
Nur Herlina As-Syifa (Season 1) – Ep 11 – Ternyata
Cerita Dewasa Jilbab Terupdate
“Hoamm…” Pagi ini begitu terbangun dari tidur kurasa sedikit sakit dan pegal pada tubuhku. Mungkin karena kemarin aku ke curug dengan mas Hendra.
Oww iya, ngomong-ngomong di mana ya mas Hendra? Pagi ini saat ku terbangun dia sudah tidak ada di ranjang kami.
Begitu ku melangkah keluar kamar ternyata mas Hendra sedang menatap laptopnya di ruang tengah.
“Sepagi ini sudah ngurus kerjaan lagi mas? Kan sekarang hari minggu” Ucapku padanya.
“Ehh iya yank anu. Ini sudah selesai kok” Ucap mas Hendra sambil menutup laptopnya.
“Mas badanku sedikit sakit dan pegal deh, mungkin karna kemarin abis dari curug ya?” Curhatku pada mas Hendra.
“Sini yank mau aku pijitin?” Ucap mas Hendra menawarkan.
Akhirnya aku dipijit oleh suamiku pagi itu, tapi jujur saja ku rasa pijitan mas Hendra tidak enak. Jadi ku minta sudahi saja dan setelah itu aku pergi belanja sayur.
Di tempat pak Joko aku bertemu ibu-ibu lainnya dan berbincang berbagai hal. Ternyata cukup banyak gosip di sekitar sini yang baru ku ketahui. Tapi tentunya aku tidak ingin langsung percaya atas gosip apapun yang beredar.
Setelah berbelanja sayur akupun pulang dan melakukan aktifitasku seperti biasa sebagai ibu rumah tangga.
Saat sedang masuk kamar ku lihat suamiku kembali membuka laptopnya. Memang sangat ulet mas Hendra, tidak heran dia dipercaya menjadi manager di perusahaannya. Bahkan di minggu pagi yang seharusnya dia gunakan untuk bersantai dan istirahat dia masih saja memikirkan pekerjaannya.
Melihat keuletan mas Hendra membuatku bersemangat membersihkan rumah. Hari ini aku juga berencana mengelap kaca-kaca dan peralatan rumah tangga beserta hiasan-hiasan yang ada.
Saat sedang mengelap hiasan-hiasan di samping TV aku melihat sebuah barang yang berbeda dari hiasan lainnya.
“Astaga, ini CCTV” Kagetku dalam hati. Jadi selama ini ada CCTV di sini? Bagaimana bisa aku baru tau dan tidak sadar. Apakah ini berarti semua perbuatanku dengan pak Manto terekam?
Belum selesai rasa kagetku dengan adanya CCTV. Begitu aku berbalik ku lihat mas Hendra ternyata sedang berdiri di belakangku. Seketika jantungku seperti berhenti.
Melihatku sedang menggenggam CCTV di tanganku tiba-tiba saja mas Hendra mengatakan “Ee… Itu CCTV yang kamu pegang sudah rusak yank. Iya sudah lama tidak digunakan” Ucap mas Hendra.
Apakah itu benar? Sungguh sangat beruntung aku apabila benar CCTV ini sudah tidak digunakan.
“Ee… Iya mas, tadi aku abis elapin aja. Karna sudah tidak dipakai aku buang saja ya mas” Ucapku kikuk berusaha menyingkirkan CCTV yang membuatku sempat panik ini.
“Ehh gk usah yank, biarin jadi pajangan aja” Ucap suamiku. Akhirnya ku letakkan kembali CCTV itu pada tempatnya semula. Dan setelah itu mas Hendra pergi mandi.
Jujur aku masih terbayang dan khawatir akan CCTV tersebut, walau mas Hendra sudah berkata kalau CCTV itu sudah tidak digunakan tetapi di hatiku seperti ada yang mengganjal. Ahh sudahlah, lebih baik aku lanjutkan bersih-bersih rumah.
Saat akan membersihkan kamar ku lihat laptop mas Hendra masih tergeletak di kasur dan seprai kasur terlihat cukup berantakan. Yap, sudah pasti akan aku rapihkan.
Pertama-tama aku pindahkan dulu laptop mas Hendra. Begitu mouse laptop tersenggol layar laptop tersebut menyala dan ku lihat mas Hendra sedang membuka file video. Video apa saja ya itu? Karena penasaran ku coba buka salah satu video.
Betapa terkejutnya aku, kali ini diriku benar-benar mati kutu karna dalam video tersebut terlihat adegan pak Manto yang membuka pakaiannya di hadapanku dan aku malah tersenyum dan bukannya marah, bahkan dalam video tersebut terlihat aku yang masuk ke dalam kamar dan beberapa saat kemudian pak Manto ikut masuk ke dalam kamar. Ku rasa itu saat aku mengganti pakaian dengan pakaian seksi untuk menghibur pak Manto yang sudah membantuku.
Jadi mas Hendra berbohong soal CCTV itu. Tapi kenapa dia berbohong? Apa dia berencana akan menceraikanku dan dia akan tunjukkan video-video ini nanti sebagai buktinya?
Seketika air mataku menetes, aku sungguh merasa bersalah kali ini. Kenapa bisa aku menghianati mas Hendra yang sudah sangat baik kepadaku? Kini ku sadar aku tidak pantas untuk mas Hendra.
Tiba-tiba saja pintu kamar mandi terdengar terbuka. Aku bingung harus apa. Aku yang salah karena tidak dapat menahan diri. Ya, aku pantas menerima konsekuensi jika memang mas Hendra ingin berpisah denganku walau berat bagiku untuk menerimanya.
“Mas maafin aku mas, aku khilaf. Aku memang bodoh. Kamu sudah baik ke aku tapi aku malah berkhianat” Tangisku pada mas Hendra ketika dia sudah berada di pintu kamar.
Ku genggam tangannya sambil berlutut dan memohon maaf atas khilaf yang telah ku perbuat. Air mataku tidak dapat terbendung dan terus mengalir.
Tidak ada kata yang keluar dari mulut mas Hendra, dia hanya terdiam. Mungkin diriku memang tidak pantas untuk dimaafkan.
“Kalau mas Hendra gak mau maafin aku ya sudah. Aku paham, memang kesalahan yang aku buat sudah terlalu fatal dan tidak pantas mas maafin. Aku akan pergi aja mas, aku gak pantes dapat suami sebaik mas Hendra, aku terlalu hina hikss…” Ucapku berlinang air mata.
Saat aku ingin membuka lemari dan membungkus pakaianku, tiba-tiba saja mas Hendra menarik pundakku dan memelukku.
“Sayang, maafin mas sudah nyembunyiin ini dari kamu, maafin mas juga tadi berbohong soal CCTV. Mas tau, kita tau yang kamu lakukan sama pak Manto itu salah. Tapi mas sayang sama kamu, mas cinta sama kamu. Mas gak akan ninggalin kamu atau minta pisah dari kamu. Bahkan sebenarnya…” Ucap mas Hendra yang tiba-tiba tidak melanjutkan perkataannya.
“Sebenarnya apa mas? Sebenarnya mas Hendra sama juga? Mas Hendra se..selingkuh juga?” Tanyaku menahan sedih.
“Bahkan.. sebenarnya mas suka melihat kamu mesum dengan pak Manto” Ucap mas Hendra mengejutkanku.
“Hahh…??? Mas sangat marah sama aku? Sampai-sampai aku berbuatmesum sama pak Manto mas malah suka dan bukannya cemburu?” Ucapku yang awalnya sedih seketika bercampur kecewa pada suamiku.
“Eng..engga bukan begitu sayang. Jujur pas pertama tau dan liat mas cemburu banget tapi anehnya lama-kelamaan dari rasa cemburu itu mas malah jadi terangsang. Mas tau ini aneh, tapi memang itu yang mas rasakan. Bukan karna mas marah sama kamu atau karna mas selingkuh, tapi karna mas ngerasa lebih terangsang aja begitu liat kamu sama pak Manto mesum-mesuman. Apalagi di lanjutan videonya keliatan begitu keluar kamar pak Manto sudah pakai baju dan langsung pergi justru malah kamu yang telanjang tanpa pakaian sama sekali. Dari situ aku pikir kamu sama-sama telanjang sama pak Manto, mikirin itu aku malah makin terangsang” Ucap mas Hendra menjelaskan.
Ketika ku lihat selangkangan mas Hendra betapa terkejutnya aku, penis mas Hendra ereksi. Apakah itu berarti yang dikatakan mas Hendra benar? Dia malah terangsang melihatku bermesum ria dengan pak Manto?
Sungguh diriku tidak bisa berkata-kata. Ku lihat mas Hendra juga seperti salah tingkah dan canggung.
“Sayang maaf ya. Aku sayang sama kamu, aku cinta” Ucapnya dan langsung memelukku.
“Iya sayang. Aku juga minta maaf ya” Ucapku padanya dan ku balas pelukkannya.
“Kenapa minta maaf? Aku malah berterimakasih hehe” Ucap mas Hendra cengengesan.
“Dasar ihh…” Sambil ku cubit perut mas Hendra dan kami tertawa bersama.