Nur Herlina As-Syifa (Season 2) – Ep 4

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Bokep Lucah Malaysia Terbaru

Permainan dimulai dengan urutan Reza pertama, Roni kedua, aku ketiga dan Indra keempat. Namun urutan mengocok dadu bukanlah penentu dalam permainan ludo. Dan sepertinya keberuntungan sedang berada padaku, karena pionku berhasil keluar lebih dahulu. Namun keberuntunganku tidak berlangsung lama, karena di tengah permainan sering kali pionku dimakan oleh yang lainnya.

Namun nasib baik masih menyelimutiku. Hingga permainan pertama selesai aku mendapat posisi kemenangan ketiga. Setidaknya aku tidak perlu melepaskan pakaianku. Huftt….

Kali ini Reza yang harus melepaskan pakaiannya, dan tanpa berlama-lama Reza sudah bertelanjang dada di tengah dinginnya udara puncak.

“Anjirlahh…. Dingin banget grr……” Ucap Reza mengeluh kedinginan. Dan kami hanya tertawa atas penderitaan yang diterima Reza.

Permainan berlanjut, sepertinya keberuntunganku sudah benar-benar surut. Pionku sering kali termakan hingga aku harus kembali berjalan dari awal lagi. Dan hingga permainan kedua selesai aku harus menerima kekalahan. Seketika ketiga pasang mata menatap ke arahku dengan senangnya.

Aku paham apa yang mereka pikirkan. Apa aku lepaskan kerudungku terlebih dahulu ya? Tapi jika seperti itu mereka bisa melihat aurat rambutku. Hingga sebuah ide terlintas di otakku untuk melepaskan pakaian dalamku terlebih dahulu. Baiklah, aku akan melepas bra yang ku gunakan terlebih dahulu.

“Yang penting lepas pakaian kan? Aku lepas BH dulu aja ya” Ucapku bertanya.

“Wah iya boleh kalo itu hahaha” Jawab Indra cekatan. Memang sepertinya Indra ini yang paling mesum.

“Dasar ihh…” Akupun beranjak untuk membuka bra yang ku gunakan di dalam kamar.

“Ehh mau kemana Lin?” Tanya Indra mencegahku untuk pergi.

“Mau buka BH di kamar” Jawabku.

“Gk boleh, harus di sini lah” Cegah Indra padaku untuk melepas BH di kamar.

“Ihh susah lah, aku kan pakai lengan panjang” Jawabku.

Karena larangan tersebut sepertinya aku tidak bisa melepas BHku terlebih dahulu. Yasudah mau tidak mau kerudungku yang akan menjadi tumbal awal kekalahanku.

Segera ku lepas kerudungku di hadapan para laki-laki yang bukan muhrimku ini, hingga terlihatlah rambut hitamku tergerai bebas. Huhh… Ada rasa sedikit tidak nyaman karena mereka adalah teman-temanku, tapi yasudahlah.

“Anjir lah cantik banget. Kirain lu cantik kalo lagi pake kerudung aja Lin, ternyata gak pake kerudung juga cantik” Ucap Reza memujiku hingga aku cukup tersanjung dan tersenyum.

Iya anjir, toketnya juga gede pas gak kehalang kerudungnya” Ucap Indra.

Kenapa sih anak satu ini mesum terus pikirannya? Baru lihat bentuk dari luar aja udah mesum banget, gimana kalo aku kasih liat aslinya langsung. Huftt…

Permainan ketiga berlangsung, dan sepertinya kesialan benar-benar menimpaku. Kali ini aku kalah lagi, dan harus kembali melepas salah satu pakaianku. Ya Ampun, apa yang harus aku lepas?

Kalau ku lepas bajuku maka pastinya tubuh atasku akan terlihat oleh mereka, walau aku masih menggunakan bra dan tanktop di dalamnya. Tapi tetap saja itu akan sangat hot di hadapan mereka, apalagi Irfan yang jelas-jelas sudah berkali-kali berkata mesum kepadaku. Kalau ku lepas rok yang ku pakai, maka paha dan celana dalamku tentunya akan terlihat mereka dan itu akan lebih berbahaya sepertinya.

Ahh iya, ku lepas saja celana dalamku. Kan aku masih memakai rok, dan ku rasa itu yang paling aman. Setidaknya ku harap setelah ini aku tidak akan kalah lagi. Karena kalau sampai kalah lagi maka mereka pasti akan melihat tubuhku lebih terbuka.

Akhirnya aku berdiri. Terlihat ketiga teman priaku ini sangat antusias menunggu. Dan sialnya tatapan mereka membuatku terangsang. Ahh… Bagaimana jika aku sampai telanjang tanpa sehelai benangpun di tubuhku? Atau sepertinya akan lebih menarik lagi jika semua sampai telanjang hanya tersisa satu pakaian dan diakhiri aku yang tanpa pakaian sama sekali. Tiba-tiba saja aku teringat kejadianku dengan pak Manto, di mana kami sama-sama telanjang tanpa busana dan saling mencari kepuasan satu sama lain. Mengingat hal tersebut membuat libidoku semakin memuncak. Emphh….

Saat ku sentuh celana dalam yang ku gunakan, terasa pembalut yang masih melekat di dalamnya dan aku baru teringat kalau aku masih menstruasi. Ahh gagal rencanaku.

Mau tidak mau akhirnya baju yang ku pakai menjadi korban selanjutnya untuk ku loloskan, hingga nantinya terlihat tubuhku yang memakai tanktop dengan buah dada yang tercetak jelas ditutupi bra.

“Lah gak jadi lepas yg bawah Lin?” Tanya Reza melihat ku tidak jadi melepas celana dalamku.

“Aku lagi mens Za” Jawabku singkat. Dan terlihat raut wajah kecewa di wajah mereka.

Akhirnya ku lepaskan baju yang ku pakai hingga pandangan mereka terkagum dan terkejut melihat cetakan payudaraku yang lebih jelas. Ahh sebagus itukah tubuhku? Pandangan-pandangan mereka membuatku senang dan bangga akan tubuhku.

Entah bagaimana rasa risih yang awalnya menyelimutiku kini telah hilang, mungkin karena pandangan kagum mereka atas tubuhku yang membuatku menjadi percaya diri. Dan entah bagaimana aku semakin penasaran bagaimana kelanjutan dan hasil permainan kami malam hari ini.

Permainan berlanjut dan kali ini Reza kembali kalah hingga dia harus melepaskan celana yang dia gunakan. Kini terlihat Reza yang hanya memakai celana dalamnya saja. Sontak pandanganku langsung tertuju pada cetakan kemaluannya yang tercetak di celana dalamnya. Hingga akhirnya aku tersadar ketika Reza kembali duduk dan menutupi tubuhnya dengan bantal sofa.

Untungnya pakaian yang ku gunakan cukup banyak, karena kalau tidak sudah dipastikan aku sudah duduk di sini hanya mengenakan dalaman saja seperti Reza hihi.

“Jangan ketawa Lin” Ucap Reza. Dan aku tertawa melihat tingkahnya.

Kini aku dalam kondisi tersisa tanktop, rok dan dalaman saja. Sedangkan Reza hanya tersisa celana dalam saja, kalau sampai dia kalah lagi pastinya dia akan telanjang bulat di tengah dinginnya udara malam puncak. Sedangkan Roni dan Indra masih belum melepas pakaian mereka sama sekali.

“Ke toilet dulu sebentar ya” Ucap Indra yang sepertinya ingin buang air.

“Jangan lama-lama lu, jangan malah coli abis liat Lina pake tanktop doang hahaha” Ucap Reza meledek.

“Hahaha tenang aja, kan nanti keliatan dalemnya” Ucap Indra berjalan menuju kamar mandi di belakang.

Mendengar ucapan Indra membuatku membayangkan kembali bagaimana kalau sampai payudaraku terekspos bebas di hadapan teman-temanku ini. Ahh… Sensasi ini sungguh membuatku penasaran. Dan ku rasakan kemaluanku berkedut karena terangsang. Namun aku tetap berusaha menahan agar tidak dicurigai.

Sekembalinya Indra dari kamar mandi, kami langsung melanjutkan permainan. Dengan sombongnya Indra berkata “Pengen dah sesekali kalah haha”.

Sepertinya Indra meledekku karena sudah 2 kali kalah. Kita lihat saja nanti, akan ku buat dia melepas seluruh pakaiannya dan memperlihatkan perut besarnya itu di hadapan kami hihi.

Namun sialnya ternyata kali ini aku yang kembali kalah. Astaga, sekarang pilihannya biarkan mereka melihat pakaian dalam bagian atas atau bawahku? Namun sepertinya karena terangsang, akhirnya aku memilih melepas tanktop hingga mereka bisa semakin jelas melihat payudaraku. Karena sepertinya mereka sangat tertarik dengan payudaraku hihi.

“Hahaha ayo lepas” Ucap Indra bersemangat.

“Hahayyy…. Yuk Lin mau pamer CD atau BH? Haha” Ucap Reza.

“Wah gokil nih” Ucap Roni singkat.

“Kalian maunya apa?” Tanyaku menggoda. Sontak mereka terkaget atas pertanyaanku.

“Wah udah mulai binal nih Lina haha. Yaudah tanktop dulu aja, biar makin jelas liat toket lu” Ucap Indra bersemangat.

Benar saja dugaanku. Tanpa pikir panjang ku lepaskan tanktopku hingga terlihat bra hitam yang ku pakai.


Kini kulit putih mulus payudaraku terlihat oleh tiga pasang mata teman-temanku sewaktu SMA ini. Terlihat mereka sangat terkagum dengan pemandangan tubuhku. Karena itulah diriku semakin senang dan terangsang.

Jujur saja udara malam ini cukup dingin, karena memang kami sedang berada di dataran tinggi. Ku peluk tubuhku memperlihatkan tubuhku yang kedinginan.

“Ehh itu Lina kedinginan, kasih pake selimut ya” Ucap Roni.

“Sini gua peluk aja Lin kalo kedinginan, dijamin langsung hangat hahaha” Ucap Indra.

“Gua juga mau kalo gitu meluk Lina haha. Udah sama-sama telanjang kan, pasti makin hangat” Ucap Reza tak mau kalah. Ahh semakin horny ku rasa membayangkan jika tubuh telanjangku menyatu dengan tubuh kurusnya Reza.

“Gua juga mau kalo gitu dari tadi” Ucap Roni sambil berlalu ke kamar. Tidak lama kemudian dia membawakanku selimut dan memakaikannya kepada ku.

“Tapi depannya biarin tetep terbuka ya, jangan ditutup” Ucap Indra.

Dasar si paling cabul Indra ini. Ketika ku lihat ke selangkangannya ternyata celananya sudah tercetak jelas ada yang berdiri di sana. Astaga, aku harus bisa membuatnya kalah.

Permainan berlanjut dan untungnya kali ini aku berada di posisi kedua. Setidaknya aku bukan diposisi terakhir hingga tidak perlu melepas pakaianku lagi. Kali ini Roni kalah, akhirnya dia merasakan kalah hihi. Namun target utamaku adalah Indra, si mesum itu harus melepas pakaiannya.

Roni melepas baju yang digunakannya hingga terlihat tubuhnya yang tidak terlalu berotot namun cukup proporsional.

“Gimana si caranya kalah?” Ucap Indra dengan sombongnya.

Mungkin karena sudah terlalu lama ditambah libidoku yang mulai naik. Perlahan rasa risih dan malu mulai hilang dan aku mulai terbiasa dengan penampilanku yang hampir telanjang di hadapan teman-temanku ini. Bahkan tatapan mereka pada tubuhku, terutama dadaku yang hanya terbungkus bra tidak menimbulkan rasa risih sama sekali.

Permainan berlanjut dan lagi-lagi aku kalah. Kali ini pastinya rok yang ku gunakan harus terlepas dari tubuhku, karena jika yang lain bisa lebih bahaya dan mungkin permainan tidak lebih menarik hihi.

Sudah 4 kali aku kalah. Jika saja aku tidak memakai dalaman tanktop dan aku tidak berhijab sudah dapat dipastikan aku sudah telanjang seutuhnya saat ini. Dan payudara serta vaginaku menjadi santapan mata para teman-temanku selasa SMA ini. Ahh… Membayangkannya membuatku penasaran dan terangsang.

Tatapan mereka semakin menggila ke arahku. Bahkan Reza berkata “Wahh… Bener lagi dateng bulan cuy. Tuh roti jepangnya keliatan” Sambil matanya terus tertuju ke arah selangkanganku.

Kondisi saat ini aku hanya tersisa pakaian dalam berupa bra dan celana dalam saja, Reza hanya tinggal celana dalam, Roni sudah melepas bajunya, sedangkan Indra masih berpakaian lengkap. Ahh… Kesal rasanya targetku justru masih sangat aman.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *