Nur Herlina As-Syifa (Season 1) – Ep 3 – Mulai

Cerita Lucah Malaysia Hijab

Hari ini hari minggu. Aku dan mas Hendra pergi berolahraga bersama, hanya jooging santai saja. Kebetulan aku dan mas Hendra memang suka berolahraga, namun mas Hendra lebih suka olahraga bersepeda, dan aku lebih suka senam dan yoga.

Sepulang olahraga ku rasakan lelah dan agak sakit di kakiku, sedangkan suamiku mas Hendra yang memang terbiasa bersepeda bahkan hingga berjam-jam tidak merasakan sakit di kakinya, hanya sedikit lelah saja.

Tiba-tiba saja aku teringat pak Manto yang menawarkan bantuan jika aku butuh. Segera ku bilang ke suamiku dan suamiku mengiyakannya. Untuk jarak rumah suamiku dengan rumah orang tuanya memang tidak terlalu jauh, hanya berbeda RT saja. Dan rumah kami juga bukan di komplek, hanya di lingkungan biasa. Agar lebih mudah berbaur dengan orang banyak kata suamiku.

Setelah ku hubungi pak Manto diriku teringat kejadian beberapa waktu lalu saat pak Manto melihat tubuh telanjangku dan tatapannya pada tubuhku yang terbungkus handuk. Sebagus itukah tubuhku?.

Ku dengar suara pak Manto sudah di depan rumahku. Segera ku hampiri dan ku persilahkan masuk.

“Mas, pak Manto sudah sampai nih” panggilku pada suamiku yang sedang berada di kamar. Saat ku hampiri ternyata suamiku sedang tertidur.

Saat ku kembali ke ruang tengah ku lihat pak Manto sedang mencuci di belakang. Sangat rajin sekali ternyata pak Manto, tak heran mas Hendra tidak sampai hati untuk memecatnya.

Beberapa saat kemudian karena terasa lengket pada tubuhku yang habis olahraga maka aku memutuskan untuk mandi. Saat berjalan melewati pak Manto yang sedang mencuci pakaian pak Manto berkata “Sini non pakaiannya saya cuci sekalian”.

Diriku sempat terkejut atas ucapannya, namun bukannya marah malah timbul perasaan aneh itu kembali. Perasaan yang justru membuatku penasaran. Diriku sempat terdiam sesaat, dan..

“Ya sudahlah biar sekalian dicuci juga kan. Lagian aku masih memakai daleman berupa tanktop dan bahkan kemarin pak Manto sudah melihat tubuhku yang hanya terlilit handuk. Selain itu jujur aku penasaran juga si hihi” batinku.

Langsung saja kubuka jilbab dan kaos trainingku di hadapan pak Manto. “Tolong ya pak sekalian dicuci” ucapku.

Dan ternyata saat ku lihat tanktopku tembus pandang karena memang tipis dan basah sehingga terlihat putingku samar-samar. Segera ku masuk ke kamar mandi untuk mandi. Bahkann…

“Pak, tolong ini juga ya sekalian” ucapku dari dalam kamar mandi sambil membuka sedikit pintu dan mengeluarkan tanganku yang memberikan celana training, tanktop dan celana dalam yang baru saja ku lepaskan dari tubuhku. Dan setelah itu entah mengapa aku malah tertawa kecil dan penasaran dengan ekspresi pak Manto.

Begitu selesai mandi, diriku sudah keluar dengan pakaian lengkap, namun belum memakai jilbab. Dan ku lihat suamiku dan pak Manto sedang berbincang di ruang tengah.

“Ehh… bidadariku habis mandi? Mandi kok gak ngajak-ngajak si?” ucap suamiku padaku.

“Ihh… mas, itu ada pak Manto loh, kasian kan kalo kita mandi berdua, nanti pak Manto gimana?” candaku.

“Ehh iya ada pak Manto. Yaudah sekalian aja yang hahaha” canda suamiku, dan ku lihat pak Manto justru salah tingkah dan celananya malah timbul tonjolan.

Setelah beberapa lama akhirnya pak Manto pamit pergi. Dan saat malam hari aku seperti biasanya selalu meminta jatah kepada suamiku