
Nur Herlina As-Syifa (Season 1) – Ep 10 – Berlibur Yang Nikmat
Cerita Dewasa Jilbab Terbaru
Pagi ini saat suamiku sedang sarapan aku menanyakan kepada suamiku terkait rencana Rina yang mengajakku menginap di Puncak Bogor.
“Mas, boleh gak kalau aku menginap di Puncak sama Rina?” Tanyaku pada mas Hendra.
“Kapan dan dengan siapa aja yank?” Tanya balik suamiku.
Kalau ku jawab dengan Roy, Roni dan kawan-kawannya pasti tidak akan diperbolehkan, sedangkan Rina sangat berharap aku ikut. “Paling dengan Rina aja mas, untuk kapannya belum tau juga si mas” Jawabku berbohong.
“Ohh terserah kamu si yank, aku si bolehin aja karna aku juga paham lah kamu mungkin kangen dan mau ngulang keakraban sama sahabat SMP kamu itu, yang penting kamu jaga diri dan hati-hati kalau cuma berdua” Ucap suamiku mengizinkan.
“Terimakasih sayang” Sambil ku kecup dan ku peluk lembut suamiku.
Lega sudah aku mendapat izin dari suamiku, tapi di satu sisi aku juga bimbang karena aku harus mengurus mas Hendra untuk keperluan kerja dan kesehariannya, sedangkan Rina mengajak menginap.
Siang harinya ku kabari Rina bahwa aku sudah mendapat izin, dan aku bilang juga bahwa aku bimbang karna aku harus menyiapkan keperluan kerja dan sehari-hari mas Hendra. Rina menjawab untuk jadwal mengikuti aku saja jadinya bisanya kapan.
__________________________
Aku terbangun di sabtu yang cerah ini, dengan kondisi tubuh telanjang sisa pergumulanku dengan suamiku semalam.

“Bangun mas, sholat subuh” Ku bangunkan suamiku yang masih tertidur.
“Emmhhhh…..” Yap, hanya lenguhan panjang yang terdengar tanda merespon tetapi belum sadar.
Sebuah pikiran jahil tiba-tiba saja hinggap di kepalaku.
“Bangun mas Hendra” Ku bangunkan lagi suamiku, tapi kali ini sambil ku mainkan kemaluannya hihihi.
“Mas bangunn…” Karena belum bangun juga maka ku hisap kemaluannya dan seketika dia terkejut dan menahan kepalaku.
“Ihh… Giliran dihisap aja baru bangun hihihi” Rengekku manja padanya.
“Udah yo mas mandi, terus sholat” Ajakku pada mas Hendra.
“Enggh… Tanggung yank” Jawabnya sambil mengulat.
“Tanggung apa ihh? Udah masuk waktu subuh ini mas” Ucapku.
“Tanggung yank. Sebelum mandi kita satu ronde lagi dulu heheh” Ucap suamiku tersenyum.
Akupun tersenyum mendengar jawabannya. Segera ku ambil posisi tidur telentang dan membuka kakiku lebar-lebar. Mas Hendra dengan sigap langsung mengambil posisi tepat di depan selangkanganku.
“Ahh…” Desah kami berdua ketika mas Hendra memasukkan penisnya ke vaginaku.

Setelah bergumul selama 10 menit akhirnya ku rasakan hangat dalam rahimku.
“Huhh… Gak bosen-bosen dah aku sama kamu yank. Udah cantik, vaginaku kamu ngejepit banget duhh… Tubuh kamu juga mulus, dann… Payudara kamu ini nantangin banget” Puji suamiku.
“Dasar gombal woo… Abis dikasih enak mah muji-muji hihihi” Jawabku menanggapi pujian suamiku.
“Gak gombal yang, beneran. Tanya pak Manto kalo gak percaya” Ucap suamiku dan tiba-tiba saja dia seperti terkaget.
“Lah kok pak Manto?” Tanyaku heran.
“Emm… Iya maksud aku kan pak Manto sering ke sini, pasti dia bisa liat kecantikan kamu lah” Jawab suamiku.
“Ohh iya iya. Yaudah ayo mandi mas, terus sholat” Ajakku pada mas Hendra.
Tiba-tiba saja aku teringat sesuatu. “Ohh iya mas. Mas kan janji setelah mas pulang dari luar kota waktu itu mau ajak aku liburan” Ucapku.
“Ohh iyaya, mas lupa. Yaudah gimana kalau hari ini aja kita jalan-jalan?” Ajak mas Hendra.
Tentu saja aku menyetujuinya. Bosan juga rasanya di rumah, akhirnya aku akan pergi berlibur bersama suamiku hihihi.
Aku dan mas Hendra sepakat meminta pak Manto untuk merapihkan rumah selama kami pergi.
(L: Lina, PM: Pak Manto)
L: Pak Manto, hari ini aku dan mas Hendra minta tolong beres-beres rumah ya
PM: Siap non hehehe
PM: Ehh tapi den Hendra libur ya? Gk bisa yang enak-enak dong non kita?
L: Ihh dasar pak Manto hihihi. Jelas gak bisa lah pak. Lagian juga aku sama mas Hendra mau jalan-jalan, makanya minta bantuan pak Manto.
PM: Jalan-jalan ke mana non? Gk mau ngajak bapak ni?
L: Sama bapak nanti ya hihi. Gimana jadinya pal Manto mau gak?
PM: Siap non mau. Paling den Hendra bilang aja ke bapak bos biar saya ke sononya juga enak, biar gk dicurigain
PM: Walau gk dapet yang enak-enak demi non Lina saya rela deh
L: Hihihi bisa aja bapak
L: Ni sebagai ganti enak-enaknya buat bapak Manto yang mesum

PM: Wahh… Makin semangat dah saya non hehehe
Sebelum kami berangkat, pak Manto sudah sampai duluan. Kamipun pamit kepadanya. Oww iya, suamiku bilang kita akan pergi ke curug. Tentu aku setuju karena sangat cocok untuk menyejukkan mata, tubuh dan pikiran dari kepenatan sehari-hari.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam lebih akhirnya kami sampai di lokasi yang kami tuju. Dan ternyata di sini sangat sepi.
“Sayang, lihat sini” Cekrekk… Suamiku mengambil gambar diriku yang sedang berjalan di aliran air.

Begitu ku lihat hasilnya cukup bagus, pastinya nanti akan ku posting di sosial mediaku. Aku juga mengambil beberapa foto alam sebagai tambahan untuk postinganku nanti.
Aku dan mas Hendra berendam di air yang sejuk. Ahh… Nikmatnya.
Karena air yang dingin tiba-tiba saja putingku mengeras dan tergesek dengan bra yang ku gunakan, menghasilkan sensasi tersendiri yang membuatku horny.
Karena rasa yang sedang melandaku, ku hampiri mas Hendra. Ke genggam kemaluannya di balik celana yang sedang dia gunakan sambil ku tersenyum menggoda.
Mas Hendra pun kaget “Ehh… Tangannya nakal” Ucapnya sambil tersenyum dan melotot.
“Mas, aku lagi pengen banget” Rengekku padanya.
“Iya nanti di rumah ya sayang” Ucapnya.
Tak ku hiraukan perkataan suamiku. Ku dekatkan wajahku dengan wajahnya dan ku lumat bibir suamiku.
“Sayang ehh… Ini di ruang terbuka loh” Ucapnya.
Tetap tak ku hiraukan perkataannya dan kembali ku lumat bibirnya. Lama kelamaan diapun membalas permainan bibir dan lidahku.
Ku lepaskan pagutan kami, setelah itu ku lepaskan celana pendek yang digunakan mas Hendra. Dia sempat menahan, tapi aku tetap bersikukuh hingga terpampanglah penis mas Hendra dan langsung ku lahap.
Setelah penisnya ku lahap tidak terasa ada perlawanan dari mas Hendra, hingga ku loloskan celana dan baju mas Hendra. Saat ini mas Hendra sudah polos tanpa busana.
Ku rebahkan diriku di atas batu dan ku lebarkan kakiku. Ku lihat mas Hendra melihat sekitar dan dia bertanya “Mau di sini?” Dan hanya ku jawab dengan anggukan dan senyuman horny.
Dengan segera mas Hendra lucuti semua pakaianku hingga tidak ada yang melekat. Dan bless… “Oughh…” Desah kami berdua mengiringi masuknya penis mas Hendra ke kemaluanku.

Mas Hendra memainkan pinggulnya dengan lembut mengejar kepuasan kami berdua. Hingga 10 menit kemudian ku rasakan mas Hendra telah menumpahkan spermanya di rahimku.
Setelah itu mas Hendra mencabut penisnya dan langsung memakai pakaiannya. Sedangkan aku masih sibuk memainkan kemaluanku hingga akhirnya gelombang orgasme ku dapatkan. Dan barulah ku pakai pakaianku.
Saat ingin keluar dari kawasan curug tiba-tiba saja ada yang memanggil suamiku, dan ternyata itu adalah mantan bawahannya yang ku ketahui bernama Zaki. Merekapun berbincang.
“Mas, aku ke mobil duluan ya” Pamitku pada mas Hendra, karena sepertinya mereka akan berbincang cukup lama.
Saat sudah sampai parkiran aku baru ingat kalau aku masih memakai pakaian basah yang tadi ku pakai untuk berendam. Kenapa setelah bersetubuh dengan mas Hendra tidak sekalian ku ganti dengan pakaian baru yang masih kering ya? Haduhh…
“Neng bajunya masih basah itu” Ucap seorang bapak tua dari kejauhan.
“Iya Pak saya lupa ganti tadi. Kamar ganti dimana ya pak?” Tanyaku padanya.
“Kalau kamar ganti curug mah di dalem tadi, harus masuk dan bayar lagi kalau mau ganti di dalem. Kalau mau ganti di tempat saya aja sini di villa” Ucap bapak itu.
Karna ku pikir dari pada basah-basahan masuk ke mobil atau bayar tiket curug lagi hanya demi mengganti pakaian, ku putuskan menerima tawaran bapak tersebut. Kamipun masuk ke sebuah villa yang letaknya di samping parkiran mobil.
Setelah ku ganti pakaianku di kamar mandi villa tersebut ku hampiri bapak tadi untuk mengucapkan terimakasih.
Betapa terkejutnya aku, ku lihat bapak itu sedang memainkan penisnya sambil melihat sebuah video. Dan video tersebut adalah video persetubuhanku dengan mas Hendra tadi.

Bapak tersebut sadar akan kehadiranku. “Ehh udah selesai neng gantinya? Hehehe” Ucapnya sambil tersenyum mesum.
“Enak ya tadi abis ngentot di atas batu di alam terbuka. Berjilbab tapi suka ngentot di alam terbuka” Ucapnya.
Dengan rasa marah dan takut ku minta bapak itu menghapus video tersebut. Namun dia malah mengancam balik.
“Orang kota gak tau tata krama, maen ngentot aja di sembarang tempat. Kalo saya panggil warga sekarang dan saya kasih liat video ini sudah pasti kalian kena amuk” Ucapnya
“Tapi dia suamiku pak” Ucapku ketakutan.
“Tetep aja neng gak ada tata kramanya” Ucapnya membentakku. Akupun menangis karena takut.
“Udah udah gak perlu nangis, biar sama-sama enak kita bikin sama-sama enak aja hehe” Ucapnya sambil mengangkat alisnya.
Diapun mendekat ke arahku. Sempat ku menghindar, namun dia mengancamku dengan ancaman yang sama. Karena takut akhirnya aku diam.
“Kan enak kalo tenang begini neng hehehe” Ucapnya sambil mencium sisi leherku yang masih terbalut kerudung.
“Hikss… Hikss…. Sekarang gini aja pak. Bapak boleh nyentuh aku, tapi jangan sampai memasukkan ya pak, aku gak mau ngehianatin suamiku dan bapak harus hapus video itu” Pintaku padanya.
“Hemm… Yaudah boleh, tapi kamu harus layanin saya dengan senang hati sampai saya puas dan kamu harus telanjang” Ucapnya.
Akupun menyetujuinya dan ku ketahui sekarang namanya adalah pak Jajang setelah kami saling berkenalan. Segera ku lucuti pakaianku berharap ini semua segera selesai karena khawatir suamiku sudah menunggu.
Dia terpana dengan pemandangan tubuh telanjangku dan dengan terburu-buru dia menarikku ke dalam sebuah kamar dan menidurkanku.
“Ahh…” Ku rasakan hangat pada puting payudaraku ulah mulut pak Jajang.

Ku rasakan sebuah sensasi baru. Yang awalnya aku terpaksa kini ku rasa mulai menikmatinya. Sebuah hal gila, aku seorang wanita berhijab dengan paras cantik sedang menyusui seorang bapak tua yang bahkan sebelumnya tidak ku kenal, dan kami melakukan ini dengan keadaan sama-sama tanpa busana. Ahh…
Kumainkan penis pak Jajang berharap dia segera puas akan semua ini. Dan tidak butuh waktu lama spermanya keluar mengalir membasahi tanganku. Uhh… sangat banyak dan kental.
“Akhh… Akhirnya setelah lama gak keluar, keluar juga hehehe” Ucap pak Jajang senang.
Langsung ku pakai pakaianku dan pak Jajang langsung menghapus videoku. Dengan segera aku berjalan ke parkir mobil dan ternyata sudah ada mas Hendra di mobil.
“Kamu habis dari mana yank?” Tanya suamiku.
“Ohh… Aku emm… Habis makan mie yank, iya beli mie tadi di warung” Elakku pada suamiku.
“Ohh… Kelamaan ya nungguinnya? Maaf ya hehe” Ucap suamiku.
“Iya mas gak apa-apa kok” Ku jawab dengan senyum. Huhh… Untung saja suamiku tidak curiga.
Kamipun kembali pulang. Dan sesampainya di rumah keadaan rumah sangat bersih dan rapih. Memang luar biasa pak Manto.