
Nur Herlina As-Syifa (Season 2) – Ep 9
Cerita Jilboobs Ngewe Terbaru
Setelah mandi dan bermasturbasi akhirnya ku rasakan sedikit lebih lega. Walau tidak senikmat disetubuhi sungguhan oleh pak Manto, setidaknya membayangkannya bisa menuntaskan sedikit.
Ku lihat ada pesan dari suamiku yang memberi kabar.
(H: Hendra, L: Lina)
H: Sayang aku pulangnya besok ya
L: Iya mas, besok langsung pulang ya. Aku kangen
H: iya sayang aku juga kangen sama istriku yang cantik
L: Bisa aja kamu hihi
L: Supaya kamu makin kangen hihi
H: Aduhh… Cantiknya istrikuu
L: Cantik aja nih?
H: Seksi juga dong, teteknya gede. Pantes aja pak Manto gak tahan ya haha
L: Hihi iya. Kamu jangan lama pulangnya, atau aku kasih pak Manto aja nih
H: Aduhh… Gk tahan aku yank. Udah pinter godain ya sekarang
L: Hihi makanya cepat pulang mas
H: Kalo aku cepet pulang gk kamu kasih ke pak Manto dong?
L: Tetep aku kasih si hihi
H: Uhh… Nakalnya istriku
Ternyata seru juga menggoda suamiku hihi. Terlebih responnya positif dan tidak marah. Selain pesan dari suamiki, ku balas juga pesan dari pak Manto.
(PM: Pak Manto, L: Lina)
PM: Yaudah non istirahat dulu aja, pasti cape ya
L: Iya pak ini aku lagi santai habis mandi
PM: Wih pasti seger tuh non
L: Iya pak seger banget hihi
PM: Wahh… Saya jadi ikut seger ini mah non hahaha
PM: Non kalo butuh bantuan bersihin rumah bilang aja non, saya siap meluncur hahaha
L: Iya pak rumahku ditinggal 2 hari udah kotor, mau bersihin tapi capek. Kalo pak Manto sempet bantuin ya pak
PM: Siap non cantik
Sebenarnya ada pesan dari teman-temanku seperti Reza dan Indra, namun aku tidak terlalu tertarik untuk membalasnya. Entah kenapa aku malah merasa risih dengan mereka yang terang-terangan bercanda mesum kepadaku. Ya walaupun pada akhirnya mereka bisa merasakan sedikit tubuhku juga. Tinggal Roy dan Irfan saja yang belum merasakan dan melihat tubuhku hihi.
Hari sudah semakin sore. Dan ternyata pak Manto tidak bisa datang hari ini karena tidak mendapat izin dari mertuaku. Jadi besok pak Manto baru diizinkan datang ke rumahku.
Malam hari sebelum tidur aku sempatkan berbalas pesan dengan suamiku.
L: Mas aku beli baju ya
H: Baju kamu bukannya masih banyak ya? Tapi gpp si kalo kamu mau beli
L: Iya mas bajuku banyak, tapi yang seksi sedikit hihi
H: Wow kamu mau tampil seksi nih jadinya? Haha
L: Hihi buat di rumah aja loh mas. Biar kamu makin sayang
H: Love you sayang. Tapi sebenernya aku udah checkout beberapa baju seksi buat kamu hehe. Mungkin sampainya lusa
L: Ihh kok kamu gk bilang-bilang si mas?
H: Hehe iya, gpp kan? Tapi kalo kamu mau pesan lagi juga gpp sayang
L: Jadi banyak banget dong?
H: Iya biar pak Manto gk bosen hehe
L: Ihh dasar kamu tu. Yaudah nanti kalo bajunya udah sampe aku cobain terus aku foto pas pakai baju itu
H: Kenapa di foto? Aku liat aja langsung
L: Buat dikirim ke pak Manto mas hihi
H: Uhh… Binalnya istrikuu
Hihi senangnya menggoda suamiku. Setelah berbalas pesan dengan mas Hendra aku langsung tidur.
__________
Mentari baru menampakkan sinarnya. Dan saat itu juga pak Manto datang ke rumahku untuk membantuku. Aku tau maksud dan tujuannya datang sepagi ini. Pasti agar dia punya waktu lebih banyak denganku. Jadi setelah dia membersihkan rumah, dia dapat melakukan hal lain bersamaku hihi.
Kebetulan hari ini mas Hendra pulang, ku rasa aku akan memberi sedikit kejutan pada mas Hendra. Ku kirim sebuah pesan kepada suamiku “Mas, kabarin ya sudah sampai mana-mananya”. Ku kirim pesan tersebut agar aku tau posisi dari suamiku. Ku harap dia akan suka dengan kejutan yang ku berikan hihi.
“Pak Manto. Yang belum dikerjakan apa pak? Biar aku bantu” Ucapku pada pak Manto yang sedang menjemur pakaian.
“Sudah non Lina tenang aja. Pasti cape kan kemarin habis pergi jalan-jalan. Non istirahat aja supaya tenaganya pulih” Jawab pak Manto melanjutkan pekerjaannya.
Ada benarnya perkataan pak Manto. Jujur saja aku merasa badanku agak kurang enak badan. Sepertinya karena dinginnya puncak hingga aku masuk angin. Ku coba lihat handphoneku, dan terdapat pesan dari suamiku yang mengatakan 30 menit lagi dia akan sampai. Ya ampun sepertinya aku harus memulainya sekarang.
“Pak Manto, sudah pak tinggal dulu pekerjaannya” Ucapku pada pak Manto.
“Hah, kenapa non? Tanggung ini bajunya sedikit lagi yang perlu dijemur” Tanyanya heran. Memang pak Manto belum ku beri tau rencanaku
Jadi aku ingin memberi kejutan kepada mas Hendra dengan cara saat suamiku itu pulang dia akan melihat istrinya yang cantik ini sedang bermesraan dengan pembantunya, yaitu pak Manto hihi. Suamiku pasti akan senang dan bernafsu.
“Ohh yaudah, kalo gitu selesai jemur pakaian pak Manto ke dalam aja ya pak. Pekerjaan yang lain nanti dulu aja. Cepetan pak” Ucapku kepada pak Manto.
Ku rasa selain akan menjadi kejutan untuk suamiku, ini juga akan menjadi kejutan untuk pak Manto hihi.
Sambil menunggunya menyelesaikan menjemur pakaian, ku putuskan untuk mengganti baju. Kira-kira pakaian apa ya yang cocok untuk menggoda pak Manto? hihi. Ku lihat celana pendek motif tutul yang ku gunakan untuk video call dengan pak Manto beberapa hari lalu tergantung di balik pintu. Baiklah sekarang tinggal memilih untuk atasannya.
Saat sedang bingung memilih atasan yang akan ku pakai, terdengar pak Manto sudah selesai dengan kegiatan menjemurnya. Ahh sudahlah, akhirnya ku putuskan tidak memakai atasan dan hanya celana pendek saja. Toh nantinya juga pastinya payudaraku akan terbuka juga untuk digarap pak Manto. Namun untuk permainan kami saat ini ku rasa tidak ada penetrasi, karena aku masih masa menstruasi.
“Sudah pak?” Teriak ku dari dalam kamar.
“Iya non sudah. Non di kamar ya? Hehe” Ucap pak Manto. Dari cara tertawanya sepertinya dia tau apa yang selanjutnya akan terjadi diantara kami hihi.
Ku buka sedikit pintu kamarku, dan ku munculkan kepalaku dengan badan masih tertutup pintu. “Pintu depan ditutup aja pak, gak usah dikunci” Ucapku.
“Hehehe siap non” Jawab pak Manto senang.
Diriku terduduk di ranjang menunggu pak Manto. Hingga tak lama kemudian pak Manto memanggil, dan ku suruh untuk masuk.
Begitu pintu terbuka terlihat pak Manto terpana dengan diriku yang duduk di tepi ranjang dalam keadaan telanjang dada. Tak lama kemudian terpancar senyum merekah dari bibir hitamnya.
“Sini pak. Bantuin aku kasih kejutan buat mas Hendra ya hihi” Pintaku pada pak Manto dengan gelagat manja.
“Hah kejutan? Ohh hehehe bapak ngerti non. Sekarang non Lina udah jadi binal ya hehehe” Ucap pak Manto tertawa.
“Apa itu pak binal?” Tanyaku padanya.
“Bini nakal non hehehe” Jawabnya.
“Ohh hihihi iya pak. Tapi pak Manto suka kan?” Tanyaku sambil ku raba payudaraku yang terbuka.
“Pasti non. Siapa yang gak suka sama toket non Lina. Udah gitu yang punya cantik banget kaya bidadari hehe” Pak Manto berucap sambil berjalan ke arahku.
Saat kami sudah berhadapan, tanpa basa-basi pak Manto langsung menggenggam payudaraku dan menghisapnya.
“Emphh…. Slurpp… Emphh…. Emphh.. Tetek non Lina yang terbaik pokoknya mphh…” Ucap pak Manto di sela-sela aktivitasnya menjamah payudaraku.
“Ahh… Iyah pak ohh… Terus pak Manto…” Lenguhku mulai terangsang dengan permainan lidah pak Manto pada payudaraku.
Aku yakin pemandangan ini akan sangat kontras di hadapan mas Hendra. Dimana aku seorang wanita muda dengan paras yang cantik sedang membiarkan payudaraku yang besar dan kencang dijamah oleh pembantu kami yang sudah tua dan berkulit gelap.
Jujur saja aku sangat rindu untuk bersetubuh lagi dengan pak Manto, namun sayangnya tamu bulananku sedang hadir. Namun dengan permainan seperti ini saja sudah dapat membuat hasratku naik.
“Ahh…. Terus pak emphh….” Desahku menikmati perbuatan kami.
Seketika pak Manto berhenti menghisap payudaraku. Dia berdiri dan melepas seluruh pakaiannya hingga dia telanjang tanpa busana. Membuat suasana semakin kontras dan panas. Ahh penis besar itu, penis yang ku rindukan.
Ku rebahkan diriku di kasur dengan tatapan nakal kepada pak Manto. Pak Manto tersenyum senang dan langsung ikut naik ke atas ranjang.
Pak Manto mengarahkan bibirnya ke arah bibirku, namun aku menolaknya karena masih agak risih untuk berciuman bibir dengannya. Hingga akhirnya pak Manto mengarahkan ciumannya ke leherku. “Akhh….” Diriku semakin terangsang. Kami berpelukan dengan posisiku ditindih pak Manto. Penisnya yang keras sangat terasa menggesek sisi kemaluanku yang masih tertutup celana pendek.
“Celananya gak dibuka aja non?” Ucap pak Manto di sela-sela cumbuannya.
“Jangan pak, aku lagi dapet. Emphh…” Ucapku sambil menahan hasrat karena rangsangan pak Manto.
“Masih deres memangnya non?” Tanyanya kembali seperti tidak menyerah untuk menelanjangiku.
“Udah engga si pak. Nanti aja dibukanya pas ada mas Hendra” Pintaku padanya. Dan diapun mengiyakan ucapanku.
Cupp… Emphh…. Ahhh…… Kembali kami lanjutkan pergumulan kami di ranjangku dan suamiku ini.
Bapak kangen banget ngentotin memek non Lina ahh….” Ucap pak Manto sambil terus mencumbuku.
Ku raih penisnya yang terus menggesek celana pendekku. Pak Manto mengangkat pinggulnya agar aku leluasa memainkan penisnya. Ku manjakan kemaluan pak Manto dengan tanganku dan berkata “Iyah pak. Nanti kalo aku selesai haid dan ada kesempatan bapak boleh setubuhi aku lagi kaya waktu itu”. Dan cumbuan pak Manto semakin ganas setelah mendengar jawabanku.
Sedang asiknya kami bergumul ku dengar suara mobil suamiku tiba. Ahh… It’s show time.