Kisahku Husna Amira – Ep 18 – Derasnya Hujan 2

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Lucah Awek Hijab Terbaru

POV Pak Pram
.

Sinar Matahari siang itu tak nampak, sinarnya ditutupi oleh awan yang lumayan tebal namun tak gelap, pada saat itu Pak Pram sedang duduk dengan secangkir Kopi dan Rokok yang sedang ia hisap di tangan kanannya, menikmati hari yang sejuk dan tenang, dalam lamunannya Pak Pram masih mencari cara agar bisa merasakan kenikmatan tubuh Anak Majikannya itu, tak henti hentinya ia terbayang tubuh indah Anak Majikannya itu, Pak Pram susah sekali tidur karena pikiran ia tak lepas dari tubuh Una. Di tengah lamunannya itu Pak Pram terkejut dengan teriakan Tukang Jamu langganannya Pak Sarwadi.
.
Pak Sarwadi

.
“Oi Pram” teriakan Pak Sarwadi sambil mengayuh sepedanya dan melambaikan tangan kirinya ke atas.
.
lalu Pak Sarwadi berhenti didepan halaman rumah Una dan memanggil Pak Pram dari sepedanya.
.
“ngapain kamu kesini Sar?” ucap Pak Pram dengan nada tinggi karna kesal oleh kecerobohan Pak Sarwadi memberikan jamu semalam.
.
” saya minta maaf yo Pram” kata Pak Sarwadi sambil menanggalkan sepedanya dan turun dari sepeda itu.
.
“begini Pram, atas permintaan maaf saya kemarin saya mau ngasih satu obat manjur biar kamu Pram bisa entod itu Non Una” ucap Pak Sarwadi sambil nunduk nunduk.
.
halah koe nipu, paling juga obat ecek ecek bikin sakit perut lagi, males aku udah ndak percaya sama kamu Sar” ucap Pak Pram kesal sambil menyilangkan tangannya.
.
“ini saya jamin manjur Pram, ini obat tidur dan siapapun yang meminumnya akan tidur dan gak akan bangun selama 7 jam, kamu mau entod Non Una kaya gimana pun gak bakal bangun” Ucap Pak Sarwadi sambil memberi secarik Obat kepada Pak Pram.
.
Pak Pram tak langsung mengambil obat itu ke Pak Sarwadi, dia melirik Pak Sarwadi untuk meyakinkan dirinya agar Pak Sarwadi tak memberikan obat yang salah.
.
“kamu benar ini obat manjur?” ucap Pak Pram mengerutkan dahi dan mendekat ke arah Pak Sarwadi.
.
“dijamin manjur, kalo ndak berhasil saya bakal traktir kamu makan di warung Bi Sulis selama 1 bulan gimana?” kata Pak Sarwadi dengan penuh semangat dan tersenyum lebar.
.
saat Pak Pram ingin mengambil obat itu dari tangan Pak Sarwadi, Pak Sarwadi menarik tangan yang memegang obat dengan cepat sehingga Pak Pram tak sempat memgambil obat itu dari tangannya.
.
” dengan satu syarat?” ujar Pak Sarwadi dengan menunjuk jari telunjuknya ke arah Pak Pram.
.
“apa?” tanya Pak Pram.
.
“kalo obatnya berhasil aku juga boleh entod itu Non Una” ujar Pak Sarwadi dengan Tegas.
.
“iyo iyoo lah sini obatnya, berhasil juga belom mau minta bagian, yowes kalo berhasil ntar aku kasih bagian tubuhnya Non Una” ucap Pak Pram mengambil Obat itu dari tangan Pak Pram.
.
“ini cara pake obatnya gimana ini?” tanya Pak Pram ke Pak Sarwadi.
.
“gampang, ini obat kamu ancurin jadi serbuk terus kamu masukin ke minuman yang mau Non Una minum, aduk terus kamu kasih airnya, setelah Non Una minum tunggu aja pasti dia bakal tidur dan gak bangun lagi selama 7 jam” Pak Sarwadi menjelaskan sambil meragakan mengaduk air.
.
“manjur yo ini ?” tanya Pak Pram meyakinkan dirinya.
.
“yo pasti manjur lah, aku ini ndak pernah gagal soal ginian” kata Pak Sarwadi sambil menepuk nepuk dadanya dengan sombong.
.
” yo lah aku mau jualan dulu semoga berhasil” Ucap Pak Sarwadi sambil menaiki sepedanya dan pergi meninggalkan Pak Pram.
.
Gairah Pak Pram kembali memuncak untuk bisa merasakan kenikmatan dari tubuh perempuan yang ia idam idamkan itu.
.
.
.
.
POV Husna Amira.
Husna Amira

aku terkejut siapa yang mengetuk pintu itu, dan rupanya muncul Ibu Guru Mila, dia adalah Guru Mata Pelajaran Seni di sekolahku. Pak Bagas langsung menghampiri Bu Mila yang membuka pintu.​.
Bu Mila

.
Pak Bagas

.
“eh Bu Mila, kira siapa tadi ada apa bu yah datang kesini?” tanya Pak Bagas dengan gugub.
.
“oh ini Pak, Saya mau mendiskusikan masalah alokasi dana Praktikum Seni, boleh kita diskusikan sekarang Pak, mumpung saya belum ada jadwal ngajar” jawab Bu Mila dengan senyum tipis di wajahnya.
.
“oh bo bo boleh bu, silahkan silahkan” ucap Pak Bagas yang mempersilahkan Bu Mila duduk di kursi depan meja kerja Pak Bagas.
.
“Una kamu kembali saja kekelas yah” Ucap Pak Bagas segera menyuruhku keluar dari ruangan tersebut.
.
aku pun langsung beranjak dari sofa dan langsung keluar secepat mungkin dari ruangan Pak Bagas, hatiku lega sekali karna aku bisa terbebas dari pelecehan yang akan ku alami oleh Guruku sendiri. akupun berjalan kekelas dengan tubuh yang lemas karna lega. di tengah jalan aku bertemu dengan Ema, Misel, dan Pak Yosef yang tengah membicarakan sesuatu. Ema melihatku dan memanggilku.​.
Emma Azalia

.
Michelle Cornelia

​.
Pak Yosef

Meqwe8M T

.

“Una sini” ucap Ema dengan lembut.
.
“ada apa yah, kok kalian pada ngumpul disini?” tanya ku.
.
“begini Una, karna waktu Lomba Sains sudah semakin dekat, kalian bisa memepersiapkan segala bahan dan rancangan kalian untuk ajang tersebut, kalian bapa izikan pulang lebih dulu untuk menyiapkan semua hal untuk perlombaan nanti, jadi silahkan kepada kalian untuk pulang dan menyiapkan perlombaan” Ujar Pak Yosef dengan senyuman tipis diwajahnya.
.
“oh ok Pak, Yuk Una Misel kita ngobrol di kantin sebentar buat persiapan” ucap Ema kepadaku dan Misel.
.
kami pun pergi kekantin dan mulai menulis apa saja yang kami perlukan dalam perlambaan tersebut. Aku, Ema, dan Misel berdiskusi tentang persiapan itu, setelah selesai berdiskusi kami langsung membagi tugas dan bergegas untuk persiapan Lomba Sains, Aku dan Misel akan membeli beberapa bahan yang diperlukan untuk kepeluan Lomba, sedangkan Ema akan menyiapkan Sketsa dan narasi presentasi dari Karya yang akan kami Buat. kami bertiga pun berpisah di parkiran sekolah, Aku dan Misel akan pergi ke pasar sedangkan Ema akan pergi kerumahnya. Aku menelpon Pak Pram, sedangkan Ema berjalan menuju Halte didepan sekolah kami.
tak menunggu waktu lama Pak Pram datang, Aku dan Misel pun bergegas masuk dan pergi ke Pasar untuk mencari dan membeli bahan bahan yang sudah kami diskusikan dikantin tadi. sesampainya di pasar Aku dan Misel langsung mencari bahan bahan yang diperlukan, tatapan tajam dari para pedagang dan pembeli ke arahku dan Misel, aku sadar dari tatapan mereka menuju ke arah bagian dadaku yang samar samar nampak tak memakai pakaian dalam. Aku dan Misel singgah ke sebuah toko bangunan untuk membeli beberapa peralatan yang kami perlukan.
.
“Pak ada barang barang ini gak?” kataku bertanya kepada salah satu orang penjaga toko dan menyodorkan secarik kertas berisi bahan bahan yang kami cari.
.
“ehmm tunggu sebentar yah kak?” kata penjaga itu sambil mengambil secarik kertas.
.
dari tatapannya saja pun iya melirik sedikit kearah dadaku, akupun berusaha untuk menutupi tonjolan didadaku dengan menurunkan jilbabku untuk menutupinya.
.
“Una, lu udah gila yah, lu beneran gak pake BH?” ucap Misel disela aku menurunkan Jilbab ku yang membuatku lumayan kaget.
.
“eh…. emmmm i i iya Sel” jawabku terbata bata.
.
“gila lu yah, di pasar loh ini, kenapa gak BH?” Ucap Misel berbisik dengan nada marah kepadaku.
.
“gua kelupaan tadi, kesiangan gue bangunnya, tadi aja gue telat ke sekolah, ampe di hukum Pak Bagas diri dihalaman” ucapku agak sedikit memelas ke Misel.
.
“yaudah lu usaha tutupin dah” ucap Misel
.
iya Sel ini gua lagi usaha” kataku sambil berusaha membetulkan Jilbabku.
.
beberapa saat kemudian penjaga toko itupun datang dengan membawa beberapa bahan yang kami perlukan.
.
“ini ada beberapa aja kami ready, sisanya kami gak jual, kaka bisa beli barang lain di toko plastik belakang” kata penjaga toko sambil menekan kalkulator menghitung harga yang kami beli.
.
setelah membayar kami pun langsung pergi ke toko plastik yang dimaksud. didalam perjalan saat aku berdesakan dengan orang orang yang lewat di jalan pasar, aku beberapa kali merasa ada yang menyentuh dan sesekali meremas pantatku, aku tak menghiraukan kejadian itu dan langsung menarik Misel untuk cepet cepet jalan menuju toko plastik. sesampainya disana aku langsung membeli bahan bahan sisa dan langsung beranjak dari pasar, agar aku menghindari tidakan tak senonoh lagi. aku langsung pergi ke parkiran bersama Misel dan masuk ke mobil menuju rumahku dulu untuk merakit sedikit karya kami.
sesampainya dirumah Aku dan Misel langsung masuk ke kamar dan kami langsung rebahan di kasurku.
.
capek banget hari ini kepasar” kata Misel sambil menghela nafas.
.
“iya Sel, desek desakan panas banget lagi tadi dipasar” timpalku kepada Misel.
.
“padahal harinya agak mendung kok tetep panas yah?” ujar Misel sambil beranjak dari rebahannya untuk mengambil Handphonenya
.
“karna banyak orang tadi jadi yah hawanya panas, eh lu mau minum apa biar gua sediain?” tanyaku ke Misel.
.
“apa aja deh yang dingin dingin” ujar Misel sambil memainkan Handphonenya.
.
“oh oke deh” kataku sambil mengacungkan Jempol ke Misel.
.
akupun langsung keluar kamar dan menemui Bi Inem yang lagi ngepel lantai.
.
“Bi, bikinin air sirup Es dong buat Aku sama Misel, panas banget tadi Bi di pasar” ucapku ke Bi Inem.
.
“nggeh Non, tunggu sebentar” sigap Bi Inem langsung membuatkan aku minuman untuk ku dan Misel.
.
“Bi nanti anter keatas yah Bi” ucapku sambil menuju tangga dan menunjuk arah kamarku.
.
“siap Non Una” kata Bi Inem sambil teriak.
.
aku pun langsung masuk kamar dan melihat Misel lagi memencet Remot AC ku.
.
“Una, AC lo harus di service nih, udah gak dingin” ujar Misel masih memencet remot AC.
.
“iya sih, ntar gua Service deh” ucapku sambil menutup pintu kamar.
.
saat aku menutup kamar betapa terkejutnya aku melihat Misel membuka beberapa kancing baju sekolahnya, hingga memperlihatkan Buah Dadanya yang lumayan besar.
.
“loh kok buka baju Sel, gak malu” Ucapku kaget ke Misel.
.
“alah sama sama cewe juga ngapain malu” Ucap Misel agak ketus ke padaku.
.
“hmm yasudah deh, eh kita rakit dikit yo ini karya kita” ucapku ke Misel.
.
“ayo lah, biar cepet pulang” ujar Misel sambil merogoh kantong kresek berisi bahan bahan kami.
.
saat kami menyiapkan alat dan bahan untuk lomba, pintu tiba tiba ada yang mengetok
.
tok tok tok…..
.
“masuk” ucapku.
.
ternyata yang masuk adalah Pak Pram yang membawakan minuman dan snack.
.
“saya taroh sini ya Non” ucap Pak Pram dengan senyum tipisnya menaruh minuman dan snack di meja belajarku.
.
“iya pak taruhnya disana” kataku.
.
Pak Pram pun langsung berjalan ke arah pintu dengan senyuman di wajahnya. Akupun tak menaruh rasa curiga sama sekali kepada Pak Pram, dari pada curiga yang aneh aneh lebih baik aku fokus mengerjakan proyek untuk lomba sains nanti.
setelah bebarapa menit kemudian kami pun sudah mengerjakan proykek ini 15 persen, kami pun istirahat dan menikmati air dan snack yang dibawa Pak Pram tadi kekamarku.
.
“haus banget cuy, gua minum duluan yah” Ucap Misel menuju meja diletakannya air sirup es tersebut.
.
“ahhhh leganya” ucap Misel langsung habis satu tegukan.
.
akupun juga meminum air sirup es itu dan kami pun makan snack, kami pun bincang bincang tentang pengalaman Misel di Malaysia dan dia berbagi pengalaman saat mengikuti lomba sains disana.
.
“Hoammmm kok gua ngantuk yah Una” Ucap Misel sambil menguap dan rebahan di kasurku.
.
“mungkin lo kecapean Sel, yaudah lo bobo aja, bair aku lanjutin sisanya” ujarku sambil menyodorkan bantal dan guling dikamarku.
.
“iyanih hoaammmmm, gua bobo dulu yah Una sebentar” izin Misel kepadaku dan ia memejamkan matanya.
.
aku pun beranjak dari kasur dan segera mengerjakan kembali projek kami.
saat aku mengerjakan projek lomba sains ternyata aku lupa satu bagian yang cukup penting yang lupa kami list dalam lembaran kertas itu, namun benda ini cukup mudah ditemuka di warung sekitar rumahku. aku pun bergegas bersiap untuk membeli bagian itu, aku tak tega untuk membangunkan Misel yang terlihat tertidur sangat lelap sehingga aku pergi sendiri keluar untuk mencari barang itu. aku pun memasang jaket dan langsung keluar dari kamarku, saat aku membuka kamar ternyata ada Pak Pram sedang menunggu didepan kamarku dengan wajah kebingungan.
.
“Pak Pram ngapain disini?” tanyaku saat melihat muka kebingungan Pak Pram.
.
“anu non emmmm, gak tidur?” tanya balik Pak Pram kebingungan.
.
“ehmm nggak, kenapa yah Pak?”
.
“oh, emmm ndak papa Non, kali aja Non kecapean hehe” ujar Pak Pram yang semakin membuatku bingung.
.
“oh, itu Misel pak yang tidur, yaudah Pak aku mau keluar dulu beli sesuatu, titip Misel yah Pak” Ucapku ke Pak Pram dan langsung beralih darinya.
.
aku pun kebawah dan langsung memanggil Bi Inem untuk menemaniku membeli barang itu. akupun dan Bi Inem berangkat berdua dengan berjalan kaki saja ke warung terdekat.
ternyata barang yang aku caripun cukup susah untukku temui di warung, Aku dan Bi Inem pun langsung memesan Taksi Online dan menuju Supermarket yang letaknya lumayan jauh dari Komplek rumahku.
setelah beberapa lama aku sampai dan langsung mencari barang yang ku maksud itu, dan akhirnya aku menemukannya. Bi Inem sempat bertanya tentang Misel yang tak ikut, namun Aku jawab Misel sudah terlalu lelah dan tidur di kamarku, aku juga bilang bahwa ada Pak Pram yang udah ku tugasin buat jagain Misel kalo ada apa apa. setelah membayar barang itu aku dan Bi Inem Pulang dan kembali memesan taksi online. sesampainya dirumah aku langsung masuk kerumah. saat aku naik tangga aku melihat Pak Pram keluar dari kamarku yang sedang membetulkan celananya.​.
Pak Pram

.
“loh habis ngapain Pak Pram dikamar Aku?” tanya ku ke Pak Pram.
.
melihat aku sudah di depan kamar Pak Pram kaget setengah mati.
.
“ehhhh Non u u udah pulang, ketemu gak Non?” ucap Pak Pram terbata bata dan tak menjawab pertanyaanku.
.
“udah nih” ujarku menunjukan barangnya di kantong plastik.
.
“bapak ngapain tadi dikamarku?” tanya ku kembali.
.
“ehmmm ehhh nggak Non tadi si Misel temen Non ngigo, jadi bapak periksa takutnya temen Non kenapa kenapa hehe” jawab Pak Pram dengan sedikit gugub.
.
“oh gitu Pak” ucapku tanpa menaruh curiga sedikit pun kepada supirku ini.
.
“yasudah Non saya kebawah dulu mau nyuci mobil” kata Pak Pram buru buru pergi dari hadapanku.
.
akupun langsung masuk kekamarku dan menaruh alat yang kubeli tadi diatas meja. saat aku melirik Misel yang tertidur aku melihat Misel yang kancing bajunya terbuka semua dengan rok yang keatas sampai memperlihatkan pahanya yang putih dan kakinya yang sedikit mengangkang, pikir ku saat itu karna Misel yang mengigau saat tidur membuat kondisinya tidur seperti ini.
akupun mengerjakan projek ini sampai jam 6 sore, Misel pun bangun dari tidurnya.​.
Michelle Cornelia

.
“eh Sel akhirnya kamu bangun juga” kataku.
.
ehmmmm haaaahhhh, enak banget tidurnya di kamar lo, sampe mimpi aneh gue tadi” ucap Misel sambil mencari Handphonenya.
.
“oh iyakah, mimpi ap….” kalimatku terpotong saat Misel berteriak kaget melihat jam.
.
“haaaahhh udah jam 6 gua harus balik kerumah” ucap Misel langsung menelpon supirnya.
.
“ehhh lo gak makan dulu?” tawarku ke Misel yang sedang bergegas.
.
” gak usah Una, gua udah telat” jawab Misel bergegas.
.
akupun mengantarkan temanku itu kedepan rumah dan menemaninya menunggu supirnya datang. tak berapa lama supirnya datang.
.
“aduhhhh Nona Misel, yang lain pada nungguin, kok baru nelpon sekarang pestanya mau mulai, kalo gak ada Nona gak mulai pestanya” Ucap Supir Misel yang agak marah.
.
“ya maaf deh ini gua ketiduran tadi, yaudah Una aku duluan yah” ucap Misel melambaikan tangannya ke arahku.
.
akupun masuk dan melanjutkan aktivitasku seperti biasa.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *