Hendra Putra Pratama – Ep 3
Cerita Seks Terupdate Indonesia
Dibalik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Mungkin seperti itulah kalimat yang sudah tidak asing bagi kita. Ku katakan begitu karna olahraga salah satu kegemaranku. Banyak dampak positif dari berolahraga seperti badan tetap fit di masa tua, stamina bersetubuh yang tahan lama dan manfaat-manfaat lainnya.
Tapi tunggu dulu. Bukannya orang yang gemar berolahraga maka dapat tahan lama dalam bersetubuh? Tapi kenapa diriku tidak? Ahh sudahlah.
Pagi ini aku dan Lina berolahraga jogging keliling tempat tinggal kami. Selama jogging ku lihat tidak sedikit orang yang melirik ke istriku. Mungkin begitulah resiko memiliki paras cantik, dan begitulah resiko memiliki istri cantik.
Bahkan aku sempat mendengar celetukan beberapa pemuda. Ada yang berucap “Woww…”, lalu temannya menyahut “Ada cowonya bego lu”. Celetukan itu tentu tidak Ku respon apa-apa. Ku anggap itulah dampak dari wanita dengan paras menarik. Jujur saja ada sedikit rasa bangga karena berarti aku sudah berhasil mendapatkan wanita yang diidam-idamkan banyak pria lain.
Ternyata jogging cukup melelahkan juga. Karena sama-sama kelelahan dan pekerjaan rumah belum terpegang istriku meminta bantuan pada pak Manto. Selama pak Manto bisa kenapa tidak pikirku.
Ku lihat istriku langsung mengambil handphonenya, sepertinya untuk menghubungi pak Manto. Tunggu dulu, sejak kapan dia memiliki kontak pak Manto? Ahh sudahlah. Tak ingin ambil pusing dan karena sudah cukup lelah akupun merebahkan tubuhku di kasur hingga tertidur.
__________
Emhh… Sudah berapa lama aku tertidur? Di mana Lina?
Ku cari keluar kamar dan ternyata ada pak Manto sedang menyapu lantai. Terdengar suara gemericik air di kamar mandi yang berarti istriku sedang mandi.
“Sudah lama pak? Ketiduran kayanya tadi saya haha” Ucapku pada pak Manto.
“Engga den, belum terlalu lama” Ucap pak Manto menyelesaikan pekerjaannya.
“Sini pak duduk dulu, santai dulu aja” Ku ajak pak Manto. Kamipun berbincang, Ku tanyakan bagaimana kabar orang tuaku. Alhamdulillah semua sehat. Sedangkan adikku Tasya sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk kuliah. Tak terasa sedikit lagi dia akan menjadi mahasiswa.
Saat sedang berbincang ku lihat Lina keluar dari kamar mandi. Sambil mengeringkan rambutnya dia berjalan melewati kami.
“Ehh… bidadariku habis mandi? Mandi kok gak ngajak-ngajak si?” Ku goda istriku.
“Ihh… Mas, itu ada pak Manto loh. Kasian kan kalo kita mandi berdua, nanti pak Manto gimana?” Ucapku Lina. Tak Ku sangka dia berani bercanda cukup vulgar di depan pak Manto.
Entah dari mana tiba-tiba saja pikiran gila hinggap di kepalaku dan kuucapkan “Ehh iya ada pak Manto. Yaudah sekalian aja yang hahaha” Ucapku bercanda.
Ku lihat ke arah pak Manto dia hanya terdiam, tatapannya terus mengarah ke istriku. Bahkan setelah ke perhatikan lagi tatapan matanya tertuju ke payudara istriku yang masih tertutup kaosnya. Bahkan, ku lihat ada tonjolan di balik celana yang pak Manto gunakan. Padahal celananya tidaklah ketat, pasti pak Manto ereksi melihat istriku.
Mengetahui itu tiba-tiba saja malah kemaluanku yang tegang sekarang. Bagaimana mungkin begitu memikirkan istriku diperhatikan pak Manto hingga ereksi, malah jadi aku yang ereksi?
Tak lama setelah itu pak Manto pamit pulang. Mengingat kejadian itu membuatku bernafsu dan bingung. Hingga malamnya aku bersetubuh dengan istriku yang cantik ini.
“Hemphh….” Ku masukkan penisku yang menegang ke kemaluan istriku. Dan “Ahh…” Sebuah desahan keluar dari mulutnya.

“Ahh… Oughh… Ahh…” Desahan kami saling beradu.
Diriku sudah sangat bernafsu mengingat tatapan pak Manto pada istriku hingga pak Manto ereksi. Bagaimana jika pak Manto melihat tubuh indah Lina tanpa pakaian seperti saat ini? Bagaimana jika pak Manto menyetubuhi Lina seperti ini?
Ahh… Ini terlalu luar biasa, sensasi yang ku rasakan sungguh luar biasa. Crott… Crott… Crot.. Ahh… Tak kuat diriku bertahan memikirkannya. Tidak sampai 3 menit aku sudah ejakulasi? Ada apa denganku?
Ku lihat Ada sedikit ekspresi kebingungan dari istriku Lina, tapi dia tidak berkata apa-apa dan lanjut memelukku sampai kami tertidur.
__________
Semakin hari aku semakin khawatir dengan kondisi tubuhku, lebih tepatnya kondisi penisku. Kenapa semakin lama permainanku semakin cepat keluar?
“Pagi pak Hendra. Ayo pak semangat” Ucap pak Surip menyemangatiku.
“Iya pak Surip hehe” Jawabku padanya. Aku memang sangat suka karakter pak Surip. Orangnya sangat dewasa dan bijak dalam menyikapi keadaan. Apa aku curhat saja padanya ya? Semakin lama aku semakin khawatir dengan kondisiku.
“Pak, saya mau ngobrol sebentar ya” Bisikmu padanya. Dari gelagatnya sepertinya pak Surip paham bahwa aku sedang ada masalah.
Ku ceritakanlah kondisiku yang semakin hari semakin cepat keluar ketika bersetubuh. Dan berbagai saran diberikan pak Surip kepadaku mulai dari berolahraga, makan telur ayam kampung setengah matang, dll. Tapi entah mengapa aku seperti belum puas atas sarannya.
“Pak Surip dulu kalau main sama istri berapa lama pak biasanya? Dan setiap hari kah?” Tanyaku padanya.
“Hahaha jujur aja pak saya ini dulu bisa dikatakan bagai mesin pemuas istri, setiap hari saya selalu minta ke istri. Awalnya kita tiap hari bersetubuh, tapi lama-lama istri cape juga katanya jadi paling seminggu dua kali kita. Untuk durasi kadang sejam kadang setengah jam” Jawab pak Surip.
Mendengar jawabannya aku menjadi iri. Ternyata hidupku tidak sesempurna yang ku bayangkan sebelumnya.
“Wah tangguh juga ya ternyata pak Surip hahaha” Ucapku merespon.
“Engga juga pak Hendra. Tapi menurut saya ada kemungkinan bapak cepet keluar karena istri bapak terlalu cantik mungkin pak” Ucap pak Surip.
Diriku menelaah ucapan pak Surip. Ada benarnya juga, mungkin karena istriku sangat cantik dan tubuhnya yang sempurna hingga nafsuku meledak-ledak dan menjadikanku ejakulasi dini. Lalu apakah jika bersetubuh dengan wanita yang parasnya biasa saja aku akan setahan lama pak Surip? Dan jika pak Surip menyetubuhi Lina apakah dia akan tahan lama seperti dia menyetubuhi istrinya? Bagaimana ya jika pak Surip menyetubuhi Lina?
Astaga, pikiran itu kembali lagi. Pikiran yang tidak seharusnya ku pikirkan. Namun pikiran seperti itu berhasil membuatku ereksi. Terbukti dengan celanaku yang sekarang terasa sesak.
“Ahh masa iya pak? Haha. Tapi memang si menurut saya Lina itu wanita yang sempurna pak. Cantik, pintar, solehah dan sempurna lah pokoknya luar dalam. Makanya saya nikahi haha” Jawabku pada pak Manto.
“Waduhh… Gak heran lah kalo pak Hendra cepat keluar kalo istrinya cantik,sudah gitu dalamnya bagus juga haha. Cocoklah sama pak Hendra intinya” Ucap pak Surip memberikanku dua jempol.
“Apa ku tawarkan saja pak Surip melihat foto seksi istriku ya? Aku penasaran apakah dia akan sangat bernafsu atau nafsu biasa saja” Pikiran gila kembali mendatangiku.
“Ahh jangan, itu tidak pantas dan tidak baik. Lagipula aku tidak memiliki foto seksi istriku” Batinku tersadar.
__________
Ku lihat istriku masih terlelap. Kasihan dia tidak bisa tidur semalam katanya. Ku putuskan berangkat kerja tanpa membangunkannya.
“Pak Manto, saya berangkat dulu ya pak. Assalamu’alaikum” Ucapku pamit pada pak Manto yang sedang melakukan pekerjaan rumah. Iya Ku minta pak Manto datang ke sini untuk berbenah karena kasihan Lina tidak bisa tidur semalam. Biarlah Lina istirahat dan pak Manto yang berbenah.
“Wa’alaikumsalam den. Hati-hati den” Ucap pak Manto.
Saat sedang menerobos kemacetan kota seperti ada perasaan tidak enak ku rasakan, seperti ada yang kurang. Tapi apa ya?
Astaga, laptopku. Laptopku tertinggal di rumah. Sebenarnya bisa saja aku kerja tanpa membawa laptop, karena tersedia PC komputer di kantorku. Namun tentunya akan lebih nyaman jika aku menggunakan laptop. Karena belum terlalu jauh jadi Ku putuskan untuk putar balik mengambil laptopku di rumah.
Huhh… Sampai juga di rumah. Begitu sampai di teras rumah Ku lihat dari kaca jendela ada istriku dan pak Manto sedang berbincang. Yang membuatku terkejut adalah kondisi istriku saat itu hanya menggunakan tanktop, bahkan samar-samar seperti terlihat puting istriku mencuat dibalik tanktopnya. Dia menemui pak Manto Tampa menggunakan daleman dan hanya berbalut tanktop?

Tiba-tiba saja panas dingin ku rasakan, tentunya rasa horny juga menyelimutiku. Aku bingung harus apa sekarang. Jika ku masuk dan mengambil laptopku pasti akan merusak suasana. Entah kenapa diriku tidak ingin merusak suasana ini. Suasana istriku dengan pakaian seksi sedang berbincang dengan pembantuku.
Ku lihat pak Manto menunjukkan tampilan layar HPnya kepada Lina dan istriku tertawa tipis. Apa yang ditunjukkan pak Manto pada Lina? Tak jarang Ku lihat tatapan pak Manto tertuju pada payudara istriku.
Ku putuskan untuk tidak jadi mengambil laptopku, biarlah nanti aku memakai komputer kantor, untuk data-data untungnya tersedia di hardisc yang selalu ku taruh di meja kerjaku.
Kini diriku kembali berangkat kerja dan kembali menerjang macet yang lebih parah dari tadi. Suasana macet dan kejadian tadi membuatku melamun. Lina yang ku kenal alim dan solehah bisa dengan santainya memakai pakaian seksi di hadapan pak Manto?
Apakah pak Manto tidak terangsang dengan Lina? Ohh tentu terangsang, karena ku lihat matanya terus tertuju ke arah payudara Lina. Apakah pak Manto akan lepas kendali dan malah memperkosa Lina? Atau jangan-jangan Lina yang malah menyerahkan tubuhnya ke pak Manto? Apakah mereka akan sampai bersetubuh? Atau jangan-jangan.. mereka sudah bersetubuh? Kejadian ini memberikan banyak tanda tanya dalam kepalaku.
Aku rasa aku harus melakukan sesuatu agar semua pertanyaan ini terjawab. Tapi tidak mungkin jika harus ku lihat atau ketahui secara langsung, bisa-bisa semua jadi runyam dan berubah. Mungkin Lina tidak mau lagi berpakaian seksi di hadapan pak Manto. Jujur saja aku ingin melihat semua dan ingin yang sudah terjadi ini terus terjadi. Baiklah, aku punya rencana..
Sepulang kerja diriku mampir ke toko CCTV. Ya akan ku gunakan CCTV untuk memantau semuanya. Ku beli CCTV berukuran kecil yang portable. Walau kecil tetapi kualitas gambar yang diberikan sangat bagus dan dapat diakses dengan internet. Tak apa mahal yang penting semua berjalan lancar.
Malam harinya saat istriku sudah tertidur, ku pasang dan setup CCTV yang baru ku beli. Kejadian tadi pagi terjadi di ruang tengah. Ku rasa CCTV ini ku letakkan di meja TV saja bersandingan dengan hiasan-hiasan kecil seperti patung-patung di meja agar tidak terlalu terlihat jelas”
__________
Sudah beberapa hari semenjak diriku pasang CCTV tetapi ternyata tidak terjadi lagi hal yang mencurigakan. Hanya saja sekarang ini pak Manto jadi lebih sering membantu ke rumahku. Yang awalnya hanya seminggu sekali, sekarang ini bisa 2-4 kali dalam seminggu.
“Mas, nanti aku panggil pak Manto ke sini lagi ya buat bantuin aku berbenah” Ucap istriku Lina.
Setiap kali istriku meminta izin untuk dibantu pak Manto maka aku pasti akan lebih sering standby memantau CCTV dari kantor.
“Iya sayang, kalau memang pak Manto sempat kenapa engga? Tapi kamu ganti baju dulu dong, masa iya nanti ada pak Manto kamu masih pakai baju terbuka begitu?” Ucapku padanya.
Ohh iya, saat ini istriku sedang memakai pakaian yang sangat seksi berupa daster tipis berbahan tipis yang sangat seksi.

“Biarin saja ahh, itung-itung hadiah buat pak Manto hihi” Jawab istriku mengejutkanku. Apakah benar Lina ingin berpakaian seperti ini di hadapan pak Manto?
“Heh.. Berani kamu ya nakal begitu ke pak Manto? Awas kamu sini aku cium..” Ucapku gemas dan mencium istriku.
“Hihihi iya mas, aku bercanda doang kok. Masa iya aku kasih lihat tubuhku ke pak Manto?” Jawab istriku yang membuatku lega, namun kecewa. Iya ada harapan dalam diriku untuk istriku memakai pakaian seseksi ini di hadapan pak Manto.
Setelah itu istriku segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih sopan lengkap dengan jilbabnya. Akupun pergi berangkat bekerja.
Sesampainya di kantor ku mulai memeriksa berkas-berkas yang sudah ada di atas melakukan. Tidak terlalu banyak untungnya, jadi aku bisa cukup bersantai untuk melakukan hal lain. Seketika aku baru teringat untuk melihat CCTV. “Kan hari ini pak Manto sedang di rumahku ya? Tapi kan Lina memakai pakaian sopan dengan hijab juga pula” Tiba-tiba aku teringat. Sudahlah cek saja.
Saat terhubung ku lihat pak Manto sedang menjemur pakaian di teras rumah. Dari CCTVku ini tentunya dapat terlihat ruang tengah, depan kamar dan teras rumah kami.
“Kemana ya istriku?” Tanyaku dalam hati. Barulah tak lama kemudian istriku keluar kamar dengan masih menggunakan pakaian yang sopan. Dia berjalan ke arah belakang, antara ke dapur atau ke kamar mandi pastinya.
Terlihat pak Manto selesai dengan jemurannya dan langsung berjalan ke arah dapur juga. Cukup lama tidak ada lagi yang terlihat. Mungkin pak Manto sedang mencuci piring dan Lina memasak atau mungkin mandi pikirku.
Beberapa saat kemudian barulah ku lihat pak Manto keluar dan berdiri di ruang tengah, dan dia langsung menengok ke arah pintu dapur sambil tersenyum. Apa yang membuatnya tersenyum?
Tak lama kemudian terlihat hal yang sangat mengejutkanku. Ku lihat Lina berjalan dengan bertelanjang dada.
Astagaa… Terlihat dia berjalan melewati pak Manto sambil menutupi payudaranya yang indah. Tubuh mulus dan payudara indah istriku terlihat oleh pak Manto.
Terlihat pak Manto mengatakan sesuatu pada Lina, dan tak lama kemudian Lina menurunkan tangannya hingga kini payudara indah Lina benar-benar dapat terlihat oleh pak Manto.

Tubuhku kaku terpana, sulit bergerak, panas dingin, bingung, cemburu dan bergairah semua menyatu menjadi satu. Ini sungguh di luar perkiraan, bukan hanya memakai pakaian seksi, tetapi istriku bertelanjang dada di hadapan pak Manto. Karena tidak tahan aku sampai harus ke kamar mandi untuk menuntaskan nafsuku.
Namun semua tidak berlangsung lama. Ku lihat istriku masuk ke kamarnya. Apakah saat keluar dia masih akan bertelanjang dada di depan pak Manto? Atau mungkin apakah pak Manto akan menyusul istriku masuk ke dalam kamar dan mereka bersetubuh? Banyak spekulasi dalam otakku.
Selain itu juga apa yang mereka lakukan tadi di belakang? Apakah mereka mandi bersama dan bersetubuh? Atau mungkin pak Manto masturbasi dengan pemandangan tubuh indah istriku? Palaku pusing, tubuhku panas dingin. Namun ada rasa puas dalam hatiku melihat apa yang terjadi.
Sekitar setengah jam kemudian ku lihat istriku keluar kamar sudah berpakaian lengkap.
Ternyata istriku Nur Herlina As-Syifa yang ku tau alim dan solehah memiliki sisi nakal yang luar biasa. Dengan paras cantik dan tubuh indahnya dia menggoda seorang bapak tua yang statusnya adalah pembantunya. Apakah Lina dan pak Manto sudah pernah bersetubuh? Sampai saat ini aku belum mengetahuinya. Yang jelas dia sudah berani bertelanjang dada di hadapan pak Manto.
Bagaimana ini semua bisa terjadi?