
Kisahku Husna Amira – Ep 20 – Keberuntungan dan Kesialan di Hari Yang Sama
Cerita Seks Jilbab Cantik Terbaru
1 hari sebelum kejadian.
“ini uangnya yo, rencanakan sesuai dengan apa yang aku mau. paham kalean” ucap seseorang dengan nada tegas.
.
“aman lah, pekerjaan begini doang mah gampang, mana bisa enak enak lagi, hahaha ya nggak?” ucap salah satu seorang itu dengan senyuman jahatnya.
.
“betul bro, ginian doang gampang gua akan kasih adegan yang lebih hot hahaha” ucap salah seorang lagi membalas perkataan temannya.
.
“yowess, aku ndak mau tau harus berhasil, udah bayar mahal gak berhasil awas aja kalean” ucap seseorang di hadapan 2 orang lainnya.
.
“hahaha, yasudah tunggu saja besok sore” ucap seseorang membalas.
.
.
.
.
.
.
.
.
tenenet tenenet tenenet
alarm jam berbunyi dengan nyaring, aku terbangun dan langsung mematikan alarm, ku lihat jam sudah menunjukan pukul 5 pagi, terlalu dini memang aku bangun sepagi ini namun hari inu adalah hari penting, dimana aku bersama Misel dan Emma mengikuti lomba sains terkemuka di kotaku.
mengumpulkan nyawa sejenak sambil mengucek mata sebentar, aku mulai merasakan gugub, maklum ini adalah lomba sains pertamaku, saat mataku mulai segar dan nyawaku sudah mulai terkumpul, aku pun langsung bergegas untuk mandi. setelah selesai mandi, akupun lalu memakai pakaian sekolah dan memasang jas, setelah sudah aku lalu siap siap untuk mengikuti lomba sains pagi ini, dengan membawa beberapa buku dan beberapa alat untuk presentasi nanti. setelah semua sudah siap akupun lalu bergegas kebawah, disana aku melihar Bi Inem yang sedang memasak.
.
“Bi, Pak Pram belum bangun kah?” ucapku bertanya pada Bi Inem.
.
“ohhh non udah bangun tah, ndak tau saya non kayanya masih tidur dikamarnya” ucap Bi Inem sambil memasak.
.
“saya cek ke kamar dulu yah Bi” ucapku langsung ke kamar Pak Pram.
.
aku pun bergegas ke kamar belakang, sesampainya disana aku lalu membuka pintu kamar. saat aku membuka dan sedikit masuk tercium aroma kurang sedap, kamar disana sangat gelap sehingga aku lalu mencari saklar lampu yang ada di samping pintu kamar.
ctakkk
suara saklar lampu kamar yang ku pencet. aku terkejut bukan main, tisu berhamburan di mana mana dan aku lihat Pak Pram tidur tanpa baju dan hanya menggunakan celana boxer. disana aku juga melihat tonjolan cukup besar di celananya Pak Pram. aku berhenti sejenak, namun pikiranku mulai aneh aneh. aku membuyarkan pikiranku dengan menggelengkan kepalaku, lalu aku dengan pelan berjalan ke arah Pak Pram.
.
Pak Pram

.
” Pak, Pak, Pak Pram” suara ku semakin kencang membangunkan Pak Pram.
.
“eh eh iya non” ucap Pak Pram dengan air liur yang mengalir di pipinya.
.
“bangun pak udah jam 6 ,aku mau lomba” ucapku sambil menjauhakan diriku padanya.
.
“heehhh, udah jam 6 ya non, aduhhh bapak ketiduran, yo wess non tunggu aja bapa langsung siap siap” ucap Pak Pram bangun dari tidurnya secara tergesa gesa.
.
melihat Pak Pram sudah bangun dan siap siap akupun keluar dari Pak Pram dan menuju di meja makan untuk menunggunya. sesampainya di meja makan aku duduk di sebuah kursi dan melihat Bi Inem yang sedang memasukan beberapa potong sandwich ke wadah bekal makan ku, tak lupa ia juga membuat kan smoothie yang enak
.
“ini non sarapannya, jangan lupa dimakan yah non” Ucap Bi Inem dengan senyuman tulusnya.
.
“iya Bi makasih yah” ucapku membalas senyuman tulusnya.
.
“eh iya non, Pak Pram udah bangun belum?” tanya Bi Inem sambil membereskan meja makan.
.
“udah Bi lagi siap siap” ucapku.
.
“nah tunggu aja non” ucap Bi Inem sambil membawa piring kotor.
.
“hmmm iya Bi” ucapku.
.
sambil menunggu Pak Pram aku mencek beberapa perlengkapan yang akan ku persiapkan untuk lomba sains nantinya, tak lama kemudian Pak Pram berteriak dari pintu depan rumah.
.
“Non, udah panas mobilnya, yuk berangkat” ucap Pak Pram berteriak.
.
“iya Pak” balas teriakku.
“Bi aku jalan dulu yah” ucapku sambil salim ke Bi Inem.
.
“hati hati yah non, semoga non juara” Ucap Bi Inem menyemangatiku.
.
“iya Bi, dadah” ucapku menjauh dari Bi Inem dan pergi ke garasi.
.
aku dan Pak Pram pun naik mobil dan kami bergegas langsung ke tempat perlombaan. tapi di perjalanan jalan tak begitu lancar, dimana ada perbaikan jalan. orang bodoh mana yang perbaiki jalan pagi pagi di tengah padatnya aktivitas di jalanan kota ini, namun aku hanya bisa menunggu dengan sabar.
.
“duh non macet” Ucap Pak Pram mengeluh.
.
“nggak apa apa Pak yang penting sampe” ucapku menenangkan Pak Pram.
.
lumayan lama kami terjebak macet, namun akhirnya kami keluar macet itu.
akhirnya kami sampai juga di sebuah gedung serba guna, dimana banyak anak anak sekolah lain yang berkumpul disini. akupun lalu keluar mobil dan meminta untuk Pak Pram menjemputku saat acara sudah selesai. aku lalu masuk kedalam gedung serba guna itu, aku melihat sekeliling dimana ada banyak hasil karya dari anak anak sekolah lain yang hebat hebat, membuatku takjub dengan hasil karya mereka, di ujung aku melihat Misel dan Emma melambaikan tangan kepadaku. akupun bergegas menghampiri mereka berdua.
.
Michelle Cornelia

.
Emma Azalia

.
“dari mana aja lo Una, kami udah nunggu lo dari tadi” ucap Misel agak sedikit kesal.
.
“iya kamu dari mana aja Una?” ucap Emma bertanya.
.
“sorry sorry gaes, macet banget tadi” ucapku minta maaf.
.
“yasudah gak papa yo dah kita udah telat buat persiapan haru cepat cepat” ucap Misel sambil mengeluarkan beberapa bahan.
.
aku, Emma, dan Misel bergegas untuk menyiapkan alat lomba, tak lupa juga kami menyiapkan untuk dipresentasikan, dengan semua ke repotan yang ada, ternyata pembawa acara sudah naik panggung dimana acara akan segera dimulai. untung saja kami bisa menyelesaikan bahan lomba sains kami dengan tepat waktu.
acarapun dimulai dengan acara pertama yaitu undian nomor urut, dimana kami kebagian nomor urut terakhir, membuat kami sedikit lega, karna bisa membuat persiapan lebih matang dari peserta lainnya. setelah acara pengundian selesai acara presentasi pun di mulai kami pun dengan seksama di tengah presentasi peserta dimulai aku di kagetkan dengan kedatangan Billy, Anin, dan Linda.
.
Billy

.
Linda

.
Anin

.
“halo para calon ilmuan?” kata Anin dengan nada khasnya.
.
“haiii kenapa gak bilang bilang kalian kesini” ucapku sambil berpelukan dengan 2 sahabatku itu.
.
“ya emang gak ada rencana, ni si Anin minta izin ke Pak Yosef, eh di izinin kita bertiga” ucap Linda sambil menunjuk Anin.
.
“ahh makasih ya gais udah dateng” ucapku.
.
“lu pada bikin apaan dah?” tanya Billy menunjuk hasil karya kami.
.
lalu kami pun menjelaskan kepada teman teman kami tentang alat yang kami buat, bagaimana cara kerjanya, apa manfaatnya dan lain lain. merekapun terkesima dan kagum dengan hasil karya kami, lontaran pujian di berikan kepada kami membuat aku dan yang lain semakin percaya diri. setelah selesai menjelaskan hasil karya kami, Anin dan Billy izin ke toilet, aku pun mengizinkan mereka. kami berempat lanjut memperhatikan peserta lain yang tampil.
saat sedang seriusnya menyimak presentasi peserta lomba, tiba tiba aku di datangi oleh seorang siswi dari sekolah lain.
.
“permisi” ucap seorang siswi dari sekolah lain.
.
“oh iya ada apa kak?” ucapku dengan ramah.
.
“hmm bigini aku suka dengan karya sains kamu” ucap seorang siswi itu.
.
“oh ya makasih” ucapku senang.
.
“hmm iya sama sama, oh iya kenalin aku Zoya Artamefia bisa dipanggil Oya, aku wartawan dari sekolah Madya 4, izin boleh gak aku wawancara kamu sebentar terkain acara ini” ucap Oya menyalamiku dan menunjukan kartu identitasnya.
.
Zoya Artamefia

.
“oh iya kenalin juga aku Husna Amira biasa dipanggil Una” ucapku membalas salamannya.
.
aku dan Oya pun melakukan sesi wawancara yang cukup singkat, iya bertanya tentang kegiatan acara dan karya yang sekolahku buat. setelah selesai wawancara Oya meminta nomor ponselku dan bertukar ID Instagram, iya juga meminta izin untuk bertemu denganku nanti, aku jelas sangat senang dapat teman sebaya baru. setelah semua selesai Oya dan kameramennya izin pamit untuk mewawancara peserta lain.
mungkin gugub atau cemas berlebih aku menjadi gak karuan, mulai keringetan dan ingin buang air.
.
“Emma, Misel, giliran kita masih lama kan?” ucapku bertanya.
.
” gak lama juga sih, tinggal sisa 3 peserta, emang kenapa na?” ucap Misel menjawab sambil memegangi kipas kecilnya.
.
“oh, hmmm aku mau kencing dulu boleh gak?” ucapku sambil menahan air kencing.
.
“ya gakpapa kok Una” ucap Emma dengan lembut.
.
“ya dah cepetan Una” ucap Misel juga mengizinkan.
.
akupun lalu bergegas ke wc yang ada di ujung gedung, sesampainya dipersimpangan antar wc pria dan wanita disana aku bertemu dengan Anin dengan keadaan rok yang agak acak acakan dan baju yang sedikit kumel.
.
“eh Anin dari Wc ya” ucapku
.
“hehe emang dari mana lagi” ucap Anin agak sedikit gugub.
.
“oh yaudah aku juga mau ke wc” ucapku.
.
“oh aku duluan yah Una” ucap Anin lalu cepat cepat pergi dari hadapanku.
.
aku tak menghiraukan sifat Anin seperti itu karna aku kebelet kencing, lalu aku masuk ke wc wanita baru saja aku mau masuk ke sebuah bilik wc disana aku langsung ditarik oleh seseorang masuk ke dalam sebuah bilik wc, mulutku juga dibekap sehingga aku tak sempat berteriak. aku di ajak masuk secara paksa, namun yang membuatku kaget yang menarikku dan membekap mulutku adalah Billy, ia juga tidak memakai celana sehingga kontolnya yang tegak tanpa bulu berwarna pink itu terlihat jelas dimataku.
.
Billy

.
“shuuuuttt shuuuutt” ucap Billy menyuruhku jangan panik dengan nada bisik bisik.
.
“gua bakal lepasin tangan gua dari mulut asal lo diam” ucap Billy bisik bisik.
.
aku hanya bisa mengangguk untuk memberi jawaban iya. setelah melihat reaksi setuju Billy lalu membebaskan tangannya dari mulutku.
.
“hahhh hahhh hahhh” nafasku engap engap.
.
“lu ngapain anjir di wc cewe, mana gak pake celana lagi?” tanyaku dengan nada kesal namun bisik bisik.
.
“shuuuttt, jangan keras keras, gua tadi lagi ngewe sama Anin, eh dia malah cabut gitu aja karna udah lemes keluar 2 kali, gua belum keluar anjir” ucap Billy menjelaskan dengan bisik bisik.
.
pernyataan Billy barusan membuatku kaget, Anin ternyata telah merelakan keperawanannya demi Billy, Anin yang ku kenal pandai menjaga diri takluk dengan Billy.
.
“hah lu ngewe sama Anin” ucapku kaget.
.
“shuuut shuuut jangan berisik” ucap Billy
.
“lu keluar anjir gua mau kencing” ucapku karna tak tahan ingin buanv air kencing.
.
“habis kencing plis tolongin gua yah” kata Billy.
.
“tolongin apaan?” tanyaku agak sedikit curiga.
.
puasin gua bentar aja yah, udah sangbrut banget, gua gak keluar tadi” ucap Billy.
.
“nggak Bil nggak, lu pacar temen gue, gak mau lah” ucapku karna kecurigaan ku benar.
.
“kalo lu nolak, gua bakal teriak sehingga kita berdua di grebek, lu tau kan betapa hancurnya hati Anin liat kita gini” ucap Billy mengamcam.
.
aku diam sejenak, pikirku terpaksa aku haru melayani laki laki bajingan ini, aku juga harus cepat karna giliran aku presentasi juga hampir dekat.
.
“plis una plis, puasin gua bentar aja, pakai mulut lo juga gak papa, asal bisa crot sumpah” ucap Billy memohon.
.
“hmmm yaudah, tapi gua kencing dulu” ucapku sambil mendorong Billy untuk membuatku bisa kencing di toilet lebih leluarsa. aku pun lalu menyingkap rok ku atas dan menurunkan celana dalam ku, lalu aku duduk di toilet untuk kencing. Billy dengan lancangnya membuka rok ku keatas sehingga memekku yang berbulu tipis terlihat olehnya.
.
emang juara sih memek lo una, kalah punya Anin, kangen gua sama memek lo” ucap Billy sambil bisik bisik.
.
aku tak membalas ucapannya dan juga aku tak menyikirkan tangannya, toh juga ia pernah memperkosa ku beberapa kali, jadi aku bisa santai atad perlakuan bajingan dari Billy.
setelah selesai kencing aku langsung menaikan CD ku dan menurunkan rokku. aku berdiri sebentar untuk menutup lubang toilet agar aku bisa leluarsa duduk. Billy dengan sigap langsung berdiri dihadapanku dengan kontolnya yang sudah tegak maksimal.
.
“ayo una cepet” ucap Billy tak sabaran.
.
akupun pelan pelan meraih kontolnya Billy dengan tangan kiriku dan mengocoknya dengan perlahan. suara desahan Billy pelan keluar dari mulutnya.
.
Husna Amira

.
“ahhh kangen banget gua sama lo una ahhh ahhhh” desah Billy.
.
aku dengan pelan mengocok kontol Billy maju mundur pelan namun pasti, racauan keluar dari mulut Billy membuat nafsu ku muncul sedikit demi sedikit.
.
“ahhh uhhhh”
“hmmm ahhhhh”
desahan Billy saat ku kocok.
.
“ayo una pakai mulut lo biar cepet ahhhh stttt ahhh” ucap Billy memegang kepalaku dan menariknya ke kontolnya.
.
aku pun lalu mengeluarkan lidahku, menjilati kepala pinknya itu tak lupa tangan kananku juga meremas buah zakarnya, racauannya semakin tak karuan.
.
“ahhh ahhh ahhh”
“gila makin jago aja lu”
“ahhh ahhh mantap”
racau Billy.
.
akupun menjilati semua bagian kontolnya, sudah semua bagian ku lumuri dengan air liurku, aku pun langsung memasukkan kontolnya ke mulutku, pelan pelan aku maju mundurkan dan kusedot kontolnya dengan pelan.
.
“ahhhh gilaaaa”
“ahhhh mulut looo mulut lo juaaara”
ucap Billy tak mampu menahan desahannya.
.
mendengar ocehan Billy membuat seponganku makin intens, aku juga memainkan ritme sehingga Billy cepat keluar dan aku bisa langsung bergabung dengan yang lain. maju mundur di kontolnya Billy semakin cepat dan berirama membuatnya mendesah dengan lebih keras.
.
“ahhh ohhh unaaa”
“makin jago aja lo nyepong bangsat”
“perek bangsat pelacuuur”
“ahhh ohhhh”
desahan Billy yang ku dengan bukannya membuatku marah, justru membuatku semakin menikmati seponganku.
.
“ahhh ohhhh anjiiing”
“ahhh bangsattt ahhh”
desahan Billy
.
“gua crooott guaaa crooot ahhhh”
mendengar hal itu aku mempercepat seponganku dan kumainkan lidahku didalam tak lupa isapan dikontolnya ku buat lebih kuat.
.
“ahhh anjinggg ahhhh”
“gua crooot ahhh guaaaaa croooot”
crooot crooot crrooooot
.
Billy menahan kepalaku agar aku tak bisa menarik kepalaku dari kontolnya, Peju Billy lumer dimulutku sangat banyak, sampai sedikit dari pejunya tak sengaja tertelan olehku.
cukup lama Billy membenamkan kontolnya dimulutku dan ia pun mencabut kontolnya. pejunya lumer di mulutku sampai aku harus menampung pejunya di tanganku.
.
“anjing gila lo Una, makin jago aja lu nyepong, Anin kaga bisa kaya lu muasin gua, emang pecun hijaban lo hahaha” ucap Billy kegirangan karna telahku keluarkan hasrat sexsualnya.
.
aku hanya diam sambil melap mulutku dengan tisu toilet. Billy bergegas memakai celananya.
.
“gua duluan yah Una, kapan kapan kita main yah, kangen sama memek lo haha” tawa Billy keluar dari bilik wc.
.
akupun lalu membenarkan pakaianku dan pergi ke wastafel untuk cuci muka dan berkumur kumur untuk cuci mulut, mencoba menghilangkan aroma peju Billy agar yang lain tak curiga. setelah selesai akupun bergegas untuk kembali ke boot lomba. sesampainya disana aku lihat Linda Anin dan Billy lagi santai di kursi sambil makan, saat aku sampai tatapan Billy sumringah sekali.
.
“Una, lama amat lo di wc” ucap Misel kesal karna aku terlalu lama.
.
aku ingin sekali menjawab abis nyepong Billy namun mana mungkin aku sebodoh itu, aku lalu bergegas membantu Emma dan Misel karna setelah peserta yang tampil adalah nomor urut kami.
setelah selesai MC langsung saja memanggil nomor urut kami dan nama sekolah kami, sehingga kami bertiga dengan penuh semangat maju kedepan.
kami lalu mempresentasikan hasil kerja keras kami, juri juri juga banyak bertanya tentang karya kami. setelah selesai kami mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah, membuat hatiku sangat lega. ku lihat Anin, Linda, dan Billy tepuk tangan dan berteriak dengan keras.
kami pun turun dari panggung dan para juri ke ruangan belakang panggung untuk menentukan juaranya.
.
“eh kami duluan yah soalnya habis ini Linda mau presentasi makalah” ucap Anin.
.
“ya maaf yah Emma Misel Una, gak bisa liat kalian angkat piala” ucap Linda sambil bepelukan dengan kami bertiga.
.
“ya gak papa Linda, semoga sukses yah presentasinya” ucap Emma.
.
“aamiin, semoga bisa sesukses kalian. kami duluan yah byeee” ucap mereka bertiga lalu pergi dari kami.
.
kamipun membalas lambaian tangan mereka bertiga, Aku Misel dan Emma lalu masuk boot dan melayani para tamu yang melihat karya kami, cukup banyak orang yang datang ke boot kami hingga membuat kami kewalahan, namun kami lakukan dengan senang hati.
tak lama dari itu aku kedatanahn seorang guru idolaku waktu aku masih SMP, ia Ibu Guru Dinandra Yunita datang bersama seorang pria yang tak pernah ku lihat sebelumnya.
.
Dinandra Yunita

.
Bu Dina lalu menyapaku dan kami langsung berpelukan seperti orang yang lama tak berjumpa, tak lupa Bu Dina bertanya tentang kabarku, ia juga bangga atas pencapaianku selama ini. setelah itu Bu Dina langsung memperkenalkanku kepada seseorang.
.
“Husna ini adik Ibu, adik yang Ibu ceritain lama gak ketemu itu, namanya Anton Aksara” Ucap Bu Dina memperkenalkan adik kepada ku.
.
“oh halo Kak, kenalin aku Husna Amira biasa temen temen manggil aku Una, salam kenal Kak” Ucapku inisiatif mengajak kenalan lebih dulu karna tingkahnya sangat aneh.
.
diapun dengan sedikit gemetar meraih tanganku untuk bersalaman. benar benar laki laki aneh pikirku.
.
“ehhh hmmm a a aku Anton, sa sa salam kenal” ucapnya sangat gugub.
.
“ayo masuk dulu, aku mau tunjukin karya aku sama temen temen aku” ucapku mengajak Bu Dina dan Adiknya yang aneh itu untuk masuk ke bootnya.
.
saat aku menjelasakan karyaku tak sedikitpun adiknya Bu Dina melihat ke arah karyaku, dia hanya fokus menatap wajahku membuatku lumayan risih dibuatnya, aku juga mengenalkan kedua temennya yaitu Michelle Cornelia dan Ema Azalia. agar ia tak menatapku lagi, namun masih saja ia menatapku.
tak lama saat sedang berbincang dan menjelaskan karya kami, suara keras dari atas panggung berbunyi.
.
“kami dari para dewan juri akan mengumumkan siapa yang akan memenangkan Lomba Karya Sains tingkat Kota, dan pemenangnya adalah……”
deg deg deg deg
suara jantung kami gugub menunggu pengumuman dari juri.
.
” sekolah SMA Kota Madya 1″
.
dan ternyata sekolah kami yang menang perlombaan aku dan yang lain bersorak diikuti pelukan dari Bu Dina, suara tepukan penonton dan peserta yang hadir waktu itu terdengar jelas, aku sangat senang karna kami berhasil dalam kejuaran Lomba, aku di tunjuk oleh Emma dan Misel ke atas panggung untuk mengambil hadiah dan piala, aku pun bergegas naik ke atas panggung untuk mengambil hadiah piala dan uang tunai. setelah penyerahan hadiah dan foto bersama aku turun dengan membawa hadiah kemanangan. Emma dan Misel bersorak gembira. kamipun lalu berfoto bersama. namun perasaanku tidak enak karna adik Bu Dina pelan pelan berjalan ke arahku.
.
“Hu Hu Husna” panggil Kak Anton.
.
“iya Kak ada apa?” ucapku sambil meletakan hadiah dan piala kemenangan di meja.
.
“kita foto berdua mau gak? ” ucap Kak Anton gemetar.
.
hmmm benarkan firasatku.
.
“boleh boleh ayo Kak foto” kata ku mencoba ramah sambil merapihkan jilbab yang ku kenakan.
.
“makasih Husna, ehmm Kak Dina tolong fotoin” ucap Kak Anton memberi HP ke Bu Dina.
.
akupun berfoto berdua sama orang aneh ini, di arah boot aku mendengar cie cie an temen temenku.
dalam batinku (dasar brengsek temen temen)
.
“cie cie, inget Seto Una” ucap Misel mengejekku.
.
setelah berfoto Kak Anton dan Bu Dina berpamitan untuk pulang, Bu Dina kembali memelukku dan memberi apresiasi atas prestasiku. Kak Anton kembali menyalamiku dan setelah itu mereka pergi keluar dari gedung itu. kami pun lalu membereskan perlataan dan boot kami untuk siap siap pulang.
.
“sumpah lo liat gak Emma, aneh banget tadi adiknya Bu Guru Una, kek wibu” ucap Misel gibah.
.
“astaga gak boleh ngomong gitu kamu ih Misel” balas Emma menegur Misel.
.
“iya beneran, iya kan Una aneh kan orangnya” ucap Misel.
.
aku hanya mengangguk dan melanjutkan aktivitas kami. setelah selesai siap siap aku, kami bergegas ke mobil Misel dan memasukkan semua alat alat dan karya kami ke dalam sana. Misel pun lalu pamit dan pergi meninggalkan aku dan Emma. Emma juga berpamitan karna keluarganya sudah menunggu di ujung parkiran, akupun mencoba menghubungi Pak Pram namun telfon ku tak di angkat angkat.
.
“duh Pak Pram kemana sih” ucapku kesal karna Pak Pram tak menjawab telfonku.
.
capek aku berharap pada Pak Pram yang tak kunjung mengangkat telfonku, aku akhirnya akan memesan taksi online saja, saat aku mau memesan taksi online tiba tiba Seto menelponku.
.
“halo Seto ada apa?” ucapku.
.
“halo Una cantik, gimana acaranya masih jalan kah acaranya?” Ucap Seto.
.
“ehmm udah selesai To, ini aku mau pulang” ucapku.
.
“oh yah, yaah padahal aku mau kesana, kamu pulang sama Pak Pram yah?” tanya Seto kembali.
.
“nggak Seto, Pak Pram gak ngangkat telfon aku dari tadi, jadinya aku mau pesen taksi online aja” jawabku.
.
“hah, gua jemput aja yah, kesian kamu, cewe cantik gak baik pulang sendiri sore sore” ucap Seto menawarkan.
.
“eh gak papa To, aku bisa sendiri kok” ucapku sok nolak padahal aku senang ada yang mengantarkanku pulang.
.
“gak, kamu aku jemput cepet share lock biar aku kesana sekarang” ucap Seto memaksa.
.
“emang gak papa yah To, takutnya ngerepotin kamu” ucapku.
.
“gakpapa, ayo share lock” ucap Seto.
.
akupun dengan senang hati meberikan lokasiku kepadanya lewat Whats App.
.
“udah To, aku tunggu di deket Indoapril deket lokasi ini juga” ucapku senang lalu berjalan ke arah Indoapril.
.
“okey tunggu yah cantik” ucap Seto lalu mematik telfonnya.
.
saat berjalan mendekati Indoapril tiba tiba ada seseorang yang mencuri tas ku. akupun berteriak dan mencoba mengejar maling itu.
.
“maling maling maling”
teriakku meminta pertolongan namun orang sekitar hanya melihatku dan tak satupun orang yang membantuku.
.
akupun dengan sekuat tenaga mengejar maling itu, tiba disuatu gang sempit dan jalan yang tertutup tembok menghentikan maling itu.
.
“Pak tolong balikin tas aku” ucapku berjalan ke arah maling itu dengan nafas yang ter engah engah.
.
maling itu hanya diam dan tak bergerak sedikitpun di hadapanku, namun yang membuatku takut adalah senyumannya yang muncul saat aku mendekatinya. tiba tiba dari arah belakang muncul lagi seorang pria yang bertubuh sedikit besar memakai jaket kulit.
.
“berhenti jalang” ucap pria di belakangku membuat aku terkejut dan berhenti di tengah kedua pria itu.
.
aku pun membalikan tubuhku untuk melihat siapa yang menyuruhku berhenti.
.
” suruh temen lo serahin tas gua, atau gua teriak dan lapor kepolisi” ucapku mengancam mereka.
.
namun tak seorang pun dari mereka takut dengan ancamanku, malahan mereka berdua mendekat ke arahku.
.
“heh heh mau apa kalian” ucapku mulai panik.
“jangan macam macam kalian” ucapku semakin panik.
“kalo kalian mendekat aku akan…….” kalimatku terpotong oleh salah satu dari mereka.
.
“MAU APA LU HAH? GAK ADA YANG DENGER LO DISINI LONTE” ucap seorang maling yang berterik dengan keras sehingga membuat ku diam tanpa bahasa.
.
“gak ada yang nolongin lo disini anjing, teriak semau lo gak akan ada yang dateng” ucap maling itu kembali menimpal dengan tasku yang iya genggam erat di tangannya.
.
“heh heh yaudah kalian mau apa? mau uang? gue kasih sebanyak yang kalian mau asal lepasin gua dan balikin tas gue” ucapku ketakunan namun ku sembunyikan akan terlihat berani.
.
“kami nggak mau uang lo sayang” ucap seorang dibelakangku memakai jaket kulit.
.
“terus kalian mau apa?” tanyaku gemetar.
.
“kami cuman mau tubuh lo” ucap seorang tadi yang memakai jaket kulit.
.
sontak membuatku shok bukan main aku hanya bisa diam dan tertunduk lemas membuatku mulai mengeluarkan air mata.
.
“tolong lepasin gue, gue gak akan bilang siapapun plis lepasin gue” ucapku mulai menangis.
.
lalu sang maling menaikan wajahku dan mulai menampar pipi kanan ku dengan keras.
plaaaakkkkkkk
tamparannya begitu keras hingga aku tersungkur, aku memegang pipi kananku yang memerah akibat tamparan keras sang maling.
.
“auuhhhhhhh” teriaku dan tersungkur ke tanah.
.
“gak ada pilihan yang lain lonte, serahin tubuh lo atau lu mati disini anjing” ucap maling itu kembali menghardikku.
.
aku hanya bisa parah dengan apa yang terjadi padaku.
.
“hemmmm ahhhh oke oke, aku turuti kemauan kalian asal biarkan aku hidup, kalian cukup minta baik baik, toh aku juga udah gak perawan, tapi tolong jangan sakiti aku” ucapku menatap mereka dengan penuh pasrah sambil memegangi pipi kananku.
.
“hahaha, menyerah juga lo jalang, lo sekarang ikut gue” ucap seorang yang memakai jaket kulit.
.
akupun ditarik paksa oleh seorang yang memakai jaket kulit, iya menarik tangan kiriku dengan keras dan membawaku ke sebuah tempat.
.
” Jalu, kata tu orang ni cewe perawan?” kata maling bertanya pada jaket kulit.
.
“ahhhh bodo amat Ateng, kita di bayar buat ewe ni lonte, yang penting tugas kita selesai, dan bisa enak enak sama lonte hijaban hahaha” tawa seorang yang memakai jaket kulit yang sedang manarik tanganku.
.
aku menjadi heran dan bertanya tanya dalam. pikranku, siapa mereka?, siapa yang bayar mereka? dan untuk apa mereka di bayar?. aku juga tau akhirnya nama panggilan mereka, Jalu adalah orang yang memakai jaket kulit perawakan yang besar gemuk, dengan kumis lebat di atas bibirnya dan memakai kacamata hitam. sedangkan Ateng si maling agak kurus dan lebih muda umurnya dari Jalu.
.
Jalu

.
Ateng

.
tak lama setelah itu akhirnya kami sampai di sebuah gudang yang lumayan jauh dari pemukiman warga, gudang yang cukup besar dan tua namun tampak menyeramkan, karna kelilingi semak belukar yang cukup lebat, disana Ateng membuka gembok gudang itu dan membuka pintu sedikit pintu gudang sehingga kami bertiga lalu masuk ke dalam gudang.
sesampainya di gudang Jalu menarikku kembali ke arah ujung gudang dimana ada sebuah lampu kuning remang remang dan kasur yang lusuh nan tua. jalu dengan paksa mendorongku ke kasur, membuatku terjatuh dikasur kesakitan.
.
“awhhhh tolong jangan sakitin gue, gue lakuin apapun yang kalian mau asal jangan sakitin gua” ucapku memelas dengan mata yang berkaca kaca.
.
mereka berdua tertawa kemenangan, aku hanya bisa pasrah ketika mereka tertawa begitu seramnya. di sela tawa mereka yang bagiku tawa yang mengerikan, Jalu berkata dengan nada yang tentu saja sangat melecehkanku.
.
“Tenanglah lonte hijab, gua dan Ateng bukan mau menyakiti lo kok, habis ink juga kita lepasin, asal lo nurut sama kita hahaha” tawa Jalu.
.
“hahaha malah nanti lo yang minta minta tambah loh. hahaha”. ucap Ateng membalas.
.
entah aku harus lega atau bagaimana mendengar kata kata mereka berdua ini. Tapi paling tidak aku tahu ini mereka tak menyakiti lebih, nanti juga aku akan dilepaskan, walaupun aku tahu nanti itu keadaanku mungkin sudah hancur hancuran. entah bagaimana keadaanku nanti setelah mereka semua puas menikmati diriku?
.
siapa nama lu lonte?” tanya Jalu sambil melepaskan kacamatanya dan menyangkutkannya di kerah bajunya.
.
Hu Hu Husna A Amira” ucapku gugub.
.
“Husna, lo boleh pilih. buka baju lo sendiri, atau kami yang membukakan bajumu secara paksa?”. tanya Jalu dengan suara yang bagiku terdengar mengerikan.
.
“g gu gue bisa sendiri” kataku lemah.
.
aku memilih melakukan ini daripada mereka merenggut baju seragamku ataupun bra dan celana dalamku hingga rusak, walaupun sebenarnya aku malu sekali. aku lalu membuka tali sepatuku, dan setelah aku melepas sepatu dan kaus kakiku, aku mulai membuka sabuk yang melingkar di pinggang rok seragam sekolahku. tentu aja semua itu aku lakukan diiringi tawa dari mereka yang terlihat jelas begitu menginginkan tubuhku. Diam diam aku berfikir, selama ini aku belum pernah bermain seks dengan preman seperti mereka, dan sebentar lagi aku harus merasakan hal itu. Entah seperti apa gaya permainan seks mereka, apakah mereka mau bersikap lembut atau mereka akan seenaknya memperkosaku dengan kasar.
.
Setelah aku meletakkan sabukku di samping kasur, aku mulai membuka rok seragam sekolahku yang juga kutaruh di sana. Dan mereka makin ribut bersorak dan berkomentar setelah melihat pahaku yang putih mulus.
.
“anjeeeng buseeet dah. paha ni lonte, putih dan mulus banget anjing, mimpi apa kita semalam ya? hahaha” kata Ateng kegirangan.
.
aku hanya diam dan meneruskan proses penelanjangan pada diriku sendiri ini. Dengan sedikit gemetar aku mulai membuka kancing baju seragamku satu per satu dan menaruh baju seragamku di tempat rok ku tadi. Kini di tubuhku tinggal melekat bra dan celana dalam yang dua duanya berwarna pink. Lagi lagi kudengar tawa dan sorakan yang amat melecehkanku. saat aku ingin membuka jilbabku, mereka menolak untuk tetap di pasang sehingga aku hanya menggunakan jilbab di kepalaku.
tiba tiba Jalh maju mendekatiku, dan sesaat kemudian
breet breet
bra dan celana dalamku direnggut paksa oleh Jalu dengan kasar hingga robek dan terlepas dari badanku.
“Aduhhhhhhh” keluhku kesakitan.
rasanya sedikit perih ketika kulit tubuhku tertekan dan tergesek tali bra dan bagian samping celana dalamku yang direnggut paksa tadi, dan Jalu dengan kurang ajar seenaknya membuang bra dan celana dalamku itu ke pojok gudang.
.
“tadi kan gue sudah bilang kalo gue akan buka semua pakaian sendiri? kenapa lo robek bra dan celana dalam gue?” aku mengomel dengan kesal sekali, karena aku tidak merasa tadi itu aku berlama lama membuka baju seragamku, semua kulakukan dengan wajar saja.
.
” hahaha, jangan marah lonte, gua cuman gak sabar pengen liat hahaha” tawa Jalu diiring tawa Ateng.
.
terpampanglah 2 buah gunung kembarku yang mulus dihadapan mereka, dengan pentil pink dan memekku yang ditumbuhi bulu jembut tipis, membuat mereka melihat ku dari ujung kepala hingga ujung kaki tanpa berkedip.
.
“anjing gila ni tetek lonte mantap banget cok” ujar Ateng kepada Jalu.
.
“bener cok, sayang bener ni jalang hijab kalo kita gak pake hahaha” tawa Jalu yang menyeramkan.
.
aku hanya berdiam pasrah sambil menatap 2 orang ini yang tergiur dengan tubuh indahku. Jalu lalu memerintahkan ku untuk merebahkan diriku ke kasur lusuh itu seperti seorang budak, aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan mereka dan mengikuti apa perintah si Jalu.
Jalu langsung memposisikan dirinya di atasku tanpa basa basi ia langsung meremasi dua buah dadaku.
.
“hmmm jangan kasar kasaarr ahhhh” lenguhku dibuat si Jalu.
.
hahaha sekel banget ni toket, ahhh slurppp slurrppp” ucap Jalu langsung menacaplok kedua putingku.
.
ia sangat intens menghisap 2 buah dadaku secara bergantian. gairah sexs ku muncul hingga aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
.
“ahhhh ahhhh” desahku.
.
“wah anjing emang lonte ni cewek, ke enakan gitu anjing” ucap Ateng yang sudah telanjang bulat sambil mengocok kontolnya yang kurus namun panjang.
.
puas Jalu menghisap kedua ia lalu kembali meremasi kedua payudaraku.
.
“Ayo cepat Jal, gua juga ingin ngerasain tu lonte SMA!” ucap Ateng tak sabaran.
“cakep cakep, doyan sexs juga ternyata lo, hahaha…. Liat susunya, amboiiiiii, kapan lagi kita bisa make ni toket hijaban SMA gini, tapi belum bisa keluar susunya cok” ucap Jalu sambil terus meremasi payudaraku.
“ni lontekan masih belum pernah bunting dan ngelahirin anak, coba kalau udah pernah, kita bisa minum susu dari toket lonte ini sekarang hahaha” tawa Ateng disela kocokannya.
.
mendengar lecehan mereka, jujur aku benar benar merasa risih dan malu sekali mendengar lecehan demi lecehan itu, tapi tak ada yang bisa kuperbuat, bahkan aku malah tambah sange.
.
Jalu lalu turun ke arah memekku, ia lalu membuka kakiku lebar lebar sehingga memekku merah muda merekah terpampang jelas di hadapannya.
.
“memeknya cokkk pink asu, kek memek bintang film porno Jepang hahaha” tawa Jalu sambil menatap memekku.
“Kalau bunting sama kita kita mau gak? Hahaha” lanjut Jalu wajahnya mengahadap ke arahku.
.
“Kita sih mau bae hamilin lo, kalo lo emang ingin punya anak dari kita hahaha” tawa Ateng menyambung.
.
“ahhh ohhh ahhh” desahku saat kurasakan jilatan dan hisapan dari bibir Jalu di memekku.
.
slurrrppp slurpppppp
“anjing ni memek lonte wangi bener, gak kaya lonte lonte pinggir jalan hahaha” lecehan Jalu membuatku semakin bernafsu.
.
Jalu lalu melepaskan celana jeansnya, aku terkejut ketika pandangan mataku mengarah ke kontol Jalu. kontol itu warnanya gelap sekali, panjang, juga diameternya tebal sekali, selain itu kontol itu sangat berurat, dan terlihat begitu kokoh. Entah bagaimana sakitnya nanti waktu liang memekku diaduk aduk oleh kontol yang mengerikan itu. jalu lalu mengangkat kedua kakiku ke pundaknya. ku rasakan kontol Jalu mulai masuk perlahan dalam liang memekku, hingga semua masuk. aku hanya bisa pasrah memejamkan mataku untuk menahan ras sakit, kedua tanganku di paganginya dan ia mulai menggenjotku dengan irama cepat.
.
Jalu

.
Husna Amira

.
“ahhh ahhh sakittt ahhh pelan pelan” ucapku menahan rasa sakit sampai aku mengeluarkan air mata lagi.
.
“ahhh banyak omong lo, nih kulum kontol gua” ucap Ateng yang menyodorkan kontolnya ke mulutku.
.
mulut dan memekku tersumpal 2 kontol orang ini aku hanya bisa pasrah dan berharap semua ini cepat berakhir. Ateng juga memaju mundurkan kontolnya di memekku sehingga aku cukup kewalahan melayani mereka.
.
“ahhhh ohhh anjing, ni mulut lonte bener bener nikmat, apalagi memeknya ahhh ohhhh” leceh Ateng keenakan dimulutku.
.
ahhh ahhh ahhh rapet banget ni memek lonte hijab ahhh anjingg ahhhhh pengen muncrat gua asuuuu” teriak Jalu keenakan.
.
“ehhh bego jangan muncrat dalam ahhhh ohhhh, kata tu orang kita gak boleh hamilin ni bocah” ucap Ateng.
.
“ahhh ohhh ahhhh ahhhh” desah jalu mempercepat genjotannya di memekku. hingga aku merasakan sakit yang bukan main.
.
“hmmm hmmmm” teriakku dengan mulut penuh kontol Ateng.
.
“ahhh pelan pelaaaan sakitt jangan di dalaaaaammm ahhhh” ucapku merasakan sakit dan nikmat dalam waktu bersamaan.
.
“ahhhh anjingg ahhhh ahhhh, keenakan juga lu akhirnya lonte ahhh ahhh anjiiinggg ahhh gua keluaaar” ucap Jalu lalu mendorong Ateng sehingga kontolnya terlepas dari mulutku dan tubuh Ateng mental.
.
crooootttt crooottt croottt
Jalu mengeluarkan kontolnya dan memuncratkan semua pejunya ke mukaku, membasahai semua mukaku dan jilbabku dengan pejunya.
aku hanya bisa pasrah dengan nafas terengah engahhh, aku juga merasakan orgasme yang luar biasa sehingga badan bergetar dibuat Jalu.
.
“ahhh anjing ahhh, paku Teng gua mau istirahat dulu ntar habis lo gua mau puasin lagi” ucap Jalu menjauh dari ranjang dan duduk di atas kursi, ia juga menyalakan sebatang rokok sambil menonton aku dan Ateng bersenggama.
.
“ahh bangsat lu Jal, giliran gua ” ucap Ateng memposisikan badannya ke selangkanganku.
.
Ateng lalu melebarkan kakiku dan ia dengan cepat mencobloskan kontolnya di memekku.
blesssss
kontolnya masuk tanpa ada hambatan apapun.
.
Ateng

.
Husna Amira

.
“ahhh ahhh anjing ni memek rapet bangettt, udah lo pake tapi masih mantep ahhh ahhh ahhh” ucap Ateng di sela genjotannya di tubuhku.
.
hahaha emang mantep ni, hoki banget kita dapet kerjaan ngewein ni lonte hijaban SMA hahaha” tawa Jalu sambil merokok.
.
“ahhh ahhh ahhh ahhh” desahku cukup nyaring karna rasa nikmat yang ku rasakan.
.
dalam genjotan Ateng di memekku, tiba tiba Ateng berhenti menggenjotku, membuatku badanku bergerak minta di entod.
.
“hahaha kalo lo mau gua entod lo, lo harus memohon sama gua” ucap Ateng dengan senyuman.
.
“ahhh ahhh iya tolong aku mauu” ucapanku tak jelas karna capek.
.
“apa gua gak denger, ayo memohon yang jelas anjing” ucap Ateng menyuruhku.
.
“ahhh iyahh iyaahh, plis entod aku aku mau kontol, tolong puasin aku, aku mau kontol, tolong entod” ucapku tak sadar aku telah merendahkan sendiri martabatku.
.
“hahaha liat Jalu, dia minta entod hahaha” tawa Ateng dibalas tawa oleh Jalu.
.
Atengpun lalu kembali menggenjotku, kali ini ia juga menghiap pentilku dan meremasnya membuat aku tak bisa menahan orgasme ke 2.
.
“ahh ahhh teruss ahh terusss ahhhh” desahku.
.
“ahhh ahhh ahhh anjing diem lu ” ucap Ateng lalu mencium bibirku.
.
aku lalu membalas ciuman Ateng dengan hot tanganku juga melingkarkan ke lehernya Atengg.
.
“ahhh ahhh anjingg gua keluar ahhh ahhhh ahhh buka mulut lo”
croot crooot crooot
ateng crot didalam mulutku, mulutku penuh dengan peju ke 2 kalinya, aku juga merasakan orgasme luar biasa sehingga aku merasakan squirt disana.
.
setelah cukup lama membenamkan kontolnya di mulutku Ateng lalu mencabutnya dan pergi untuk duduk di sebelah Jalu untuk merokok, meninggalkanku terkulai lemas tak berdaya dengan sekujur wajah dan jilbabku di penuhi oleh peju mereka.
.
“anjing ni lonte emang mantep, kita puas puasin dah main ama ni lonte baru kita kasih ke orangnya” ucap Ateng sambil menyalakan rokoknya.
.
aku hanya bisa pasrah melihat mereka mentapku terkulai lemas sambil merokok, namun tiba tiba aku melihat seseorang berlari dari arah pintu gudang.
.
BRAAAAKKKKK….
ternyata orang yang lari itu adalah Seto. ia lalu menendang Jalu yang sedang merokok hingga terjungkal cukup jauh, lalu ia juga melayangkan pukulan ke wajah Ateng
BUUUUUKKKKK
suara pukulan itu sangat nyaring.
.
Seto

.
“anjing lo ya macem macem ama cewe gua” ucap Seto berteriak.
.
“hahaha datang cowonya, kita habisi dia disini cok” ucap Jalu bangun dan langsung melayangkan pukulan ke Seto.
.
namun Seto berhasil menahan pukulan Jalu dengan tangannya, tapi dari arah samping Ateng menendang Seto dengan keras hingga Seto terpental cukup jauh. Aku melihat Seto terguling, membuat ku berusaha bangun dan menghentikan pertengkaran mereka.
.
“tolong berhenti cukup” teriakku lemas tak dihiraukan oleh Jalu dan Ateng yang bergerak menuju arah Seto yang kesakitan.
.
akupun berusaha meminta pertolongan dengan berteriak dengan sekuat tenagaku yang ada.
.
“tolong hentikan tolong jangan sakiti Seto, TOLONG TOLOOOOONG” teriakku lemas namun mereka tak menghiraukan teriakanku.
.
badanku lemas hingga membuatku mau pingsan, namun ada 2 orang datang dari arah pintu, ternyata itu Billy dan Ucok yang sedang membawa tongkat baseball.
.
Billy

.
Ucok

.
“wah wah wah, kurang ajar lu pada ya nyakitin temen gua sama cewenya” ucap Billy dengan nada sombong.
.
“hah, kroco sini lo maju anjeeeeng” teriak Jalu meneriaki mereka.
.
“hahah oke kalo begitu, Cok kasih paham” ucap Billy lalu berlari menuju arah mereka.
.
ku lihat perkelahian tak terelakan, Billy memukul keras Jalu begitu juga dengan Ucok yang membabi buta Ateng. Ateng tak bisa menahan serangan dari Ucok yang memakai pentungan Baseball, muka Ateng penuh lebam dan darah kena hantaman pentungan Baseball membuat Ateng jatuh tak bergerak dengan wajah penuh darah, sementara Billy memukuli Jalu.
.
“ahhh ahhh ampun ampun” ucap Jalu memohon pada Billy.
.
“apa lo anjing” ucap Billy siap siap memukul Jalu yang sudah tersungkur.
.
“maaf maafin saya tolong saya, lepasin saya, saya janji gak ganggu cewe itu lagi jadi tolong lepasin saya” ucap Jalu sambil memohon dan menangis.
.
“ahhhh banyak bacooootttt”
BRAAAAAAKKKK
Ucok tiba tiba muncul dengan tongkat baseball yang iya layangkan ke muka Jalu, sehingga Jalu tersungkur dengan wajah penuh darah dan beberapa gigi yang copot.
.
Jalu dan Ateng diam seperti mayat yang tak bergerak, Seto lalu bangun dan langsung menolongku yang terkulai lemas penuh peju.
.
“Una Una Una kamu gak papa?” khawatir Seto padaku.
.
“ahhh ak akuu nggak papa Seto” ucapku lemas.
.
“wah anjing parah banget bangsaaaaat” ucap Billy saat melihatku membuat Billy marah dan mengambil pentungan baseball dari ucok dan menghantamkan kembali ke Jalu meluapkan kemarahannya.
.
“Una Una bentar aku bersihin mukamu dulu yah” ucap Seto membersihkan muka ku yang penuh peju dengan jaket yang iya lepas.
.
aku juga memuntahkan sedikit sisa peju dimulutku. Seto lalu membantuku memasangkan kembali seragamku, ia juga membantuku berjalan keluar dari gudang busuk itu.
.
“To ni orang mau kita apakan?” ucap Ucok bertanya pada Seta yang sedang menggendongku keluar dari gedung.
.
“BAKAR” hanya satu kata keluar dari mulut Seto.
.
“hahaha ayoo bakaaarrrr” ucap Ucok lalu mengambil bensin dan mulai melumuri seluruh gudang.
.
aku di gendong keluar oleh Seto menuju mobilnya, disana aku dia memasukkan ku ke kursi depan. aku hanya bisa terkulai lemas. Seto pun langsung masuk mobil dan mengantarkanku kerumahku.
.
“makasih yah Seto” ucapku padanya dengan tulus.
.
Seto lalu mengelus kepalaku dan hanya membalas senyumanku tanpa berkata satu katapun.
sesampainya di rumah aku langsung di bawa Seto masuk rumah, disana Bi Inem dengan panik melihatku terkulai lemas dengan keadaan lusuh, Bi Inem bertanya pada Seto apa yang terjadi, Seto hanya menjawab aku pingsan kelelahan setelah mengikuti lomba sains, Seto lalu mebawa ku ke kamar dan membaringkan ku di kasur.
.
aku tiba tiba terbangun, tubuh dan memekku masih terasa sakit akibat kejadian tadi sore, aku lalu meraih tasku dan membuka handphoneku, ku lihat banyak chat dan telfon tak di angkat dari Seto. akupun inisiatif menelpon Seto saat itu.
.
tuuuuuttt tuuuuutttt
bunyi suara telfon, tak lama Seto mengangkat telfonku, ia menanyakan kabarku dan keaadaanku saat ini, aku hanya menjawab sudah baikan dan tak lupan aku berterimakasih pada Seto karna telah menolongku, jika tak ada dia sudah jadi apa aku tadi, Seto lalu memintaku untuk istirahat dan kamipun menghampiri telfonnya.
saat aku terduduk diam dengan seragam dan jilbab yang masih aku kenakan, tiba tiba Pak Pram datang dan masuk kamarku tanpa aba aba.
.
“Pak, Bapak ngapain?” ucapku terkejut karna di tangannya ada pisau dapur.
.
membuat ku terkejut, apa maksud Pak Pram, apakah ia mau membunuhku.