Nur Herlina As-Syifa (Season 2) – Ep 11

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Seks Jilbab Selingkuh

Bagitu masuk ke dalam kamar, pak Manto langsung membenamkan kepalanya ke payudaraku yang terbuka. Ku peluk kepalanya agar lebih menyatu dengan payudaraku. Tentunya hal ini membuatku semakin terangsang.

“Non Lina masih dapet?” Pertanyaan singkat pak Manto di sela-sela cumbuannya pada payudaraku.

“Baru selesai pak hihi” Jawabku sedikit tersenyum menerka-nerka apa yang selanjutnya akan terjadi. Aku sudah tidak sabar untuk kembali disetubuhi pak Manto. Aku sangat rindu gesekan antara penisnya dengan dinding kemaluanku.

“Pak, langsung aja yuk? Khawatir mas Hendra keburu pulang. Peluk dan neteknya nanti aja, kalo itu kan gak apa dilihat mas Hendra juga” Pintaku pada pak Manto.

Tanpa berkata-kata pak Manto segera melucuti pakaiannya dengan senyum merekah di wajahnya. Akupun demikian segera melepaskan seluruh pakaianku hingga kami sama-sama telanjang tanpa sehelai benangpun.

Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang menunggu aksi pak Manto. Terlihat penisnya yang sudah menegang dengan ukurannya yang luar biasa siap menghujam tubuhku. Memikirkannya saja membuat kemaluanku berkedut.

Ketika pak Manto menaiki ranjang, ku buka pahaku pertanda diriku memberi izin untuknya menggauliku. Kini vaginaku sudah terpampang di hadapan pak Manto yang sedang mengurut-urut penisnya yang besar.

“Sudah basah ya non? Hehehe” Ucap pak Manto terkekeh.

“Emphh… Iya pak, ayo pak” Ucapku tidak sabar menunggu pak Manto menyetubuhiku.

Pak Manto sudah mengambil posisi di antara kedua kakiku. Diusapnya pelan bibir vaginaku hingga sebuah desahan ku keluarkan pertanda kenikmatan ku rasakan. Aku yakin pak Manto dapat merasakan betapa basahnya kemaluanku.

“Saya masukin ya non” Ucap pak Manto meminta izin. Tentunya dengan senang hati ku jawab dengan anggukan. Dan Bless…

Mewmw1H T

“Akhh….” Sebuah desahan keluar dari mulutku ketika pak Manto membenamkan kepala penisnya di vaginaku. Iya ini baru kepalanya saja.

Sedikit demi sedikit pak Manto terus menarik ulur penisnya agar kemaluanku terbiasa dengan penisnya yang berukuran besar itu. Untungnya cairan dari kemaluanku cukup banyak hingga memudahkan proses penetrasi penis pak Manto.

Ughh…. Begitu terasa ketika seluruh batang kejantanan pak Manto berhasil masuk ke lubang kenikmatanku. Senyuman terukir di wajah pak Manto karena dia dapat kembali menikmati tubuhku seutuhnya.

Dengan gerakan halus dia memompa vaginaku selayaknya pasangan suami istri. Tiap gesekan memberikan rasa nikmat yang luar biasa. Rasanya aku ingin selalu berada dalam kondisi saat ini.

“Aghh… Enak non uhh….” Ucap pak Manto menikmati persetubuhan terlarang kami.

Tubuhku mengejang atas kenikmatan yang ku Terima. “Akhh… A.. Aaku ss… Sssampaaiii pakk akkhhhhh….” Racauku menikmati orgasme pertamaku.

Pak Manto terdiam sesaat memberikanku waktu. Ketika diriku sudah selesai, dihujamkannya lagi penisnya hingga diriku kembali merasakan nikmat surga dunia.

Tak terasa sudah hampir setengah jam kami bersetubuh dan diriku sudah akan kembali orgasme untuk yang kedua kalinya. Begitupun dengan pak Manto yang semakin cepat memompa penisnya yang sepertinya mengejar klimaksnya.

“Akhh…. Aaku sampaii lagih pakk… Ahh….” Diriku mengejang di orgasmeku yang kedua. Pak Manto segera mencabut penisnya dari liang vaginaku dan menggesekkan penisnya di bibir vaginaku.

Croottt… Cortt… Croott… Penis pak Manto menembakkan spermanya sebanyak 3 kali hingga mengenai perut dan bibir vaginaku.

Me128S9G T

Setelah itu kami saling bertukar senyum satu sama lain. Dan pak Manto merebahkan tubuhnya di samping tubuhku.

“Mas Hendra belum sempat ngerasain lagi loh pak setelah aku mens, malah bapak duluan hihi” Ucapku memecah keheningan.

“Wahh beruntung banget dong saya hehe. Kasian den Hendra nanti malam pakai bekas saya. Tapi kalo secantik non Lina mah pasti tetep bikin sange mau bekas siapa juga hehehe” Ucap pak Manto yang ku anggap pujian.

Melihat jam sepertinya mas Hendra sebentar lagi akan pulang. Namun rasa kantuk menyerangku setelah dua kali dibuat orgasme oleh pak Manto, hingga akhirnya aku tertidur.
__________

“Sayangg… Bangun sayang. Jangan tidur sore-sore” Diriku terbangun karena sentuhan pada pundakku. Ternyata mas Hendra yang membangunkanku.

“Emhh…. Iya mas. Ya ampun aku ketiduran” Ucapku kaget tertidur dengan keadaan masih telanjang dan perut berbalur sperma pak Manto.

“Kamu kok tidur telanjang gitu. Untung pak Manto gak sampai perkosa kamu dan buahin kamu hahaha” Ucap mas Hendra sambil membuka kemaluanku. Sepertinya dia mengecek apakah ada sperma di dalamnya atau tidak hihi.

“Hehe maaf mas, tadi aku masturbasi bareng pak Manto lagi” Ucapku sedikit berbohong.

Mendengar ucapanku sepertinya membuat mas Hendra terangsang. Segera dia buka celananya beserta celana dalamnya dan dihujamkannya penisnya ke vaginaku.

Akhh…. Walau tidak senikmat dan sepenuh dengan pak Manto, namun aku tetap bisa merasakan kenikmatan ketika mas Hendra menghujamkan penisnya.

Ku lihat pak Manto tersenyum dari ruang tengah melihat persetubuhan kami. Dan sepertinya suamiku tidak mempedulikan keberadaan pak Manto di rumah ini. 5 menit kami bersetubuh dan ku rasakan mas Hendra menembakkan spermanya ke rahimku.
_________

Beberapa hari semenjak persetubuhanku dengan pak Manto, suamiku mengabarkan kalau hari ini pak Surip akan mulai bekerja di sini. Aku senang akan hal tersebut, dengan begitu berarti aku bisa lebih santai dan fokus untuk kegiatan lain. Walau di satu sisi aku memikirkan apakah aku bisa bercinta lagi dengan pak Manto?

Pagi ini suamiku berangkat menjemput pak Surip. Ku rasa sedikit sapaan hangat berupa makanan lezat ketika mereka tiba bukan suatu masalah. Akupun pergi belanja ke pak Joko.

Saat aku sampai di warung pak Joko terlihat pak Joko sangat senang dengan kehadiranku.

“Woo… Nyengir-nyengir kirain kenapa, ternyata liat yang bening” Ucap salah satu ibu-ibu meledek pak Joko.

“Ya kedatangan bidadari cantik jelas senang lah bu. Kemana aja neng Lina baru keliatan lagi?” Ucap pak Joko. Memang aku sudah cukup lama tidak berbelanja di warung pak Joko.

“Bapak kan yang baru kelihatan lagi habis pulang kampung” Ucapku menjawab pak Joko.

“Ohh iya hehe. Mau beli apa?” Ucap pak Manto.

“Ehh… Belanjaanku itu gimana? Siniin” Ucap salah satu ibu-ibu karena pak Joko malah melayaniku lebih dulu. Hal itu membuatku tertawa.

“Saya pilih-pilih sendiri aja pak. Itu ibu-ibu yang duluan dilayani dulu aja” Ucapku padanya.

Sejujurnya aku agak bingung ingin memasak apa. Akhirnya ku putuskan untuk memasak sayur asem, sambal dan ayam goreng saja. Selama aku memilih satu persatu ibu-ibu selesai dengan belanjaannya hingga kini hanya ada aku dan pak Joko.

“Bapak kenapa senyum-senyum terus?” Tanyaku yang melihat pak Joko terus tersenyum sambil melihat ke arahku.

“Gak apa-apa neng. Seneng aja liat neng Lina yang cantik jelita” Ucap pak Joko memuji.

“Hihi bisa aja si bapak. Aku istri orang pak” Ucapku.

“Kan saya cuma liat aja neng hehe, gak ngapa-ngapain. Takut juga lah kalo ngapa-ngapain istri orang bisa jadi masalah. Tapi kayanya kalo sekedar mengagumi mah bukan masalah kan neng? Hehe” Ucap pak Joko.

“Hihi iya pak” Jawabku. Sepertinya pak Joko ini orang baik-baik. Buktinya walau pernah melihatku dengan keadaan seksi tapi dia tetap menjaga ucapannya. Lagipula kekagumannya akan diriku tidak berdampak buruk.

“Pak saya minta nomor bapak boleh? Supaya enak kalo mau belanja” Ucapku meminta kontak pak Joko.

“Wahh… Mimpi apa saya semalam nomor saya diminta bidadari cantik. Boleh neng, jelas boleh” Ucapnya senang. Pak Joko pun memberikan nomor kontaknya.

Sesampainya di rumah aku segera menyiapkan makanan dan meminta pak Manto untuk ikut membantuku. Tak butuh waktu lama, pak Manto sudah tiba dan kamipun masak bersama.

Selesai masak kami sedikit berbincang di sofa ruang tengah.

“Berarti udah susah ya non nanti? Hehe” Tanya pak Manto di tengah-tengah pembicaraan kami. Aku tau maksud dari pertanyaannya.

“Iya pak. Soalnya kan sudah ada pak Surip nantinya di sini” Jawabku.

“Tapi kalo ada kesempatan non Lina mau?” Tanya pak Manto.

Karena menjaga perasaan dan harapannya, serta di satu sisi memang aku masih menginginkannya ku iyakan pertanyaan pak Manto.

Sesaat setelah itu kami berdua terdiam menunduk, dan entah bagaimana secara bersamaan kami saling menatap. Tatapan kami terasa sangat dalam satu sama lain. Hingga tanpa sadar kami semakin mendekatkan tubuh kami dan menyatukan bibir kami.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *