuk ke dalam villa

Drap… Drap… suara langkah cukup berat terdengar dibelakang punggungnya, tasya menoleh karenanya.

“Eh? Kyaaaaaa…” tasya cukup kaget karena jay menggerayangi toketnya dan meremasnya dengan kencang.

“Stop mas! Udah…! K~kenapa mas disini?”

“Ya, maaf udah lancang masuk!”

“Mas, suami aku hari ini bakalan pulang! Aku mau mas pergi, jangan ganggu aku!” ucap tasya dengan meronta dan membuat tas dalam genggamannya terjatuh keatas meja makan.

“Awww, jangan dingin gitu deh!”

“Massss… Dengerin akuuuuuu…! Hyaaa! Jangaaaan…!” tasya merasakan tangan jay menyusup kedalam pakaian dalamnya dan mencubit putingnya.

“Lu sebenernya nungguin gue, kan?” bisik jay pada telinga tasya apa yang terjadi dengan hari-hari mereka selama beberapa hari belakangan.

[Tasya yang tidak bisa menolak jay karena melawanpun percuma, jay menggendong tasya dan membawanya kedalam kamar tasya. Jay tanpa ragu melepas pakaian tasya setelah itu dimulai dengan ciuman bibir, jay perlahan menidurkan tasya diatas kasur miliknya sambil berusaha mempenetrasi memeknya.]

“Lu udah gue kontolin setiap hari… Gue buang sperma gue di dalam memek lu juga, sampai kemarin kita tetap melakukannya disini, di atas ranjang milik lu sama suami lu…”

“I~iya mas… tapi… Mas berjanji bakal ninggalin aku setelah itu… Mmm! Stop mas! Tolong! Kembali ke villa mas! Sekali ini saja!” ucap tasya putus asa karena merasa suaminya bisa kapan saja datang ke villa mereka.

“Dengan kata lain, kalo suami lu lagi pergi itu gue cuma sebuah mainan buat lu, hah?” balas jay menyerang titik-titik sensitif tasya.

“B~bukan… gitu…!”

“Sekarang suami lu bakalan pulang, lu dengan mudah ngebuang gue gitu? Gak peduli sama perasaan gue?”

“KITA GAK BISA NGELAKUINNYA DISINI!”

“Apa lu bilang barusan?”

“Suamiku… mungkin akan menyadarinya… ada aroma sperma didalam kamar ini… itu… itu bisa jadi masalah nanti…” ucap tasya dengan tubuhnya sedikit bergetar.

Jay menarik tangan tasya menuju suatu tempat. Jay membawa tasya menuju kamar mandinya dan melucuti pakaian tasya, jay membuat tasya berjongkok disaat dia berusaha membangunkan kontolnya di depan tasya.

“Sekarang gimana? Kita bisa bebas ngelakuinnya, kan? Gue tanya, apa lu masih inget ukuran kontol suami lu sendiri?” jay mengocok kontolnya dan mendorongnya menuju pipi tasya dan menyerahkan sisanya kepadanya apa yang harus dia lakukan sebagai seorang wanita.

“(Aku… tidak ingat… Aku sama sekali tidak mengingat kontol suamiku sendiri… tapi… Aku tahu bahwa kontol suamiku lebih kecil dari miliknya…)” tasya perlahan membuka mulutnya dan mengulum kontol jay.

“Mph! Ngh! Mmm! Mmm! Mhhh! Uuuh! Mmm! Mmph! Mmm! Mmm! Mmph! Nghhh!” tasya mulai mahir memblowjob kontol jay. Tasya juga mulai belajar bermain kontak mata ketika jay membelai kepalanya dan menekannya sesekali untuk memasukkannya lebih dalam, tasya mulai belajar memainkan lidahnya pada batang kontol jay.

“Ooouhhh! Apa sekarang ini benar mulut yang sering berciuman dengan suami lu? Udah ada peningkatan yah, sekarang mulai tertarik dan bersemangat menservis kontol pria lain!” jay merasakan tasya meremas pantat jay dan berusaha memainkan lidahnya agar bisa memuaskan jay.

Dalam tatapan mata jay yang tertuju kearah bawah dimana tasya sedang berjongkok mengulum kontolnya, dan tangan jay memegangi kepala tasya bersamaan dengan pinggulnya yang mulai aktif bergerak mengimbangi sepongan mulut tasya. Jay sangat bersemangat untuk mengerjai dan juga melatih tasya, dirinya mempercepat genjotan pinggulnya pada mulut tasya.

“Mph! Mphh! Mmm! Mm! Nghh! Mmmm!”

“Gue keluarin ya, sya…!” jay menekan kepala tasya dan batang kontolnya berkedut di dalam mulut tasya. Tasya bisa merasakannya dan matanya melotot kaget merasakan hangat dan juga banyaknya volume sperma yang dikeluarkan jay didalam mulutnya.

“Mmmm! Mphh! Mm! (I~ini… rasanya…?) Nghhh! Mmm! Glek… Glek… Aghhh…” tasya berusaha menelan sperma jay yang ditumpahkan didalam mulutnya. Tasya juga menyeka pinggiran bibirnya dengan lidahnya, dirinya cukup merasa nikmat meminum sperma jay selain dari segi medis juga tidak ada dampak buruknya, juga tasya merasakan sperma jay cukup manis. Dirinya merasa mungkin ini akibat seorang pria rajin berolahraga dan juga makan makanan bergizi yang mempengaruhi rasa spermanya.

“Wah… Lu nelen sperma gue semuanya bahkan tanpa gue suruh ya… Hehehe, lu udah mulai naik standar dari diri lu yang lama sekarang… Suami lu nanti pasti gak bakal percaya, dari mana lu belajar ini… Dan juga istrinya yang dia sayangin ini sangat menyukai sperma baik didalam mulutnya maupun didalam rahimnya…” ujar jay tersenyum melihat perkembangan tasya. Jay mendorong tubuh tasya berbalik dan menungging kearahnya.

“Lu sekarang seorang cewek sangean dengan memeknya yang basah dan cairan orgasme lu netes diantara paha lu…”

“Jangan… Please jangan bilang seperti itu… Haa… Haaah… AAAAAAAAAHHH…” tasya merasakan kontol jay membelah memeknya dan dalam sekejap masuk sangat dalam. Jay meremas pinggul tasya dan mulai menggenjotnya kasar.

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

Selama 30 menit lamanya tasya menikmati genjotan kontol jay, tasya membiarkan jay menindihnya dan juga dirinya merasakan kontol jay yang membuat bagian dalam perutnya terasa sangat nyaman.

“Nhaaa! Ahh! Ahnn! Yessss! Ahhh! T~tungguuuuu! Aaaah! Ah! Mmm! Aaah! Akuuuu… Bisa gilaaaaa… Enaaaaakk…” tasya tanpa sadar mengucapkan kata itu keluar dari mulutnya dan membuat jay tersenyum mendengarnya, sudah lama juga jay tidak menggoda pasangan milik orang lain yang masih terikat dengan pasangannya tidak seperti clara yang ingin membalas dendam kepada suaminya yang berselingkuh dan jena yang menikmati bercinta dengan pria lain karena suaminya yang menginginkannya.

“Apa lu mau gue tarik keluar sebelum gue ngecrot, sya?” jay menarik pinggul tasya dan memindahkan posisinya untuk bersandar pada tembok kamar mandi.

“E~enggak! Jangan! Maaaaas! Ah! Ahh! Ah! Haah!” balas tasya tidak menginginkan jay melepaskan kontolnya dari dalam memeknya saat ini.

“Lu yakin? Bukannya lu pingin punya anak dari suami lu? Bukannya itu akan mempermalukan keluarga lu kalo gue yang ngehamilin lu duluan?” lanjut jay bertanya sambil menggodanya.

“A~aku… AKU GAK PEDULI! AKU GAK PEDULI LAGI, MAS! AH! MMM! AHH! AH!” teriak tasya menjawab pertanyaan jay dengan jawaban yang cukup membuat jay senang karenanya.

“Baiklah kalau lu sangat menginginkannya… Gue bakal mejuhin rahim lu sekarang!” jay menarik satu tangan tasya kebelakang dan menguncinya disaat dirinya mulai mendobrak mulut rahim tasya dengan pertahanan terbuka itu.

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…

Jay menaikkan tempo genjotannya hingga beberapa menit kemudian, jay mengerang pertanda dirinya akan segera menembakkan benih miliknya kedalam rahim tasya.

CROOOOOTTTTTTT… CROOOOOTTTTTTT…

“HOOOOOAAAHHH! HAA! HA! AHH!” tasya merasakan hangatnya sperma jay lagi di dalam perutnya.

Belum juga puas, jay menarik tasya untuk berendam bersamanya dengan kontolnya yang masih menancap pada memek tasya.

“Ah! Aah! T~tunggu mas! S~suami aku bentar lagi pulang!” tasya yang menyandarkan punggungnya pada dada jay dan tangannya merangkul leher jay yang berendam bersamanya didalam bathtube. Toket tasya berguncang dengan kencangnya karena kontol jay masih cukup keras dan kuat didalam memeknya saat ini.

“Waktu gak kerasa yah…! Gue pastiin lu gak bakalan bisa ngelupain kontol gue, gue bakal ngecrotin rahim lu lagi abis ini…!!!”

“AAAAAAAAHHH! UGHHHHHHHHH!!

CROOOOOTTTTTTT…

CROOOOOTTTTTTT…

In Shot 20230903 021100751

PLOP… jay menarik keluar kontolnya dari dalam memek tasya dan jay menikmati waktunya bersama tasya di dalam bathtube berdua membiarkan tasya mengatur nafasnya terlebih dahulu. Jay meraba memek tasya dan juga perutnya seakan tahu bahwa rahimnya sekarang sedang menyedot sperma jay masuk menuju saluran rahimnya untuk memulai proses pembuahan didalamnya.

“Ha! haa! Ha! Aku… gak bakal… ngelupain mas… Haa! Ah!” ucap tasya sambil memandang langit-langit kamar mandinya.

“Oh iya, sya! Gue pasang alat sadap suara ini didalam kamar lu boleh? Gue penasaran sama reaksi suami lu nantinya… Hahaha” ucap jay dengan keisengannya yang kembali setelah sekian lama tertidur.

Tasya hanya menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan jay.

[Bulan berikutnya…]

“Ah! Ahn! Ahhh! Haaah! Sayaaaaang! I love youuuu! Aku mau bayi kamuuuuu!” suara tasya terdengar lewat earphone jay yang tersambung pada alat sadapnya. Jay belum juga mendapat yang diinginkannya, apakah tasya akan dibuang suaminya setelah mengetahui kegiatan ilegalnya atau tidak karena jay percaya tasya sedang berpura-pura kepada suaminya.

“(Hmmm… Gue masih penasaran sama si tasya, kalo dia bakal gak musingin kehamilannya karena ulah gue dan memilih suaminya, atau sebaliknya…)” jay didalam ruang kerjanya dengan santai mendengarkan sambil mengurus beberapa dokumen yang perlu dia bawa ke dubai nantinya.

“Ah… Gue lupa, kemarin si tasya ngasih gue ini. Saking lupanya gue taruh didalam laci meja… Wah… Boleh juga nih…!” jay tersenyum melihat benda yang dikeluarkannya dari dalam laci meja kerjanya. Sebuah testpack dengan 2 strip biru menandakan kehamilan tasya.

“Hmmm… Sepertinya kita memang ditakdirkan ketemu lagi nanti…”

Bersambung…

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *