Hendra Putra Pratama – Ep 1

Author Avatar

RajaBokeps

Joined: Mar 2025
Bagikan Video Bokep Ini

Cerita Seks Indonesia Terbaru

​ Hendra Putra Pratama, itulah namaku. Banyak orang bilang hidupku sempurna, karena di umur yang masih muda aku sudah memiliki rumah, mobil dan motor hasil jerih payahku sendiri. Semua itu aku dapatkan di umur yang masih muda karena memang aku termasuk orang yang ulet dalam bekerja dan belajar hingga membuatku menjadi seperti saat ini.

Menejer muda berwajah tampan, ucapan itulah yang sering dilontarkan orang-orang padaku, terutama wanita-wanita yang berusaha mendekatiku. Dari banyaknya wanita yang mendekatiku, pilihanku jatuh pada seorang wanita sederhana berparas cantik, dialah Nur Herlina As-Syifa. Dan keberadaannya di sisiku sebagai istrikulah yang membuat hidupku yang sempurna semakin sempurna.


Perkenalanku dengan Lina terbilang sangat singkat. Semua berawal ketika aku dan keluargaku sedang berziarah ke salah satu tempat di Jawa Barat. Aku bertemu dengan Lina ketika melihatnya keluar dari masjid bersama anak-anak yang baru selesai mengaji. Aku rasa itulah yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama.

Saat itu aku langsung terpaku dengan kecantikkannya, dan pikiranku menerka jika dia adalah ustadzah yang mengajar mengaji anak-anak itu. Sebuah senyuman ku berikan padanya, dan senyuman itu diterimanya dengan cara tersenyum kembali kepadaku. Ingin diriku berkenalan dengannya, namun semua terasa begitu cepat.

“Ya Tuhanku, jika memang dia jodohku maka dekatkanlah aku dengannya. Izinkan aku menghalalkannya” Do’a ku dalam hati.

Adzan berkumandang dan kami semua melaksanakan sholat. Selepas sholat ku lihat ayahku sedang berbincang dengan pria tua yang baru saja menjadi imam sholat kami. Ternyata dialah tokoh agama di sini. Mungkinkah dia kenal dengan sosok wanita tadi? Ahh kalaupun kenal belum tentu kami berjodoh.

Saat ingin pulang kami diajak untuk makan terlebih dahulu oleh bapak tadi yang sekarang ku ketahui namanya Ust. Khoirudin. Orang tuaku yang memang suka silaturahmi dan memperluas koneksi akhirnya menerima tawaran tersebut.

Sampailah kami di rumah Ust. Khoirudin yang tidak terlalu jauh dari masjid. Rumahnya cukup bagus dan nyaman untuk rumah yang berada di perkampungan.

“Assalamu’alaikum ibu. Kita ada tamu dari kota bu” Ucap Ust. Khoirudin sambil memasuki rumahnya.

“Wa’alaikumsalam” Sahut suara istri Ust. Khoirudin dari dalam rumah dan mempersilahkan kami masuk.

Saat sedang asik berbincang tiba-tiba saja istri Ust. Khoirudin membawakan kami nasi lengkap beserta lauk pauknya.

“Aduh.. Pakai repot-repot ustad dan ustadzah” Ucap ayahku.

“Ala kadarnya pak. Makanan orang kampung haha” sahut Ust. Khoirudin.

Tiba-tiba hatiku terkejut dan mataku terpana. Ku lihat wanita yang tadi ku kagumi keluar dari dapur dan membawa semangkuk sambal dan sepiring terong balado. Sambal dan terong balado memang sesuatu yang ku sukai, tapi ada hal lain yang lebih membuatku terpana kala itu. Iya, wanita itu. Apakah mungkin ternyata dia anak Ust. Khoirudin?.

“Heyy… Malah ngelamun” Ucap ayahku menyadarkanku.

Sepertinya tingkahku tadi dilihat Ust. Khoirudin. “Ini anak saya Lina. Lina, salam sama tamu kita ini dari kota” Ucap Ust. Khoirudin sambil tersenyum.

“Ya Allah, secepat ini kah do’aku terkabul? Apakah benar dia jodohku?” Ucapku dalam hati.

Hingga selesai makan dan pamit pulang pikiranku terus memikirkannya. “Lina, nama yang cantik, seperti orangnya dan pribadinya” Lamunku dalam hati.

“Kamu suka sama anaknya Ust. Khoirudin?” Tanya ayahku di dalam mobil.

“Hehe iya yah. Parasnya cantik dan kelihatan anak baik-baik” Jawabku tersenyum.

“Hahaha yasudah ayah setuju kok, dan ibu juga pasti setuju ya bu?” Tanya ayahku pada ibuku yang duduk di kursi tengah. Ibuku menjawab dengan anggukan.

“Iya ibu setuju, lagian kayanya sudah waktunya ibu punya mantu” Ucap ibuku.

Aku juga setuju, cantik tadi kakaknya” Jawab adikku satu-satunya yang bernama Tasya.

“Haha ikut-ikut aja kamu sya. Jadi kapan mau kenalan?” Ayahku bertanya.

Diriku sempat termenung berpikir dan ku jawab “Minggu depan aku lamar yah” Ucapku.
__________________________

Hari yang dinantikanpun tiba. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan wanita yang berhasil membuatku terpukau, dialah Nur Herlina As-Syifa putri pertama dari Ust. Khoirudin yang aku dan keluargaku temui ketika kami sedang berziarah bulan lalu.

Niat baik yang diriku dan keluargaku sampaikan untuk dapat meminang Lina sebagai istriku diterima dengan senang hati oleh seluruh keluarganya.

Pernikahan dan resepsi kami laksanakan di sebuah gedung serbaguna yang cukup mewah. Semua berjalan lancar tanpa adanya satupun kendala. Semua terlihat senang atas menyatunya kami dalam ikatan suci ini.

Resepsi tidak berlangsung lama karena aku butuh istirahat. Jam 2 siang kami sudah selesai dan jam 3 kami sudah di rumah. Hal ini ku lakukan karena besok aku akan bekerja. Walaupun jabatanku sudah tinggi dan diriku diperbolehkan untuk cuti, namun tetap saja hatiku berkata untuk rajinlah bekerja.

Sampailah kami di rumahku. Sebelumnya rumah ini hanya ditempati oleh aku dan pak Manto. Namun karena Lina menolak untuk ada pembantu jadi pak Manto aku pekerjakan di rumah orang tuaku. Pak Manto sudah bekerja padaku cukup lama dan orangnya juga sangat rajin walau sudah cukup berumur. Karena itulah aku memilih memindahkan pak Manto dari pada harus memecatnya. Kini rumah ini hanya akan ditinggali oleh aku dan istriku yang cantik Lina.

Ku lihat Lina masih terlihat canggung. Tak heran karena masa ta’aruf kami sangatlah singkat. Selain itu juga sepertinya Lina bukanlah wanita nakal seperti kebanyakan wanita yang pernah mendekatiku.

Setelah 31 tahun akhirnya ku lepas masa lajangku, dan malam inilah keperjakaanku akan terlepas bersama hilangnya keperawanan Lina istriku.

Melihat paras cantiknya tentu semua pria normal akan tergoda. Terlebih saat ini terlintas dalam pikiranku terkait apa yang akan terjadi diantara kami sesaat lagi.

Tanpa menunda lagi ku tanggalkan semua pakaianku hingga hanya tersisa celana dalam yang ku gunakan. Ku hampiri wanita yang telah sah menjadi istriku ini, dan Ku belai lembut wajahnya.

Cupp… Sebuah kecupan hangat Ku daratkan di bibir manisnya. Mungkin ini bukan ciuman pertamaku, namun sensasi yang Ku rasakan melebihi dari ciuman pertamaku.

“Tenang sayang, kita sudah halal, gak usah gerogi gitu dong” Ucapku menenangkannya.

Ku rasakan ada perlawanan bibir yang diberikan oleh istriku Lina. Perpagutan kami berjalan begitu panas dan sengit.

Kini Ku lepas hijab yang digunakannya hingga terlihat mahkota hitam Lina. Kecantikannya tidak hilang sedikitpun ketika hijabnya terlepas. Dan permainan bibirku mulai menjalar ke pipi, lalu ke leher mulus istriku.

“Emphh… Ahh…” Terdengar desahan Lina yang lembut membuat nafsuku semakin bangkit.

Segera Ku lepaskan pakaian yang digunakannya. Dan wow, payudaranya yang selama ini tertutup terlihat begitu indah walau masih terbungkus bra.


Kembali Ku dekap tubuhnya dan ku daratkan ciuman ke bibirnya hingga kami kembali berpagutan. Tentunya tanganku tidak ingin menyia-nyiakan aset indah istriku. Ku raba permukaan halus payudaranya yang terbuka. Lalu Ku selipkan tanganku ke belakang tubuhnya untuk membuka pengait bra yang dia gunakan.

“Emphh… Ahh…. Ahh….” Sepertinya Lina sangat menikmati pergumulan kami. Akhirnya terlepas sudah bra yang Lina gunakan dan ku lempar entah kemana.

Tatapanku semakin terpukau melihat bentuk sempurna payudara istriku. Putih, mulus, kencang dan ukurannya cukup besar. Ku rasa inilah payudara paling sempurna di dunia. Tak sabar diriku untuk melumatnya.

Slurpp… Slurp.. Emphh…. Ku lumat payudara indah istriku dengan penuh nafsu. Sungguh indah ciptaan Tuhan.

Ku rasa inilah waktunya puncak acara. Sambil terus melumat payudara istriku, ku buka penutup terakhir yang ku gunakan hingga terpampanglah penisku yang sudah ereksi tak tertahankan. Ku lihat Lina cukup terkejut dengan apa yang dia lihat. Ku tambah keterkejutannya dengan melepas kain penutup terakhir yang dia gunakan. Hingga kini kami sama-sama tanpa busana.

Ku arahkan penisku pada kemaluannya dan sedikit ku tekan agar masuk. Namun ternyata semua tidak semudah yang ku bayangkan.

Ku lihat Lina meringis kesakitan. Tangisan itu lah yang membuat proses penetrasiku terasa berat. Bagaimana bisa wanita-wanita di film porno yang pernah ku lihat justru mendesah merasakan kenikmatan, sedangkan istriku justru meringis kesakitan. Mungkin seperti kehidupan, sakit dan lelah di awal dan berakhir dengan rasa nikmat.

Sedikit demi sedikit ku lihat proses masuknya penisku ke vagina Lina semakin jauh. Sudah setengahnya berhasil masuk.

“Tahan ya sayang, nanti enak kok. Tahan sedikit lagi” Ucapku menenangkannya.

“Emphh… Aduhh… Sakit mas aduhh…” Rengeknya.

Ku rasa ini waktunya. Sedikit demi sedikit Ku goyangkan pinggulku hingga penisku berhasil keluar masuk, dan setiap kembali masuk Ku rasakan semakin dalam. Dan ku lihat terdapat bercak darah di sekitar leher kemaluanku. Kini istriku telah sah melepas keperawanannya.

“Aghh… Ahh… Oughh….” Desahku merasakan kenikmatan surga dunia.

Masih basah pipi istriku terkena air matanya. Namun Ku dengar desahan mulai keluar dari mulutnya. Ahh… Desahannya begitu menggoda.

“Emphh… Ahh… Akhh…. Enak mas ahh…” Desah istriku.

Begitupun denganku, tak tahan rasanya untuk mengeluarkan desahan dan erangan. “Oughh… Aghh… Iya yank luar biasa ahh…”

Terus ku goyangkan pinggulku. Penisku mulai bergetar, tak tahan rasanya untuk mengeluarkan cairan kental dari dalamnya.

“Ahh… Terus mas, enak mashh… Enak banget ahh…” Desahannya semakin membuatku tak dapat mengontrol diri.

Crott… Crott… Crott…. Ahh….
Tak tahan sudah diriku. Ku keluarkan semua sel spermaku untuk mengisi dan membuahi rahim istriku yang cantik ini. Jadi inilah surga dunia? Sungguh luar biasa.

Kini tubuhku tumbang di samping istriku. Dan hal yang cukup mengejutkanku terjadi. Ternyata istriku meminta lagi, namun tidak mungkin untuk Ku kabulkan sekarang. Ku dekap tubuh istriku dan kamipun tertidur.

Reviews

0 %

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *