Nur Herlina As-Syifa (Season 2) – Ep 8

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Seks Cuckold Indonesia

“Lin bangun lin..” Suara Rina membangunkanku.

“Emphh… Iya Rin” Sahutku sambil mengular.

“Kamu tidur di sini gara-gara kamar kita dipake Indra tidur ya? Udah gitu tidurnya telanjang lagi tuh kebo” Ucap Rina dengan nada agak kesal.

Semalam memang ku putuskan untuk tidur di sofa tempatku dan Roni memadu kasih, karena di kamar ada Indra yang masih tertidur dalam kondisi telanjang. Aku khawatir Rina tau kalau aku tidur bersama Indra dalam kondisi telanjang. Maka dari itu aku putuskan untuk tidur di sofa saja.

Tunggu dulu, berarti Rina melihat Indra telanjang dong? Hihi.

“Aku juga sampai tidur di atas gara-gara ada tu kebo bugil” Gerutu Rina.

“Ayo kita siap-siap pulang” Ucap Rina.

“Lah memang sudah jam berapa Rin?” Tanyaku mencari handphoneku untuk melihat jam.

“Udah jam 10 ini, kita harus siap-siap pulang. Kamu aku bangunin tapi lagi pules banget. Tidur jam berapa kamu?” Ucap Rina. Tak ku jawab pertanyaannya karena masih separuh sadar.
__________

Saat kami hendak pergi meninggalkan vila ini. Terlihat pak Jajang dan Zaki tersenyum melepas kepulangan kami dari gerbang bila. Mobil kamipun berlalu meninggalkan vila ini.

Ku sempatkan memberi kabar kepada suamiku bahwa aku sudah dalam perjalanan pulang. Kali ini aku duduk di kursi paling belakang bersama Reza, sedangkan Roni dan Indra di kursi tengah, dan di depan Rina dan Roy.

“Kapan-kapan kita harus nginep lagi si, next kita yang lebih jauh dan lebih lama pasti lebih seru si” Ucap Reza memecah keheningan.

“Haha iya seru banget si, apalagi semalam” Ucap Indra sambil menoleh ke belakang ke arahku. Aku tau maksudnya.

“Emang semalam pada ngapain aja? Aku ketiduran di atas jadi gak tau” Ucap Rina bertanya.

“Kita main games Rin, main Ludo. Seru lah pokoknya. Iya gak Lin? Haha” Ucap Indra melanjutkan.

Aku agak kesal sebenarnya dengan Indra yang terus menggodaku, tapi ku ladeni saja perkataannya. “Iya seru” Jawabku singkat.

Dan obrolan berlanjut dengan saran rencana perjalanan selanjutnya. Ada yang menyarankan ke Jogja, Rina bilang ke Bandung dulu saja agar tidak terlalu jauh, bahkan Indra menyarankan ke Bali.

Di tengah perbincangan yang ada tiba-tiba Reza berbisik kepadaku “Semalam enak Lin? Ngapain aja sama Indra? Haha”. Ucap Reza meledekku.

Dan entah bisikan dari mana jiwa nakalku sedikit keluar, hingga ku jawab “Tanya Indranya aja Za, keenakan gk dia”. Terlihat Reza cukup terkejut atas jawabanku.

“Boleh gak gua rasain dikit Lin?” Tanya Reza berbisik padaku. Awalnya aku agak ragu, tapi diriku seperti penasaran dan tertantang. Lagipula semalam dia sudah melihat tubuhku, dan tubuhku juga sudah disentuh oleh Indra.

“Gak usah dibuka ya” Jawabku padanya. Terlihat wajahnya terkejut senang mendengar jawabanku.

Disaat semua sedang berbincang perihal rencana liburan selanjutnya, Reza memanfaatkan momen itu dan langsung meraba payudaraku dari balik pakaianku. Ahh… Sentuhannya membuatku menjadi terangsang. Sensasi ini memberi rangsangan pada tubuhku.

Terasa tangan Reza yang awalnya hanya mengusap mulai meremas payudaraku.

Me11O5Ip T

Emphh… Semoga saja tidak ada yang sadar dengan apa yang sedang aku dan Reza lakukan di belakang, terutama Rina.

Karena khawatir ketahuan aku meminta Reza menyudahi perbuatannya. Dan diapun berhenti meremas payudaraku. Namun tatapan nakalnya tidak henti tertuju padaku dan dadaku. Sesekali aku bersikap nakal dengan membusungkan dadaku menggodanya dan tersenyum.
___

Tak terasa ternyata aku tertidur. Diriku terbangun saat ku rasakan mobil berhenti. Rupanya kami berhenti di rest area karena Rina ingin buang air kecil. Roni, Roy dan Indra juga keluar mobil untuk merokok dan mencari cemilan, namun tidak dengan Reza dan aku.

“Kamu gak keluar Za?” Tanyaku padanya.

“Engga ahh hehe” Jawabnya sambil tersenyum mencurigakan.

“Lanjutin yang tadi yok Lin? Mumpung kita lagi berdua aja” Pintanya padaku.

“Ihh… Udah ah Za. Ngerinya ada yang masuk tiba-tiba” Jawabku menolaknya.

“Sebentar aja gak usah lama-lama. Mau ya hehe” Reza terus membujukku. Hingga akhirnya aku luluh dan mengiyakan permintaannya. Terlihat senyum gembira terpancar dari wajah Reza.

Setelah memastikan kondisi aman, Reza dengan segera kembali menggenggam payudaraku. Dia remas payudaraku yang masih tertutup pakaian dengan nafsunya hingga dia mendengus penuh kenikmatan.

Tak jauh berbeda akupun yang mulai dilanda birahi mendesah halus “Emphh… Ahh…”. Karena birahi yang memuncak, aku putuskan untuk memberikan lebih padanya. Ku angkat pakaianku beserta bra yang ku gunakan hingga kini terpampang payudaraku yang halus tanpa penutup. Terlihat Reza semakin senang dan langsung kembali mencengkram payudaraku yang kini sudah terbuka.

Me11O63N T

“Aghh…. Anjir mantep banget Lin toket lu” Ucapnya dan langsung menyambar puting payudaraku.

“Akhh…. Uhh…. Rezaa Ahh…” Diriku tak kuasa untuk menahan desahan karena rangsangan yang semakin nikmat. Sensasi membiarkan temanku sendiri menghisap payudaraku sangatlah luar biasa.

“Slurpp… Emphh…. Slurpp…” Hisapan mulut Reza pada payudaraku begitu terdengar bersahutan dengan desahanku. Ahh….

Gregg….
Tiba-tiba saja pintu mobil terbuka. Sontak aku segera menyingkirkan Reza dari payudaraku dan menurunkan pakaianku yang terangkat. Ternyata itu Roy, ku rasa dia tidak sempat melihatku karena dia membuka pintu supir di bagian depan, sedangkan aku dan Reza duduk di paling belakang.

Sungguh aku deg-degan karena hampir saja ketahuan. Ku rasa Reza demikian juga, karena terlihat dari gelagatnya yang terdiam dan berpura-pura melihat ke arah jendela.

Tak lama kemudian Rina juga masuk ke mobil dengan belanjaan penuh makanan. “Kalian gak keluar?” Tanya Rina pada aku dan Reza.

“Emm… Engga Rin, aku mager hehe” Jawabku sekenanya.

“Iya aku juga, sekalian jagain Lina” Jawab Reza.

“Ohh, nih Lin” Jawab Rina singkat dan memberikanku sebotol minuman segar.

Kami lanjutkan perjalanan pulang. Sebenarnya mereka mengajakku makan terlebih dahulu, namun aku menolak karena khawatir diriku kembali khilaf.

Aku tau suamiku memang senang apabila diriku bermesraan dengan pak Manto. Tapi aku tidak tau sejauh apa dia dapat mentolerir hal tersebut, dan apakah dia bisa menerima apabila orang lain selain pak Manto juga menjamah tubuhku. Terlebih aku tidak bilang kalau aku pergi bersama Rina dan 4 teman laki-lakiku semasa SMA.

Aku diantarkan pertama karena memang melewati rumahku terlebih dahulu. Indra sempat berkata untuk antar Rina dulu, sepertinya dia memiliki niat jahat padaku. Namun untungnya Rina membantah karena dia kasihan pada Roy yang membawa mobil.

“Kalian mau mampir dulu?” Ucapku menawarkan pada mereka.

“Udah cape Lin gara-gara semalam. Nanti kapan-kapan dah gua mampir ya haha” Ucap Indra yang ku tau itu untuk menggodaku dengan candaan mesumnya.

Akhirnya aku kembali ke rumahku yang nyaman. Walau bukan rumah yang sangat mewah namun terasa sangat nyaman.

Ku rebahkan diriku di ranjang empukku dan ku lihat handphoneku. Terlihat beberapa notifikasi pesan dari suamiku, pak Manto dan juga Reza.

Ku balas pesan suamiku dan ku kabarkan kalau aku baru pulang. Begitu juga pesanku kepada pak Manto, ku beritahu kalau aku baru sampai rumah. Sedangkan pesan Reza berisikan ucapan terimakasih atas apa yang terjadi di mobil. Aku jadi teringat kejadian yang telah terjadi antara aku dan teman-temanku. Sungguh tidak ku sangka ini akan terjadi. Mungkin jika saja aku tidak menstruasi aku sudah dapat merasakan kejantanan mereka menerobos liang senggamaku bergantian. Ahh… Mengingat itu semua membuat nafsuku naik kembali.

Ku putuskan untuk mandi untuk meredakan rasa horny yang ku rasakan. Tentunya selama mandi aku juga bermasturbasi dan bayanganku tertuju pada pak Manto dengan kemaluan besarnya. Ahh…

“Terus pak Manto… Akhh… Enakk…. Pak.. Ahh……” Desahku membayangkan pak Manto sedang menyetubuhiku. Hingga akhirnya aku klimaks dan menuntaskan mandiku.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *