Nur Herlina As-Syifa (Season 2) – Ep 6

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Bokep Jilbab Pancut Lucah Malay

Ya ampun. Tidak ku sangka aku akan tidur bersama laki-laki lain selain suamiku mas Hendra. Terlebih dia adalah teman SMAku, dan bahkan kami sama-sama tanpa busana.

Tapi setelah ku ingat-ingat aku kan juga pernah tidur bersama pak Manto, bahkan kami saling memuaskan satu sama lain. Lagi pula suamiku justru suka jika aku bermesum ria dengan laki-laki lain. Walau saat ini yang ku lakukan tanpa sepengetahuannya. Bagaimana ya jika suamiku tau kondisimu saat ini? Hihi.

Tak lama kemudian Indra mulai naik ke atas ranjang. Posisi tidurnya menyamping ke arahku, seakan-akan tidak ingin melepas pandangannya dariku.

Karena merasa salah tingkah, akhirnya aku memiringkan badanku membelakanginya. Rasa ini sungguh membuatku deg-degan. Apa ya yang selanjutnya akan dilakukannya? Karena Indra ini memang cukup cabul dan mesum.

Cukup lama tidak ada suara dan gerakan darinya. Sepertinya dia benar-benar akan menepati janjinya untuk tidak melakukan lebih dari sekedar tidur bersama.

“Lin.. Lina” Panggilnya dengan suara pelan. Namun tak ku respon dan berpura-pura tidur, karena jujur saja diriku agak canggung dan salah tingkah.

Tak lama setelah itu ku rasa tangan Indra mulai mendarat di pinggulku. Awalnya tidak ada gerakan sama sekali, namun lama kelamaan ku rasakan tangannya mulai mengusap bongkahan pantatku hingga pinggangku. Diperlakukan seperti ini membuat libidoku naik dan terangsang. Ku rasa area kewanitaanku mulai merespon dengan terasa agak basah di sana, semoga aja itu bukan darah haid ku.

Diriku mulai gelisah atas rabaan dan usapan tangan Indra pada tubuhku. Hingga tiba-tiba saja aku terkejut sehingga tidak bisa menutupi lagi diriku yang sedang berpura-pura tidur. Hal itu karena tiba-tiba saja Indra mengusap bibir vaginaku.

“Ehh masih bangun ternyata hehe” Ucapnya.

“Ihh iyalah kamu mainin ini aku, geli tau kaget. Tadi katanya gak macem-macem” Ucapku padanya.

“Mana bisa anjir Lin di depan gua ada cewe cantik, seksi dan hot lagi bugil gini masa iya engga gua apa-apain” Ucapnya sambil tertawa.

“Tapi jangan sampai begituan ya” Pintaku pada Indra.

“Haha iya. Lagian masa lu lagi berdarah gua ewe si, nanti aja pas masa subur gua ewenya ya haha biar sekalian hamil anak gua” Sebuah ucapan cabul dari Indra kembali ku dengar.

“Ihh enak aja. Cuma suami aku lah yang boleh ngehamilin aku” Jawabku.

“Haha iya bodo amat dah” Ucap Indra yang secara tiba-tiba kembali memainkan jari-jarinya di vaginaku. Hingga ku rasa gatal dan horny yang sedari tadi tertahan mulai terbayarkan.


Kali ini Indra merubah posisi tangannya menjadi memelukku dari belakang, dan dia kembali memainkan klitorisku hingga diriku mengejang.

“Akhh… Emphh…. Udah Dra Ahh…. Gelii” Ucapku menikmati permainan tangan Indra pada area intimku. Walau mulutku berkata jangan lanjutkan, namun tubuhku berkata lain.

Hingga setelah beberapa menit Indra memainkan kemaluanku, akhirnya “Akhh….. Ahh…. Huhh..” Diriku mengejang hebat dan rasa horny yang ku rasakan sedari tadi terbayarkan. Karena lemas diriku merasa mengantuk.

“Hahaha udah sampe lu ya. Sekarang gantian lah puasin gua” Ucap Indra senang karena telah berhasil membuatku klimaks.

“Aku capek Ndra. Lagian kan perjanjian awalnya cuma tidur bareng, gak ada macem-macem” Ucapku yang sudah merasa lelah dan ngantuk.

“Lah terus gua gimana ini? Lu doang yang enak kalo gitu” Ucapnya agak kesal.

“Udah terserah kamu ahh. Aku mau tidur, ngantuk hoamm…” Ucapku tak mempedulikannya.

Saat hendak tertidur tiba-tiba saja ku rasakan sebuah remasan di payudaraku yang pastinya itu dari Indra. Selain itu juga dia memeluk tubuhku dan merapatkan tubuhnya hingga kini kemaluannya yang sudah mengeras terasa menyentuh bagian belakang tubuhku. Rupanya dia menggesekkan kelaminnya ke tubuhku sambil meremas-remas payudaraku. “Sudah lah tak apa kalau hanya sebatas itu” Batinku. Dan tak lama kemudian aku tertidur.
__________

Karena udara yang dingin dan dalam keadaan tanpa pakaian membuatku terbangun dari tidurku. Saat ku buka mata ku lihat Indra sudah berpindah posisi menjadi di depanku. Dengan tenangnya dia tertidur dengan menggunakan pakaian lengkap dan selimut, sedangkan diriku dibiarkan bertelanjang tanpa penghangat sama sekali di udara yang dingin ini.

Cukup kesal aku dibuatnya. Sama sekali tidak gentle sebagai laki-laki, dasar gendut mesum. Belum hilang kesalku padanya terkait selimut, terasa bibirku seperti ada cairan yang mengering dan agak lengket. Dan bau ini aku tau, ini sperma. Pasti tadi dia menumpahkan spermanya di bibirku. Ihh… Semakin kesal saja aku dengannya, jorok sekali.

Karena udara yang dingin membuatku ingin buang air kecil. Saat hendak ingin menggunakan pakaian diriku baru teringat kalau tadi saat masuk kamar tidak ku bawa seluruh pakaianku dan masih tertinggal di ruang tengah. Tak apalah aku keluar kamar tanpa pakaian, lagipula teman-temanku tadi sudah melihat semua tubuh telanjangku.

Diriku melangkah keluar kamar, dan terlihat pakaianku masih tergeletak di ruang tengah tempat kami tadi bermain ludo. Mengingat permainan tadi diriku jadi teringat kembali sensasi saat melepas setiap pakaian yang ku pakai di hadapan teman-temanku hihi.

Baru beberapa langkah diriku keluar kamar, betapa terkejutnya aku ternyata ada pak Jajang di sini dan dia dengan tatapan terpana melihatku yang telanjang tanpa busana. Karena terkejut segera ku tutup seluruh area terlarangku. Tangan kanan menutup payudara, dan tangan kiri menutup vaginaku.

Dengan tatapan mesum pak Jajang melangkah mendekatiku. Saat hendak lari ke dalam kamar diriku justru sudah tertangkap olehnya dan langsung dipeluknya.

“Ihh… Bapak jangan macam-macam ya, atau saya teriak” Ucapku mengancamnya. Terlihat pak Jajang melihat kedalam kamar yang sedang ada Indra dalam kondisi tertidur di sana.

“Itu bukan suami kamu yang sama kamu waktu itu ke curug sebelah kan? Hayo kamu ngapain telanjang sekamar sama laki-laki lain? Teriak aja kalo mau. Biar saya giring sekalian kalian, biar diarak warga sini. Bukan suami istri tapi tidur bareng” Ucap pak Jajang membuatku takut.

“Kalo kamu mau aman kamu harus nurut sama saya, kalo tidak nurut hahaha biarin kalian diarak warga dan suami kamu akan tau” Lanjut pak Jajang.

Saat ini diriku tidak bisa berkata-kata. Jujur saja aku takut kalau sampai suamiku tau, karena aku tidak bilang akan menginap dengan teman-teman ku yang pria juga. Terlebih saat ini kondisimu telanjang dengan laki-laki lain.

Walau ku tau mas Hendra suka melihatku bermesum ria dengan pak Manto, namun aku khawatir mas Hendra tidak suka jika aku tidak jujur dan terbuka seperti ini. Lagi pula pak Jajang juga kan sudah pernah menjajah tubuhku, jadi yasudahlah.

Akupun mengangguk kepada pak Jajang dengan wajah ketakutan. Terlihat dirinya begitu senang dan langsung menarikku keluar vila ini.

“Kita mau kemana pak? Aku malu keluar telanjang gini” Ucapku padanya.

“Kita ke tempat saya” Ucap pak Jajang membawaku ke rumah yang lebih kecil di sebelah vila. Sepertinya ini tempat untuk penjaga vila.

Saat baru masuk rumah kecil ini tiba-tiba saja ada suara mengejutkanku. “Wah pak Jajang nyewa lonte nih pak? Hahaha”. Ya ampun ternyata ada orang lain lagi di sini, dan dia sudah melihat ketelanjanganku dengan sangat senang.

“Stt… Jangan berisik, nanti kedengeran temen-temennya di vila Jak” Ucap pak Jajang.

“Lahh… Ini tamu vila pak?” Ucap pria tersebut terkejut.

“Iya. Kamu inget mantan atasan kamu yang waktu itu ke curug yang ngobrol sama kamu? Nah ini istrinya” Ucap pak Jajang. Ternyata pria itu adalah Zaki, mantan bawahan suamiku yang sempat kami bertemu saat ke curug. Pantas saja aku seperti pernah melihat wajahnya. Ya ampun betapa malunya aku.

“Seriusan pak? Pantes kaya pernah liat mukanya. Iya-iya saya inget ini yang waktu itu sama pak Hendra” Ucap Zaki melongo.

“Udah sekarang kamu jaga depan dulu, sekalian ambilin bajunya dia di ruang tengah. Takut temennya ada yang bangun. Nanti gantian baru kamu setelah saya Jak” Ucap pak Jajang pada Zaki.

“Siap pak. Bener ya gantian hehe” Ucapnya bergegas pergi. Sebelum pergi dia terlihat menatapku dengan sangat senang. Ya ampunn… Benarkah malam ini aku harus merelakan tubuhku lagi untuk dijamah dua pria ini?

Pak Jajang kembali tersenyum melihatku yang saat ini tidak berpakaian sama sekali. Jujur saja aku merasa cukup takut.

“Bisa nih kayanya sekarang saya cobain memek kamu hahaha” Ucap pak Jajang dengan senyum mesumnya.

“Jangan pak, aku lagi dapet gak boleh” Ucapku merasa takut.

Dia lantas berjalan ke arahku dan menjatuhkanku ke sebuah kasur lantai. Ku rasa tidak ada yang dapat ku perbuat lagi, akhirnya aku pasrah atas apa yang akan dilakukan pak Jajang padaku.

Pak Jajang langsung menindih dan memeluk tubuhku. Sepertinya dia sudah sangat bernafsu sampai dia belum melepaskan pakaiannya.

“Ini dia tetek gede yang saya kangenin hahaha. Gak sangka bisa ngerasain tetek kamu lagi” Dengan liarnya pak Jajang menjilat dan menciumi bagian dadaku.


Ahh… Sepertinya dia sangat menyukai payudaraku. Diriku menjadi terangsang kembali atas permainan mulutnya pada puting payudaraku, hingga tanpa sadar ku peluk kepalanya semakin erat ke dadaku.

“Akhh… Emphh….” Diriku menggeliat dan menggelinjang atas sapuan lidahnya pada putingku.

“Nanti kalo kamu hamil dan baru melahirkan main lagi ke sini. Biar saya cobain susu kamu Sllrrppp…” Ucapnya menghentikan permainannya sebentar, dan kembali menghisap putingku.

Dan tanpa sadar diriku menjawab “Ahh…. Iya Pak, terus pak. Ouhh….” Sepertinya diriku sudah lepas kendali. Yang awalnya ku rasa takut, kini mulai menikmati.

“Wihh lagi netek nih, boleh gak nih saya yang sebelahnya? Haha” Ucap Zaki yang kembali dari mengambil pakaianku dan meletakkannya di pojok ruangan ini.

Agak lama pak Jajang menjawab “Kamu jaga depan dulu, takut temennya ada yang nyariin” Dan dengan sedikit kecewa Zaki keluar dan duduk di depan.

Ya ampun, setelah ini aku masih harus menyerahkan tubuhku untuk satu orang lagi yang bahkan dia adalah mantan bawahan suamiku. Sepertinya aku harus segera menuntaskan nafsu pak Jajang, karena khawatir jika terlalu lama bisa-bisa temanku ada yang bangun dan mencariku.

Tiba-tiba saja pak Jajang ingin mencium bibirku. Aku yang merasa agak jijik berusaha mengelak, namun dia terus berusaha. Hingga akhirnya ku ubah posisi kami hingga sekarang aku yang di atas tubuhnya.

Ku tarik sedikit kebawah celana yang dipakainya hingga terlihat penis tuanya yang sudah menegang. Ku genggam dan ku mainkan hingga pak Jajang merasakan nikmat.

Rupanya dia tak kenal menyerah, dirinya kembali menarik kepalaku untuk berciuman. Akhirnya ku arahkan payudaraku ke mulutnya hingga akhirnya dia berhenti menarik kepalaku. Ku rasa posisi ini lebih baik.

Kini pak Jajang terus menghisap puting payudaraku dengan penisnya berada di genggamanku. Sungguh sulit dipercaya, aku seorang wanita muda yang cantik sedang membiarkan payudaraku dijamah seorang laki-laki tua dan ku mainkan penisnya.

“Emhh…. Ahh…. Enakkkk…..” Racau pak Jajang.

Seperti yang pernah terjadi, pak Jajang tidak bisa bertahan lama dan penisnya mengeluarkan sperma yang sangat kental. Ku basuh tanganku di tubuhnya membersihkan spermanya yang mengenai tanganku.

Dia terlihat sangat lemas setelah orgasmenya dan memilih langsung tidur. “Tinggal mas Zaki” Batinku. Karena tidak ingin menunda waktu lebih lama ku panggil mas Zaki.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *