Celine : Seks dan Kehidupan (Season 2) – Ep 2 – Menjadi Seorang Ibu

Cerita Dewasa Terbaru Indonesia

Telah lahir seorang anak perempuan dari rahimku secara normal. Ketika melihat wajahnya dunia terasa sangat damai. Bayi yang sangat cantik yang tidak diduga datang ke dalam hidupku. Kuberi nama anak tersebut Sydney. Aku izin pada Papah agar aku merawat bayi ini hingga usia tiga bulan dengan alasan air susuku yang banyak akan sangat menyulitkan jika tidak ada bayi ini. Papah mengerti dan menyetujuinya. Aku hanya ingin berlama-lama dengan anakku.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, aku dan bayiku diperbolehkan pulang. Dengan sangat hati-hati dan gembira aku merawat anakku di rumah. Meskipun jam tidurku menjadi berantakan, tapi aku senang melakukannya. Tidak lupa aku selalu mengabadikan momen-momenku dengan Sydney menggunakan handphone ku.

“Lucu banget anak Ayah” – Pak Teguh

“Mirip kamu banget, Cel” – Pak Anto

Itulan respon dari keduanya setelah aku mengirimkan foto ‘anak mereka’.

Saat sedang senang-senangnya mengurus anak, aku mendapatkan info dari kampus bahwa jika semester ini aku kembali mengajukan cuti maka aku akan dikeluarkan dari kampus. Aku masih galau apakah akan melanjutkan kuliah atau tidak, namun Papah selalu menyarankan agar aku melanjutkan kuliah. Masih ada waktu beberapa hari untuk aku berpikir.

Setelah tiga bulan akhirnya aku harus merelakan Sydney untuk diasuh oleh Bibi tiriku. Perpisahan yang sangat mengharukan terjadi. Aku tidak kuasa menahan tangis saat Sydney dibawa oleh Bibi tiriku. Papah menenangkanku dengan memelukku. Sebenarnya aku ingin mengurus Sydney hingga dewasa, namun perjanjianku dengan Papah tidak mengizinkanku untuk melakukannya. “Maafin Mamah ya, Nak, nanti Mamah urus kamu lagi kalo kamu sudah dewasa” ucapku dalam hati sambil mengelus kepalanya.

Aku memutuskan untuk melanjutkan kuliahku. Pasca melahirkan dan menyusui berat badanku sudah kembali normal sama seperti sebelum hamil. Atas saran Pak Anto, aku mengikuti semester pendek untuk mengejar ketertinggalanku dengan teman-teman seangkatanku selama 1,5 bulan sebelum semester baru dimulai.

Rasanya rindu sekali tidak ke kampus selama satu tahun. Banyak yang berubah dari kampusku hingga aku pangling dan sempat tersesat beberapa kali. Hari ini aku datang ke kampus untuk kuliah mata kuliah yang diampu oleh Pak Anto. Aku mengenakan dress casual selutut dengan daleman bra untuk busui dan celana dalam serta sepatu Converse. Sejak malam, Pak Anto sangat bersemangat untuk mengajarku hari ini saat kami chatan. Seperti biasa perkuliahannya di Lab Komputer lantai 5.

*Tok tok tok* [aku mengetuk pintu Lab Komputer]. Tidak lama, Pak Anto membukakan pintu dan menyuruhku segera masuk. Aku hanya menurutinya. Setelah menutup dan mengunci pintu, tiba-tiba dia memelukku.

“Saya kangen banget sama kamu” katanya berbisik di telingaku. Aku hanya tersenyum dan membalas pelukannya. Kemudian, Pak Anto mengajarku seperti selayaknya dosen dan mahasiswinya. Aku mencatat semua bahan kuliah darinya di iPad ku.

Setelah satu jam aku mulai bosan dengan perkuliahan ini. Aku mulai menggoda Pak Anto dengan menaikan dress ku sedikit demi sedikit sehingga pahaku yang putih mulus terlihat jelas. Pak Anto yang tadinya serius mengajar menjadi tidak fokus.

“Cel, kita kuliah dulu ya. Sebentar lagi beres ko” kata Pak Anto.

“Hihi iya, Mas, eh, Pak” jawabku sambil tertawa kecil. Setelah trik pertamaku gagal, aku mencoba trik kedua. Aku membuka pahaku lebar, dudukku mengangkang, sehingga celana dalamku terlihat jelas dari depan. Pak Anto sesekali meliriknya.

“Kuliah hari ini selesai” kata Pak Anto terburu-buru menyelesaikan kuliahnya.

“Yahh, padahal aku masih pengen kuliah, Pak” kataku sambil tertawa kecil.

“Halah. Mau kuliah atau mau ngentot?” Kata Pak Anto sambil berjalan mendekatiku. Segera dia mencium bibirku. Aku berdiri dan membalas ciumannya sambil melingkarkan tanganku ke lehernya. Kami berciuman. Tangan Pak Anto mengangkat rokku dan meremas pantatku. “Ahhh” desahku.

Aku segera berjongkok dan membuka celananya. Kemaluannya sudah tegang dan basah dengan pre cum nya. Aku melihatnya dan tersenyum sambil mulai menjlati kemaluannya. Pak Anto hanya mendesah pelan. Kumasukan semua batangnya ke dalam mulutku dan mengulumnya. Pak Anto memegang dan mendorong kepalaku hingga kemaluannya menyodok pangkal tenggorokanku lumayan lama.

“Uhukkk uhukk huekk” aku melepaskan kemaluannya dari mulutku. “Hampir aku mati keselek kontol” kataku sambil menyeka air liur dengan tanganku. Pak Anto hanya tersenyum dan menyuruhku berdiri. Dia membuka dress ku dan melemparkannya ke belakang. Sambil menciumku, tangannya bergerak meremas payudaraku. Bra ku terlihat basah dari luar karena air susu. “Ahhhh” desahku pelan.

“Wah ada air susunya” kata Pak Anto sambil membuka bagian bra yang menutup putingku.

“Ahhh nenen, Mas” kataku sambil mengarahkan payudaraku ke mulutnya. Tanpa aba-aba dia langsung mencaploknya dan mulai menyedot air susunya.

“Uhhh iya gitu, Mas, nenen biar sehat ahhh” desahku sambil mengelus kepalaku. Ekspresinya saat menyusu membuatku semakin horny. Air susu di kedua payudaraku tidak bersisa dihabiskan oleh bayi gede ini. Kemudian, Pak Anto menyuruhku menungging sambil membuka celana dalamku.

“E-eh mau di sini, Mas, kan ruangan ini ga kedap su… ahhh” kataku terpotong desahan karena tiba-tiba kemaluan Pak Anto sudah masuk ke dalam kemaluanku.

“Di sini aja. Saya suka ngebayangin ngentot kamu di sini sambil diliatin mahasiswa lain” katanya sambil terus menggenjotku.

“Ahhh nanti aku digangbang dong sama mereka” jawabku sambil mendesah. Pak Anto mengarahkan tangannya ke payudaraku kemudian mencubit putingku. Sisa air susuku yang masih ada muncrat ke meja. Aku hanya bisa mendesah pelan sambil menggigit bibir bawahku.

“Kangen banget ngentotin kamu” kata Pak Anto sambil mempercepat genjotannya. Aku tersenyum sambil menyaksikan air susu yang tiada hentinya muncrat ke meja mengenai iPad ku.

Pak Anto menyuruhku duduk di atas meja. Aku membereskan barang-barang yang ada di atas meja dan duduk di ujungnya. Perlahan Pak Anto memasukan kemaluannya. “Ughhh” desahku.

“Mau crot di mana?Kalo crot di dalem nanti kamu hamil lagi dong” kata Pak Anto sambil terus menggenjotku.

“Aku pake KB, Mas. Crot di dalem aja” jawabku sambil mengusap dada bidangnya. Ya, setelah aku melahirkan Papah menyuruhku untuk memakai KB, aku pun menurutinya.

“Oke sayangg. Ahhh bentar lagi keluar” kata Pak Anto. Aku ‘membantu’ nya dengan menggerakan pinggulku selaras dengan genjotannya sambil mendesah hebat. *Sssrrrr* [cairanku keluar]. *Crooottt* [sperma Pak Anto menyemprot rahimku]. Kami orgasme bersamaan. Aku menjatuhkan badanku ke meja dengan kaki menggantung di ujungnya.

*Tok tok tok* [suara ketukan pintu]. “Ada siapa di dalam??” suara seseorang dari luar ruangan. Pak Anto menyuruhku untuk pergi ke ruangan monitoring. Dengan panik aku mengambil iPad, dress dan celana dalamku, kumasukan semuanya ke dalam tas, kemudian berlari ke ruangan monitoring.

Setelah mengenakan kemeja dan celananya lagi, Pak Anto membukakan pintunya. Dia mengajak orang tersebut mengobrol di luar. Aku menjatuhkan badanku ke sofa. Namun, pandanganku tertuju pada sebuah high heels yang ada di bawah meja komputer. Aku segera mengambilnya.

“Perasaan terakhir ngewe di sini ga ada barang ini” kataku dalam hati. Kemudian, aku mengingat sesuatu.

“I-inikan punya Alya”