
Cerita Seks Portraiture My Erogenous Zone – Ep 39 – Young Jay K-2
Cerita Seks Threesome Cantik Terbaru
Jay berjalan masuk kedalam rumahnya beserta dengan seorang teman prianya. “Wah, aku gak percaya jay. Ini pertama kalinya kamu membawa temanmu untuk menginap dirumahmu…”
“Yah, sekali-kali gak apa-apa kan… lagian kita masih ada tugas yang perlu dikerjakan bukan? Ayo, silahkan masuk…!”
Cklek…
“!!! MAAAAAAAAAAHH!!!” jay cukup dikagetkan dengan mama karina yang sedang membersihkan rumahnya dengan mengenakan pakaian tidurnya. Meskipun jay tahu, mama karina lebih senang memakai pakaian terbuka baik diluar maupun didalam rumahnya padahal jay sudah memberitahukan sebelumnya bahwa akan membawa temannya menginap dan menyuruh mama karina untuk berpakaian sedikit sopan ketika ada temannya berkunjung.

“Tadahhhhh! Bagaimana? Bagus gak, jay? Pakaian tidur baru mama?”
“WHAT THE…!!! MAAAAAAAAH!!” baik jay dan temannya sama-sama terkejut dengan aksi mama karina itu.
“Aku kan udah bilang kalau ada temanku yang datang hari ini…!”
“Hehehehe, oh halo… Ummm… Nama tante karina…! Jangan malu-malu yah, anggap saja rumah dan mama sendiri!” ucap mama karina menyambut tamu mereka dengan menggenggam tangannya.
“Denger bro, mamaku sering berjalan disekitar rumah hampir telanjang, jadi jangan biarin itu mengganggumu. Sorry ya, mama aku memang begitu orangnya. Tolong rahasiain ini…! Tunggu sebentar disini, aku bersihkan kamarku dulu!”
“O~oke…!”
“Oh iya! Ini silahkan diminum sementara kamu menunggu jay selesai bersih-bersih kamarnya…!”
“Oh iya, tante… Terima kasih banyak…!”
“A…. daaa…. daaaa…” ray merengek kearah mama karina ketika memberikan minuman kepada tamu mereka.
“Ahhh, ray? Apa kamu lapar, nak?”
“(Kemana aku melihat nih? Aduh… seksi banget mamanya jay…)” ucap pria itu sambil memegang gelas minumannya kemudian meneguk sedikit jus yang diberikan mama karina kepadanya.
“Ok, ini sayang…!” mama karina menggendong ray dan duduk diatas sofa berseberangan dengan tamu jay duduk. Dengan cueknya mama karina menyusui ray didepan tamunya itu yang membuat tamunya kemudian melirik dan menyemburkan minuman yang baru saja dia seruput.
“Buuuuuuuuuuurhhhhhhh!!!” pria itu cukup kaget melihatnya karena berani sekali mama karina melakukan itu didepan tamu asing meski itu didalam rumahnya sendiri.
Mama karina tersenyum melihatnya kemudian berusaha menggodanya karena melihat gelasnya kosong, “Apa… kamu juga mau merasakannya? Payudara tante sudah mengendor karena penuh dengan asi, tante harus mengosongkannya sekarang. Hmmm? Gimana?” mama karina menyodorkan payudaranya dan memencet putingnya didepan tamu jay.
“Atau begini saja? Ok, tante kasih kamu beberapa disini. Ini rahasia yah, jay juga senang meminumnya loh!” mama karina memerah asinya dan mengeluarkannya didalam gelas kosong milik pria itu dan membuatnya makin melongo karenanya.
“Mahhh…!!!”
“Upsss.. Bercanda, hehe. Itu tadi cuma bercanda kok…!” mama karina kemudian kembali duduk setelah mendengar suara jay akan datang.
“Bro, sorry buat kamu nunggu, ayo kita ke kamar sekarang…!” kemudian jay muncul disebelah temannya itu ketika mama karin sudah menutup kembali payudaranya dan duduk manis seperti tidak terjadi apa-apa.
Teman jay hanya menggeleng kearah mama karina dan juga jay karena melamun, “Ah… Ok, ok…!!!”
Malam harinya… Teman jay yang tidur diatas kasur jay, dan jay tidur dibawah lantai setelah mengerjakan tugas mereka. Teman jay tidak bisa tidur karena dengkuran keras ketika jay tidur.
“Grooookkk… Grooooooooookkk…”
“(Aku harus tidur, tapi… karena melihatnya tadi malah jadi kepikiran dan tidak bisa tidur…)”
“Cklek…” pintu kamar jay terbuka dari arah luar ketika teman jay mengetahuinya.
“Jay… kamu masih bangun? Ha… Haa…” suara mama karina mendekat dan memanggil anaknya didalam kegelapan kamarnya itu.
“(Eh? Mamanya jay?)”
“Jay… karena papa kamu sedang pergi berbisnis, mama pikir kita bisa melakukannya untuk memanfaatkan waktu yang ada ini bersama-sama… Mungkin kamu mengajak temanmu menginap karena kamu sudah bosan bermain sama mama…?” mama karina naik keatas kasur dan meraba selangkangan pria itu yang dipikirnya adalah jay.
“Tapi… lihat si jay junior ini… masih belum tidur saja yah? apa dia sedang menunggu mamanya datang? Mama akan membuka celana kamu! Ahh, panas sekali disini yah!” mama karina meremas batang kontol pria itu dari luar celananya dan mencoba melucuti celananya setelah itu.
“(Busetttt…!? Mamanya jay salah mengira kalau aku ini jay? Enggak mungkin, seorang ibu dan anak…!? melakukannya? Uhhh oooh, apa yang harus aku lakukan!?)”
“Haa… Haaa… sepertinya temanmu itu cepat tidur yah? Tidurnya mirip denganmu mendengkur padahal masih muda… Ahn, penis kamu ini lebih bau dari biasanya…”
“(Dia mendorong wajahnya tepat didepan penisku…)” pria itu mencoba menahan nafasnya agar suaranya tidak dikenali oleh mama karina.
“Mama akan mengulumnya sayang… Kamu suka kan tiap kali mama blowjob kamu? Ahaa… Aroma penis kamu ini… membuat mama mabuk kepayang, jay…”
“(Asyyyuuuuuuu… Dia mencoba memaksa menghirup lubang kencing aku… Hnghhhhh)”
Mama karina kemudian berdiri dan memutar tubuhnya dan mendaratkan pantatnya diatas wajah pria itu. “Nah jay! Kamu juga harus merasakan vagina mama juga, kamu tahu harus ngapain bukan?”
“(Wah… Alat kelamin wanita berada tepat didepan mataku…!! Aku bisa merasakan hawanya yang hangat dan juga aromanya yang pertama kali bagiku…!”
Tanpa babibu, mama karina mendudukkan memeknya diatas wajah pria itu dan mulai menggoyangkannya.
“UMMMMMMMMM…!! FUUUUUUUUUUHHH!! (Wajahku terbenam diantara kedua bongkahan pantatnya yang hangat dan juga v~vaginanya… yang lembut…)” pria itu mencoba menjulurkan lidahnya dan hidungnya bersamaan untuk mencolok memek mama karina.
“Ahhh, jay…! Kamu mainin vagina mama dengan wajahmu yah? Kamu jadi ingat bagaimana adikmu lahir dulu? Kepalanya pasti keluar duluan dari sana… Hmmmm… Penis kamu ini juga membuat mama makin bersemangat deh… Nnn… Aaahhhn…”
“(Jadi ini aroma dan rasa dari vagina itu…!? Bersih juga yah? Wangi pula… Apa mungkin habis mandi? Wajahku mulai basah karena keringatnya… Aku benar-benar menjilati vagina seorang wanita!)” pria itu menggoyangkan kepalanya naik-turun, kanan-kiri dan berusaha menjamah dan menjilati memek mama karina untuk pertama kalinya.
“Hmmm… Mmmph… Aroma penis kamu yang kuat ini, mama merasa seperti mama bisa orgasme hanya karena mengulum penis kamu ini, sayang…! Kamu tahu, jay…? Jilatan kamu jauh lebih baik daripada biasanya, vagina mama mulai becek nih sekarang…!”
“(Wah… Lidahku bisa membuatnya merasa seperti ini!? Seks memang menarik yah…!)” pria itu mencoba membuka memek mama karina dengan kedua jarinya dan terus menjilatinya.
“Aaaaaaah! Mama keluar sayang! Kamu keluar juga dong!”
“(Aku… akan mengeluarkan spermaku pada wajah ibu temanku sendiri! Ini gak boleh, ini gak boleh…! Ughhhhhhh…!)”
Crooooooootttt… Croooooooottttt…
Crrrrrrrr… Crrrrrrrrr… Crrrrrrrrr…
Baik teman jay dan mama karina sama-sama mendapatkan orgasmenya masing-masing, pria itu melepaskan tembakan spermanya pada wajah mama karina dan cairan orgasme mama karina berhamburan diatas wajah pria itu.
“Uwwwwwaaaaaahhhh! Aku keluarrrr! Maaaaaaaaf, tante…!”
“!? Loh? Kamu? Itu berarti tante… membuat kesalahan besar dong!?” mama karina terlambat menyadari ketika suara pria itu terdengar bukan suara jay. Dia melakukannya dengan pria yang salah.
“Ini saya, tante…!”
“Kalau begitu, kamu harus rahasiakan ini dengan jay, ok?!”
“Y~iyah tante…!”
“Lalu tante punya permintaan kepadamu…! Apa kamu mau berhubungan seks dengan tante sebagai penggantinya?”
“Aaauuu… Eh!? T~tapi… aku… masih perjaka tante… Aku belum pernah melakukannya dengan siapapun…”
“Kalau begitu mudah, tante dengan senang hari menjadi partner yang pertama untukmu. Bagaimana? Jangan khawatir, tante akan mengajarkan padamu cara melakukannya dengan benar…!” dengan nafas memberat, mama karina mendekatkan wajahnya pada wajah pemuda itu dan mulai duduk diatas perutnya sambil memegang kontol pemuda itu diantara kedua kakinya.
“B~baik… tante! S~orry ya, jay…! Aaaaaaah!”
“Yeaaaaaaaa… Hmmm… A virgin cock is inside me right now…!” ucap mama karina membenamkan kontol pemuda itu masuk kedalam memeknya dan mulai menaik-turunkan pinggulnya.
“Aaaaah, tanteeeeee…! Penisku… masuk kedalam vagina… mamanya jay… Uuuuggh!”
“Hmmmm… Penis kamu sama enaknya sama kayak milik jay yah… Ahnn! Ahnn… Ahhh… Tante tidak bisa menahan suara tante… untuk keluar!”
“Tanteeeee…! Woaaaah… Pelan-pelan tante, aku… gak kuat nih…!”
“Hei… That’s fine, keluarin aja didalam. Ini pertama kalinya kamu bersetubuh dan juga mengeluarkan sperma kamu didalam vagina seorang wanita bukan? Biarkan rahim tante merasakan sperma seorang perjaka untuk saat ini…!”
“Eh? Ejakulasi didalam vagina tante… Ahhh… itu… jangan tante…! Aaahhhh!!!”
Croooooootttt… Croooooootttt…

“Aaaaah, you’re cumming right? Oh my… The inside of my belly’s being steeped in your strong, healthy semen. Buaaaaaahhhh!” mama karina mendorong payudaranya maju dan membiarkan pemuda itu menyedot asinya ketika dirinya ejakulasi didalam memeknya baru saja.
“Sepertinya… tante merasakan semua sperma yang barusan kamu keluarkan mulai mengalir keluar… Aaahhh… Ahhh…” mama karina mencoba membuka belahan pantatnya dan perlahan sperma mengalir keluar melalui celah memeknya dan membasahi kontol pemuda itu.
Mama karina merebahkan tubuhnya disamping pemuda itu dan mengangkat sebelah kakinya sambil menatap jay yang sedang tertidur dibawah lantai. “Tante… terangsang meskipun tante berada tepat didepan anak tante…!”
“Ooooh, tanteeee… Aaaaah!”
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Jangan panggil tante ah! Kamu boleh panggil nama tante, karina! Mmmph! Mmph! Aaah!” mama karina mencumbu pemuda itu tanpa persetujuannya.
“Tapi… tante…”
“Ssssst… Aku wanitamu sekarang…! Ahhn! Ahnn! Aaaah!” mama karina menggoyangkan pinggulnya dengan gaya reverse wot dan pemuda itu dengan mudah menjamah toket mama karina dari balik punggungnya.
“Aaaah… T~tubuh mama dari temanku, jay…!? Sekarang… milikku!?”
“Yeah… Nikmat banget sayang…! Ketika kamu mencubit puting keras milikku bersamaan seperti itu…! Hnnn… Hmmmm…”
“P~payudaramu… sangat lembut terlihat aku bisa meremas-remasnya dan berubah bentuknya dan juga air susunya yang muncrat ini… Hmmmm… harusnya jangan dibuang-buang tapi diminum…!” pemuda itu kemudian menyosor dari balik punggung mama karina dan menyusu pada puting sebelah kirinya.
“Tante… Eh, payudara karina sangat lezat… Slrpppp… Slrrrppp… Mmmm… Mphhhh…”
“Minum yang banyak sayang jadi kamu punya energi tambahan untuk membuatku hamil setelah ini…”
“A~apa? Membuatmu hamil…? Mendengarnya saja sudah cukup untuk membuatku ingin keluar… Hnghhhh!”
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Aku keluar karinaaaaa! Hei jay, dengan spermaku aku akan membuat tan… eh karina hamil ok?”
Crooooooooottttt… Crooooooooottttt…
Crooooooooottttt… Crooooooooottttt…
“Aaaaaaaaaahhh! Rahimku penuh dengan sperma dari teman anakku sendiri…!”
“Air susu karina yang lezat ini tidak berhenti muncrat yah!” pemuda itu ejakulasi sambil terus meremas payudara karina dan mengeluarkan asi tak henti-hentinya. Setelah itu, pemuda itu menarik keluar kontolnya dari dalam memek mama karina dan beberapa semprotan jatuh diatas perut mama karina. Cukup banyak untuk ukuran seorang perjaka yang belum pernah berhubungan badan sama sekali sepertinya.
“Aaaaaaaaaah… Kamu juga hebat, sayang…! Hampir setara dengan jay… Aaahh mau apa kamu, sayang?” mama karina ditarik kembali dan dibuatnya menungging kemudian pemuda itu kembali mempenetrasinya.
“Aaah… Aaahh… Jay, rahim mama kamu sedang diisi oleh sperma temanmu sendiri sekarang… Hmmm… Aaah… Sorry, aku bukan menjadi teman yang baik…!” ucap teman jay itu sambil berusaha menggoyangkan pinggulnya.
“Jangan bilang seperti itu! Kamu juga tadi masih perjakan beberapa saat yang lalu, juga kamu sudah membuat seorang wanita orgasme, itu sangat impresif… Kamu memang perjaka tadi, tapi penis kamu sudah berhasil menguasai rahimku…!”
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Aku sudah ditelan oleh kenikmatan penis teman anakku sendiri… Aku diambil paksa didepan matanya sekarang…!”
“Aaaah… Apa kamu orgasme karena jay? Hei, jay… Aku akan mengurus mamamu ini dan membuatnya hamil dengan benihku ya? Hahahaha…”
Tanpa disadari karena suara yang mereka hasilkan membuat jay membuat matanya, “Ummm… Mmm…” jay rupanya hanya bermimpi dan masih tertidur ketika dia membuka matanya.
“Oh no… Stoppp… Jay’s waking up, even though I’m cumming! Even though semen is gushing into my womb! Even though I’m having an orgasme from being impregnated…!” mama karina meracau disamping jay yang masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya itu dan menggaruk pipinya tanpa menyadari apa yang sedang diperbuat oleh mama karina didepannya sekarang.
“Aaaaauuuuu… Kok… makin sempit aja, karina? Uuuggghhh!!!”
Crooooootttt… Crooooootttt…
Pemuda itu sekali lagi ejakulasi didalam memek mama karina dan berusaha menjambak rambutnya tanpa menarik keluar kontolnya. “Sepertinya dia tidak menyadarinya…! Bahwa temannya ini membuat perut mama temannya sendiri penuh dengan sperma miliknya… tapi aku… masih belum puas sampai sekarang…! uuuuhhh!”
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…
“Ahh sayang… Kamu keluar banyak banget sampai detik ini, ketika kamu memikirkan bahwa kita akan ketahuan tadi rahim tante rasanya bengkak sekali didalam terisi penuh dengan sperma miliku, bukan? Hei, gimana kalau kita pergi ke kamar tante dan melanjutkannya sebelum jay terbangun?” balas mama karina sambil tetap berada dalam posisi reverse wot dan meremas kedua toketnya sendiri.
“A~ayo karina sayang! Aku ingin bercinta denganmu semalaman ini…!!!”
[Satu minggu berselang…]
Karena jay dan mama karina sedang menempati rumah sewaan sementara ketika rumah mereka sedang direnovasi, lingkungan tempat mereka tinggal cukup rapat dan banyak tetangga yang seusia dengan jay mulai tertarik melihat tetangga barunya itu. Karena rumah sewaan itu cukup berdekatan dengan rumah sebelahnya, ada seorang anak pemilik rumah yang diam-diam membawa ponselnya dan merekam kearah kamar mandi ketika mama karina sedang mandi siang hari itu.
“(Mmmgh… Sedikit lagi, ayo… YA!? Waduuuhhh, mantapnya…!!! Tubuh seorang wanita dewasa… Pantatnya bagus banget tapi… Aku enggak bisa ngambil gambar dengan lebih jelas gimana bentuk payudara dan juga vaginanya… Putar tubuhnya tante… Lihat kearah sini…)” pemuda itu merekam adegan ketika mama karina memunggunginya dan membersihkan badannya dengan sabun sehingga area toket dan juga memeknya diselimuti oleh sabun yang menghalangi pemuda itu untuk merekamnya.
“(Ayo…! Wajahnya lihat sini! Oh… Dia akan melihat kearah sini…!!!)”
Tanpa disangka, panggilan dari ibunya membuatnya terkaget.
“NAK…!! KAMU DIMANA??”
Sontak pemuda itu kaget dan keseimbangannya limbung diatas pijakannya dan membuatnya terjatuh ketika merekam mama karina sedang mandi. “OOOOOOHHH… UWAAAAAAA!? BRUUUUUUUKKKK…!?”
“!? SIAPA ITU…!?” mama karina berbalik dan menyadari suara jatuh barusan.
Setelahnya mama karina mengenakan handuk dan mencari sumber suara itu dan mendapati pemuda yang merekamnya itu masih tergeletak diatas tanah karena tangannya terkilir.
“Dasar… Kamu ini gak cuma ngintip ketika tante sedang mandi… tapi kamu juga merekamnya kan…”
“Ooooouuuhhhhhh” pemuda itu mengerang ketika mama karina meremas pergelangan tangannya untuk memberikan kompres peredam.
“Mama kamu tidak membesarkan kamu seperti itu bukan, tapi… terlebih lagi, tante ini tidak muda lagi. Tante punya anak dua jadi kenapa kamu berusaha merekam tante mandi begitu…?”
“M~maaf tante! Aku hanya… ingin… mengetahui rasanya menyentuh payudara wanita saja! Aku tidak sepenuhnya tertarik dengan tante…!
“Ok… Oke… Tante mengerti kalau kamu sedang tertarik dengan pesona tubuh wanita tapi… jangan bilang sama tante kalau kamu sudah mengintip pada rumah yang lainnya juga?”
“E~enggak tante… Aku gak pernah melakukannya ditempat lain!!”
“Bagus… tante coba percaya sama kamu… Tante gak bakal bilang ini kepada orangtua kamu, jadi berhenti melakukan ini, mengerti? (Tapi ini berarti bahwa aku masih terlihat muda kan? Terlebih lagi, dia sepertinya menyukaiku… Apa harus aku godain ya?)” mama karina berdiri sejenak dan membalikkan punggungnya, handuk yang melilit disela-sela tubuhnya itu sedikit tersingkap untuk melihat reaksinya. Biasanya seorang pria akan tergoda ketika wanita berpakaian minim sedikit dan mulai menatapnya, akan tetapi anak itu terlihat bersalah dan tidak menatapnya. Dan akhirnya mama karina berusaha mengetesnya dan membetulkan handuknya. Setelah itu mempersilahkan pria itu pergi dari rumahnya.
Tapi sebelum pemuda itu pergi, dirinya mendadak ingin pipis dan meminta ijin mama karina untuk menggunakan kamar mandinya.
“Tante… maaf boleh pinjam kamar mandinya? Akan tetapi… tanganku terkilir jadi tidak bisa menggerakkannya untuk membuka celanaku sendiri. Boleh minta tolong gak tante?”
“(Anak ini…) Ah, kamu ingin pipis? Baiklah, tante bantu…”
Didalam kamar mandi, mama karina membuka zipper celana pemuda itu dan mengeluarkan kontolnya dan mengarahkannya pada toilet rumah mereka.
“Ayo cepat pipisnya…! Tante sudah bantuin kamu kan?”
“(Aduh… tangannya lembut banget! Ini bahaya, penisku bisa berdiri karenanya..! Aku penasaran, jika dia merasakan hal yang sama juga?)”
Mama karina menatap kontol pemuda itu apakah sudah selesai dengannya dan tidak ada lagi urin yang tertinggal kemudian memencet flush toiletnya untuk mengguyurnya.
“Kamu pipis banyak juga ya? (Wow… Ini juga termasuk lebih besar dari milik suamiku sendiri, meskipun itu belum sepenuhnya berdiri… Aku gak bisa menahan jariku untuk mengocoknya, aku merasa penisnya sebentar lagi akan ereksi penuh.” ucap karina sambil mengurut batang kontol pemuda itu.
Setelah penasarannya hilang, “Oke sudah selesai…” mama karina kembali mengancingkan celana pemuda itu seperti anaknya sendiri, ray yang belum bisa memakai baju sendiri.
Lantas pemuda itu datang setiap kali dirinya menggunakan alasan untuk tidak bisa kencing dengan benar dan karina terpaksa membantunya. “(Oh my… This boy’s smell is getting stronger everytime when I see it… I get to clean his body but not this…” mama karina berusaha untuk mencium aroma kontol pemuda itu setiap kali sedang pipis.
“(Ohhh… Apa dia menghirup aroma penisku? Aku bisa merasakan nafasnya yang berat… Meskipun itu kotor… I~ini bahaya… Aku tidak bisa masturbasi beberapa hari… Seperti dugaan mendapat ereksi didepannya… adalah hal bodoh…)”
“Eh? Tante tidak perlu membasuhnya seperti itu!”
“Hei… Itu akan sangat berbahaya kalau kamu sakit karena ini kotor tidak dibersihkan bukan? Jangan malu-malu begitu…!” mama karina menyeka selangkangan pemuda itu dengan handuk kecil miliknya.
“Aaaaah… Bukan itu… maksudku tante… Aaaah… Uuuuhhh…”
Seketika kontol pemuda itu mendapat ereksi penuh dan menampar pipi mama karina yang berusaha membersihkan selangkangannya.
“Aduuuhh… Ini salah tante! Tante mencoba menyentuh penisku tapi tante… tidak memperbolehkanku melihat atau menyentuh payudara tante! Sekarang, pakai mulut tante…!” ucap pemuda itu meledak dengan mencari alasan karena kontolnya yang berdiri tegak didepan mama karina itu.
“Baiklah kalau kamu berkata seperti itu… lagipula kamu masih muda. Pemuda seumuran kamu memang sedang panas-panasnya ingin mengetahui kegiatan orang dewasa bukan? Tidak bisa masturbasi pasti sangat menyakitkan untukmu… Ini akan menjadi rahasia diantara kita, oke?” mama karina mengajak pemuda itu ke kamarnya dan perlahan menidurkan pemuda itu diatas ranjang miliknya.
“Mmm… Aromanya kuat sekali… Mmmph! Bau ini… Bau penis pria yang sudah dewasa… Jadi biarkan tante membersihkannya yah…” mama karina menempelkan hidungnya pada batang kontol pemuda itu mencoba menghafal aroma tubuhnya kemudian menjilati kontolnya mulai dari buah zakarnya.
“Uuuuhhh… Tante ngejilatin… bola naga milikku… Aaaah… Auuuhhh…!” pemuda itu mencoba melawan desiran dalam tubuhnya agar tidak membuatnya ejakulasi dengan cepat karena sentuhan lidah mama karina itu.
“Gimana? Apa lidah tante bisa membuatmu merasa senang? (Seperti yang aku duga… aroma dan rasa dari penisnya ini… sangat pekat… itu membuatku jauh lebih bersemangat lagi…) Mmmph! Mmmnn! Mmnnn! Mphh!”
“I~itu… nikmat… sekali tante… Ekspresi wajah yang tante buat… ketika mengulum penisku terlihat sangat… mesum dan juga tante membenamkan wajah tante diantara kedua kakiku… Uwaaaahhhh… Penisku sudah masuk sepenuhnya didalam mulut tanteeeee…!”
“Mmmgh… J~jangan menatap tante seperti itu…!”
“Aku tidak bisa menahannya tante tapi menatap tante ketika tante sedang mengulum penisku, ayo tunjukkin… lagi ekspresi nakal tante… kayak tadi…!”
Mama karina tersenyum mendengar ucapa pemuda itu, dia paham rasanya menjadi orang dewasa dan mama karina mulai memberikan kulumannya yang hangat dan lebih intens lagi dari sebelumnya. “Mmm! Mph! Mmnn! Mnghhh!”
“Tante membuat suara yang cukup keras ketika mengulum penisku, uuuuhhh… Apa boleh aku keluarin didalam mulut tante?”
“Mmmmnn! (Silahkan saja keluarin didalam mulut tante dan tatap wajah tante yang cabul ini ketika mengulum penismu…!)”
Crrrrroooottttt… Crrrrroooottttt…
Crrrrroooottttt… Crrrrroooottttt…
“Aaaah… Haaaa… Amazing! You came in my mouth… so much…! Mmmn! Mmmn! Mnn! Kental sekali…! Lihat, mulut tante penuh dengan sperma kamu…! Fufufufu, udah puas kan?”
“Haaa… Haaa… Ayo kita lanjutin lagi tante…! Ini boleh kan?” pemuda itu kemudian memaksa menindih tubuh mama karina dan berusaha mempenetrasinya karena tidak kuasa menahan hasratnya.
“Aduh kamu ini yah… Sabar dong, iya kita selesaikan ini…!” mama karina menarik lepas celana dalamnya kemudian mendorong tubuh pemuda itu sekali lagi dan mulai duduk diatas kontolnya.
“K~kita akan melakukannya, tante? Gak pake pengaman?” ucap pemuda itu melihat mama karina bersemangat hendak menduduki kontolnya.
“Hari ini spesial untuk kamu…! Tante masukin yah? Kedalam vagina tante…! Mmmn… Mmm… Mnnnh… Aaaaah… Dikit… lagiiihh…!” mama karina perlahan menurunkan pinggulnya dan sedikit demi sedikit kontol pemuda itu ambles masuk tertelan memek mama karina.
Blessssssssss…
“Uuuuh… So biiiiiggg! Penis kamu mulai masuk kedalam!”
“Aaah… Tante… jadi ini rasanya vagina itu… Hangatnya… vagina tante…!”
“Kita mulai terhubung menjadi satu sekarang… Aaah… Tante bakal goyangin yah…!”
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Mama karina memutar pinggulnya dan membuat suara tamparan antar kulit mereka setiap kali kulit mereka bertemu. “Ahn… Aaah… Uwaaaah…! Aaah… Hmmm… Mphh…”
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
“Kamu tahu? Inilah cara tante untuk mendapatkan seorang bayi! Anak tante lahir juga karena tante melakukan ini dengan suami tante… Kamu juga begitu, papa mama kamu juga melakukan ini untuk mendapatkan kamu… Ahhh… Tante merasakannya, penis kamu mentok sekali didalam!”
“Aduuuuuuuhhh… Tante… Pelaaaaaaaaannn… Gatel nih… penis aku…! Nanti keluar lagiiiiii…! Aku… boleh kan keluarin didalam vagina tante?!”
“Hmmm… Dasar… Silahkan saja… Hamilin tante dengan sperma kamu…! Tante juga mau keluar…! Ayo keluar! Keluarin didalam perut tante…!” mama karina berusaha mendekap wajah pemuda itu dengan membenamkannya pada belahan toketnya.
“Uwaaaaahhh… Ini nikmat banget tante…! Hnghhhhhh!!!”
Croooooootttt…Croooooootttt…Croooooootttt…
“Aaaaaaahh… Sperma kamu membanjiri vagina tante yah, rasanya mereka seperti berenang tanpa henti didalam rahim tante…!”
“J~jangan bilang begitu tante… Penisku akan berdiri lagi kalau tante tetap memancingku dengan berkata seperti itu…! A~anu… tante… Apa boleh aku pake kameraku sementara aku berhubungan badan dengan tante?”
“Ahhh… Dasar… anak tidak ada harapan, dikasih hati minta jantung…! Oke… Fine… Dasar anak nakal, sini biar tante yang rekam untuk kamu…” mama karina mengambil ponsel pemuda itu dan mengarahkan kameranya pada mereka dan mulai menyalakan rekamannya.
“Aaah… Aaah… Wajahku tenggelam diantara kedua payudara tante… Harumnya… Tante… apa tante selalu berwajah seperti ini? Wajah tante sangat… mempesona dan… cabul…! Aaah, dan juga vagina tante penuh dengan sperma milikku! Aroma keringat tante perlahan menjadi lebih erotis…! Penisku dijepit oleh vagina tante! Aaahh, aku mau keluar…!”
“Yaaaah… tante juga mau keluar, sayang! Lihat wajah tante yang cabul ini ketika tante orgasme, sayang! Tuangkan sperma kamu yang sehat itu didalam tubuh tante…!”
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Croooooootttt…Croooooootttt…Croooooootttt…
Crrrrttttt…Crrrrttttt…Crrrrttttt…Crrrrttttt…Crrrrttttt…Crrrrttttt…Crrrrttttt…
Kedua insan berbeda kelamin itu orgasme bersamaan, “Aaaah! Fill me up, sayang! Ahhh… Aaaah… Tante… akan segera hamil! dengan benih darimu…! (Kamu keluar banyak didalam tubuhku, sayang. Ovum milikku sepenuhnya dibanjiri dengan spermamu…! Kamu membuahiku… Kamu keluar didalam rahimku, vaginaku sampai kram rasanya…)” ucap mama karina sambil mengarahkan kamera pemuda itu pada alat kelamin mereka yang sedang sama-sama berkedut dan saling menumpahkan cairan cinta mereka.
“(Apa… ini benar? Apa yang kita lakukan barusan seperti membuat mama temanku melakukan perselingkuhan sendiri… Kita bahkan membuat dokumentasinya ketika aku berusaha menghamilinya…)”

Beberapa hari kemudian… Ketika mama karina melihat hasil rekaman video milik pemuda itu dan membiarkannya mempenetrasinya sambil mendoggy nya…
“Apa ini boleh, tante? Aku ingin… berlatih dengan melihat film itu…”
“Hmmm… Kamu bilang kalau kamu akan memposting foto ini, kan? Nakal kamu yah? Wajah tante terlihat jelas disini, nanti kalau tetangga tahu bagaimana?”
“Maaf, tante… Aku cuma bercanda saja kok…!”
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…Plak…
“Hei, lihat… Tante terlihat lebih muda ya didalam video, terlebih lagi itu malah terlihat seperti tante sedang berolahraga denganmu. Tante ingin kamu keluarin di muka tante nanti, oke?”
“Oh iya… Boleh kita melakukannya di sekolahmu lain kali? Tante bakal mencoba memakai ruangan kelas yang kosong dan kita buat video lagi disana, bagaimana ide tante?”
“Ahh tante aneh-aneh saja… Sekarang mana yang benar-benar mesum sekarang? Aku atau tante sih?”
“Hahahaha… Janji yah, kita kapan-kapan main di sekolahmu? Oke…!” balas karina dengan genitnya.
“Oke, tante… Asal tante bolehin aku melatih teknik milikku ini dengan tante… Hehehehe…!”
Bersambung…