Nur Herlina As-Syifa (Season 1) – Ep 7 – Teman Lama

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Hijab Seks Terbaru

Mataku terbuka. Ketika ku lihat kondisi tubuhku tanpa pakaian aku teringat apa yang baru saja ku lakukan dengan pak Manto.

Mewdnx9 T

“Ngomong-ngomong di mana ya pak Manto? Bukannya tadi dia tertidur di sampingku?” aku bertanya dalam hati.

Ku dengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Begitu ku hampiri ternyata pak Manto sedang mandi dan dia tidak menutup pintu kamar mandi, membuatku dapat melihat tubuh polosnya yang sedang diguyur air dan tentunya kemaluannya yang tampak lemas tapi tetap perkasa.

“Sini non mandi” ajak pak Manto.
Sedangkan aku tetap terfokus ke kemaluannya hingga tidak menggubris ajakannya.

Sepertinya pak Manto menyadari tatapanku. Dia Tarik tanganku dan Kembali mengajakku masuk ke kamar mandi yang saat ini ada dirinya tanpa sehelai benangpun. “Bengong aja si non, sini kalo masih penasaran sekalian mandi bareng aja non” ucapnya Kembali.

“Ehh, engga pak. Bapak mandi aja udah. Aku abis bapak aja” Tolak ku pada pak Manto.

“Engga apa-apa udah ayo sekalian. Gak usah malu non”. Dan dia Kembali menarik tanganku

Tanpa sanggahan kali ini aku mengikuti ajakannya masuk ke dalam kamar mandi dengan tatapan masih terfokus ke kemaluan pak Manto. Dan lagi-lagi pak Manto menyadarinya.

“Kalo non penasaran non boleh kok liat dari deket, dipegang juga gak apa-apa non” ucap pak Manto menyadarkanku.

“Ehh, engga pak. Aku cuma penasaran aja kok punya pak Manto bisa keliatan gede dan perkasa banget ya? Ehh…Upss…” ucapku segera menutup mulutku.

“Hahaha yaudah kalo penasaran mah pegang aja non gpp” ucapnya sambil tangannya menarik tanganku ke kemaluannya.

Aku sempat kaget, dan begitu tanganku bersentuhan dengan kemaluannya ada sensasi lain ku rasakan. Ini kemaluan kedua setelah suamiku yang bersentuhan denganku, dan kemaluan pertama selain suamiku yang ku sentuh. Ada sensasi tersendiri dan membuat jantungku berdetak lebih kencang.

Ku pandang wajah pak Manto dan dia hanya membalas dengan anggukan dan senyuman.

Ku sentuh kemaluannya dengan jemariku, ku rasakan tiap centinya dan ku mainkan jariku di bagian kepala kemaluannya dan ku dengar pak Manto mengerang keenakan. Ku dekatkan pandanganku untuk melihat lebih dekat, terlihat kemaluan pak Manto Kembali menegang dengan urat-uratnya yang menonjol di batangnya.

“Kok keras lagi si pak?” tanyaku kepadanya.

“Jelas keras lagi non. Disentuh non Lina yang cantik jelas bangun dia hehe” ucapnya cengengesan.

Akupun tersenyum mendengar ucapannya. Seakan-akan sadar ku putuskan segera mandi agar tidak masuk angin. “Udah yok pak buruan mandinya, kelamaan nanti malah masuk angin”

Kamipun segera mandi, namun di tengah-tengah aktifitas mandi kami pak Manto bertanya “Boleh gk non gentian saya pegang punya non Lina? Hehe”.

Aku cukup terkejut dengan keberaniannya dan ku jawab “Jangan ahh pak, takut nanti malah makin bablas. Kita kaya yang udah-udah aja kalo mau”.

“Yahh… padahal tadi non Lina udah pegang punya saya, masa saya gak boleh pegang punya non Lina?” gerutunya.

“Kalo bapak ngelunjak aku malah gak mau lagi ya” ancamku pada pak Manto.

“Eh hiya non maaf, tapi nanti mau lagi ya kaya tadi? Hehe” mohonnya.

“Iya pak, tapi bapak jangan minta lebih” ucapku.

“Iya non” Ucapnya pak Manto dan segera menyelesaikan mandinya.

Kamipun menyelesaikan mandi kami dan dilanjut dengan masak bersama. Tadinya setelah mandi aku ingin berpakaian, tapi pak Manto mencegahku. Untuk hal ini aku pikir tak apalah, karna hanya ada kami berdua, dan pak Manto juga sudah melihat tubuh telanjangku beberapa kali.

Mewe9Yc T

Selesai masak kami makan bersama, dan pak Manto kembali ke rumah mertuaku. Tadinya aku ingin terus telanjang saja, tapi karna ada rasa khawatir datang orang maka ku putuskan memakai baju santai saja.

Malamnya aku VCS dengan suamiku, karna dia sangat kangen katanya. Kangen denganku dan kangen untuk bercinta hihihi.
_______________________

Hari ini adalah hari diadakannya reoni SMPku. Tentunya aku ingin terlihat cantik dan Anggun dihadapan teman-teman lamaku. Pilihanku tertuju pada gamis coklat dengan model sederhana. Karna memang aku biasa menggunakan pakaian seperti ini untuk berpergian.

Meweab7 T

Setelah sarapan dan izin kepada suamiku aku segera berangkat menuju ke lokasi yang sudah diberikan, di perjalanan aku juga menelpon sahabatku semasa SMP yaitu Rina, dan dia juga sudah dalam perjalanan.

Sesampainya di Lokasi aku langsung janjian dengan Rina dan kami bertemu.
“Aa… Ya ampun akhirnya ketemu lagi sist”. Ucapku senang karena memang sudah lama kami tidak bertemu.

“Iya ihh… kamu makin cantik aja Lin” puji Rina padaku.

Kamipun berpelukan riang gembira. Tidak lama kemudian Roni dan kawan-kawannya muncul. Ada Indra, Reza, Roy dan Irfan. Mereka memang satu geng selama di SMP, sebenarnya ada satu lagi yaitu si Adji, tapi tidak terlihat dia sekarang.

“Ehh hay Lina, Rina. Cantiknya dua sahabat ini. Akhirnya Lina dateng juga” ucapnya senang. Roni memang terkenal humble ke semua orang dari zaman SMP, tidak heran banyak yang tertarik kepadanya dan banyak juga temannya.

“Iya. Kalo bukan karna Rina mungkin aku gak dateng” ucapku.

“Ihh bisa aja kamu. Tapi untung kamu dateng, jadi aku ada temennya” ucap Rina.

“Iya untung kamu dateng Lin, jadi ada dua Wanita cantik dan Anggun kan di sini haha” puji Roni pada kami.

“Gombal woo…” Kompak Aku dan Rina.

Ku lihat kawan-kawan Roni terus memperhatikan tubuhku dan mereka juga saling berbisik. Apa ada yang salah ya dengan pakaianku? Namun saat ku lihat sepertinya normal-normal saja. Sudah lah selama gak ada yang salah dengan pakaianku buat apa aku pedulikan.

Setelah acara selesai aku dan Rina ke cafe terlebih dahulu sebelum pulang untuk berbincang lebih lama. Ngomong-ngomong memang nama panggilan kami hampir sama yaitu Lina dan Rina. Dan karena itulah kami bersahabat dan ditambah lagi juga karena banyak kecocokan diantara kami selama masa sekolah dulu.

“Main yuk ke rumahku?” Ajakku ke Rina.

“Nanti deh kapan-kapan aku main ke rumahmu. Rumahmu di mana si sekarang?” ucap Rina.

“Nih aku shareloc aja ya rumahku. Kapan-kapan main ya, janji?” ucapku.

“Siap bu boss, nanti aku main” ucap Rina.

Kamipun berpamitan. Sesampainya di rumah ku lihat ada mobil suamiku, segera ku masuk rumah terburu-buru. “Ihh… kamu udah pulang yank?” ucapku senang dan langsung salim pada suamiku.

“Hehe iya, gak jadi seminggu ternyata. Lagian udah kangen banget sama istriku yang cantik dan sangean ini” ucapnya sambil mencubit lembut hidungku.

“Iya ihh selama kamu pergi aku bingung harus nuntasin hasrat sama siapa” ucapku sambil sok-sok cemberut.

“lah kok sama siapa?” Tanya suamiku.

“Ihh maksudnya bingung pengen main sama kamu tapi kamunya gak ada ihh…” jawabku sambil mencubitnya.

“Hahaha iya sayang, yaudah kamu siap-siap dulu gih” pinta suamiku.

“Siap-siap? Emang kita mau kemana?” tanyaku.

“Kita bikin dede bayi” ucap suamiku.

“Mauu…..” akupun dengan semangat Bersiap-siap untuk bersenggama dengan suamiku. Dan malam itu kami bersenggama melepas rindu.
________________________

Hari demi hari ku lewati bersama suamiku. Hampir setiap hari kami bercinta, tapi entah mengapa aku merasa seperti ada yang kurang. Memang nikmat ku rasakan setiap bercinta dengannya, hanya saja seperti ada yang kurang.

Aktifitas masturbasi dengan pak Manto juga sudah lama tidak terulang karena ibu mertuaku sedang sakit, jadi pak Manto selalu diminta standby di rumah mertuaku. Paling sesekali aku mengirim foto ******* kepadanya Ketika pak Manto sudah sangat sange. Seperti saat ini setelah beres dengan urusan ibu rumah tangga ku lihat ada pesan dari pak Manto.

(PM: Pak Manto, L: Lina)
PM: Siang non Lina
L: Iya pak Manto siang juga
PM: Non Lina lagi apa?
L: Abis beresin rumah dan nyuci pak. Ada apa pak?
PM: Gpp non hehe
PM: Udah lama nih non engga hehe
L: Udah lama engga apa pak?
PM: Udah lama engga yg itu, yg enak sama non
L: Ihh dasar pak Manto mesum
PM: Hehe bagi foto non Lina dong
L: Tuh udah ya

Mewe3Bj T

PM: Yg seksi non maksudnya hehe
L: Ohh jadi itu gk seksi? Aku gk seksi nih jadinya?
PM: Jelas non Lina seksi banget lah, maksud bapak yang hot gitu non
L: Ihh dasar
L: Tuhh bilang aja mau foto payudaraku

Meweana T

PM: Eheheh makasih non Lina cantik
L: Dasar woo pak Manto cabul hihi
PM: Duhh kapan ya bisa coli bareng non Lina lagi
L: Sini kalo pak Manto berani hihi
PM: Susah non, bu boss masih sakit soalnya, saya gak boleh kemana-mana
L: Semoga cepet sembuh dah buat ibu mertuaku
PM: Aamiin, supaya kita bisa itu lagi ya non hehe
L: Dasar ihh pak Manto pikirannya itu terus
L: Udah ahh. Aku mau istirahat dulu pak. Cape abis beresin rumah
PM: Iya non. Yaudah bapak juga mau coli dulu pake foto non Lina ya hehe
L: Dasar ihh udah tua mesum mulu
PM: Gimana gk sange non punya majikan cantik, seksi dan nakal kaya non hehe
L: Ihh aku gak nakal ya, pak Manto aja yg mesum mulu pikirannya
PM: Gk nakal tapi kok mau bugil bareng pembantunya yang udah tua ini hehehe
L: Udah ahh, Lina mau istirahat dulu
PM: Iya non Lina cantik

Tak ku balas pesan terakhirnya. Kalua dipikir-pikir benar juga kata pak Manto, kalau aku Wanita baik-baik masa aku mau telanjang bugil dan masturbasi bersama pembantu mertuaku yang sudah tua itu hihi.
________________________

Di minggu pagi yang cerah ini seperti biasa, aku dan suamiku mas Hendra berolahraga jooging ke sekitar rumah. Saat sedang jooging beberapa kali kami bertemu warga. Sebelumnya memang aku jarang sekali bertemu warga, bahkan dengan tetangga saja aku tidak kenal.

“Oyy Hendra, olahraga?” Teriak seorang bapak-bapak dari teras rumahnya.

“Eh hiya pak RT” jawab suamiku.

“Sini mampir dulu” ucap bapak itu yang sekarang ku tau bahwa dia lah ketua RT di sini.

Mas Hendra dan aku pun melangkah ke rumah pak RT dan mas Hendra memperkenalkanku kepada pak RT. “Ini pak Istri saya Lina, ehh waktu itu bapak dateng kan ya ke nikahan kita?” tanya suamiku.

“Iya dateng dong, masa iya saya gak dateng hahah” ucap pak RT dengan tatapannya ke arah tubuhku.

Saat itu aku memakai pakaian layaknya Wanita berhijab olahraga. Memang cukup ketat, tapi kurasa masih cukup tertutup. Lagipula lebih nyaman olahraga dengan pakaian seperti ini kan.

Aku memakai manset warna hitam. Untuk bawahannya aku memakai legging hitam ketat dan rok pendek di bagian luarnya, sehingga pada bagian kemaluanku tidak terlalu tercetak, hanya lutut ke bawah yang terlihat sangat ketat.

Meweauz T

“Kalian mau minum apa?” Pak RT menawarkan.

“Udah pak gak usah repot-repot, mau lanjut jooging lagi kami pak, mumpung masih pagi masih seger udaranya” ucap suamiku.

“Oh iya-iya, yaudah hati-hati kalau begitu” ucap pak RT.

Setelah olahraga suamiku langsung membuka laptopnya, ku rasa ada pekerjaan mendadak yang harus dia kerjakan.

Sedangkan aku sedang ingin meminum jus, tapi saat ku lihat kulkas ternyata kami lupa belanja buah-buahan. Karena tidak ingin mengganggu suamiku, akhirnya kuputuskan untuk membeli buah sendiri. Segera ku minta izin suamiku untuk membeli buah. Katanya biasanya di tukang sayur depan gang kami juga menjual buah, langsung saja aku berjalan ke depan gang untuk membeli buah.

Saat hampir sampai di tukang sayur, dari samping aku dengar percakapan ibu-ibu dengan tukang sayur.

“Mana mungkin istrinya Hendra mau sama kamu, ngaco” ucap salah satu ibu-ibu.

“Kan saya bilang yang seperti istrinya Hendra, bukan berarti harus istrinya Hendra. Tapi kalau istrinya Hendra mau sama saya juga saya si gapapa hahaha” ucap tukang sayur itu

“Ngaco aja, istri orang itu” ucap ibu-ibu lainnya.

“Lagian saya bilang yang seperti istrinya Hendra malah dikata istrinya Hendra” ucap tukang sayur itu.

Cukup lama aku berdiam di samping dan tidak langsung ke sana, karna pasti akan canggung jika aku langsung ke sana setelah mereka membicarakanku. Baru setelah beberapa saat aku berjalan Kembali ke sana dan membeli buah.

“Ehh Lina ya? Istrinya Hendra?” ucap salah satu ibu-ibu.

“Iya bu saya Lina” ucapku sambil menyalami satu-satu ibu-ibu di sana.

“Mau beli sayur?” tanya tukang sayur kepadaku.

“Mau beli mangga pak, ada?” tanyaku kepada tukang sayur yang ku rasa umurnya sekitar 40 tahun.

“Ada ada, nih lagi bagus-bagus mangganya. Mau berapa kilo?” ucap tukang sayur tersebut.

“Dua kilo aja deh pak, yang manis tapi ada asem-asemnya gitu pak kalo bisa” pintaku.

“Siap kalo gitu saya pilihin yang ada asem-asemnya. Emang kalo buat kamu jangan yang terlalu manis, soalnya kamu udah manis banget kan” gombal tukang sayur tersebut kepadaku. Dan disambut sorakan ibu-ibu di sana “Woo…” bahkan ada ibu-ibu yang sampai melempar kangkung kepada tukang sayur tersebut.

“Istri orang itu Joko” ucap ibu-ibu yang ku rasa paling tua di situ. Dan ku ketahui ternyata tukang sayur tersebut bernama pak Joko. Aku hanya tertawa melihat tingkah mereka. Setelah itu aku berpamitan.

Ternyata seru juga ke tukang sayur, bisa ketemu ibu-ibu yang lain dan bisa mengobrol. Biasanya aku dan mas Hendra memesan online atau belanja kebutuhan seminggu di super market, tapi sepertinya setelah ini aku ingin belanja harian di tukang sayur saja. Hitung-hitung silaturahmi juga dengan tetangga.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *